Doa Musllim

5 Alasan Jangan Jadi Orang Pelit di Bulan Ramadhan 1442 H, Lengkap Doa Dihindarkan dari Sifat Kikir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan jangan terlalu pelit selama bulan Ramadhan (ilustrasi)

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Bulan Ramadhan 1442 H merupakan bulan penuh berkah yang selalu ditunggu oleh seluruh muslim di dunia.

Pada bulan ini, umat muslim akan mengerjakan rukun islam yang ke-3, yakni puasa Ramadhan.

Tak hanya menjalankan ibadah wajib, muslim juga dianjurkan untuk melakukan sederet amalan sunnah untuk mencapai derajat takwa.

Seperti melaksanakan salat tarawih, membaca Alquran, hingga berdzikir.

Selain itu, terdapat amalan sunnah lain yang sangat baik dilakukan di bulan Ramadhan 2021, yaitu sedekah.

Bersedekah di bulan Ramadhan akan menjadi amalan istimewa yang mendatangkan banyak kebaikan.

Tentu akan sangat merugi bagi umat muslim yang memilih untuk tidak bersedekah atau pelit saat Ramadhan.

sedekah (Red Letter Me)

Baca juga: 7 Amalan Mulia Saat Berbuka Puasa yang Dicontohkan Rasullullah SAW, Ternyata Ini Menu Favorit Nabi

Baca juga: 6 Doa Penting Dibaca di Bulan Ramadhan: Bacaan Khusus Saat Buka Puasa Hingga Malam Lailatul Qadar

Lantas apa saja alasan seorang muslim dianjurkan untuk bersedekah di bulan penuh ampunan ini?

1. Waktu sedekah paling utama

Keutamaan sedekah di bulan Ramadhan yang pertama yaitu merupakan sedekah paling utama. Berdasarkan riwayat hadist, Rasulullah bersabda bahwa sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan di bulan Ramadhan.

“Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi).

2. Meneladani Nabi

“Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam shahih lain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari, no. 3554; Muslim no. 2307)

Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Aku sangat senang ketika melihat ada yang bertambah semangat mengulurkan tangan membantu orang lain di bulan Ramadhan karena meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga karena manusia saat puasa sangat-sangat membutuhkan bantuan di mana mereka telah tersibukkan dengan puasa dan shalat sehingga sulit untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Contoh ulama yang seperti itu adalah Al-Qadhi Abu Ya’la dan ulama Hambali lainnya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 301)

3. Pahala berlipat ganda

Allah juga melipatgandakan pahala bagi umat muslim yang bersedekah di bulan Ramadhan.

Hal ini dijelaskan pada hadist riwayat Muslim:

“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.' Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,” (HR Muslim).

4. Dimudahkan masuk surga

Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk surga.

Dari ‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,

لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi, no. 1984; Ahmad 1: 155. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Baca juga: Masih Banyak yang Salah, Ust Adi Hidayat Jelaskan Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Tuntunan Rasulullah

Baca juga: Ust Adi Hidayat Jelaskan Doa Buka Puasa Ramadhan yang Benar, Ini 5 Amalan Sunnah Saat Batalkan Shaum

Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Sahur Ala Rasulullah, Ingatkan soal Imsya & Amalan Terbaik Sebelum Fajar

5 Diampuni dosa dan selamat dari siksa neraka

Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka.

Lebih-lebih jika kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.

Disebutkan bahwa puasa adalah tameng (pelindung) dari siksa neraka,

الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ

“Puasa adalah pelindung dari neraka seperti tameng salah seorang dari kalian ketika ingin berlindung dari pembunuhan.” (HR. Ibnu Majah, no. 1639; An-Nasa’i, no. 2232. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Mengenai sedekah dan shalat malam disebutkan dalam hadits,

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ

“Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seseorang selepas tengah malam.” (HR. Tirmidzi, no. 2616; Ibnu Majah, no. 3973. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Doa dijauhkan dari sifat pelit dan kikir

Ilustrasi wanita berhijab berdoa. (Freepik/wayhomestudio)

Dikutip tribunstyle.com dari rumaysho.com, dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan di akhir shalat dengan kalimat-kalimat ini,

اللَّهُمَّ إنِّي أَعوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ وَالبُخْلِ ، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ ، وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ

“ALLOOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UDZU BIKA MIN AN URODDA ILA ARDZALIL ‘UMUR, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATID-DUNYAA, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL QOBRI (Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang paling hina–yaitu kepikunan–, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur).” (HR. Bukhari, no. 6365)

(TribunStyle.com / Triroessita Intan)

#bersedekah #Ramadhan1442H #NabiMuhammadSAW #AllahSWT #puasa

Baca juga: 4 Janji Allah untuk Muslim yang Rajin Sholat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat: Diangkat Derajatnya

Baca juga: 7 Amalan Setelah Sholat Jadi Lumbung Pahala, Ust Adi Hidayat: Dekat Allah & Dijauhkan dari Maksiat