Reporter: Triroessita Intan
TRIBUNSTYLE.COM - Syekh Muhammad Jaber membagikan kisah dirinya terkait Syekh Ali Jaber saat insiden penusukan.
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber sempat mengalami penusukan di kawasan Bandar Lampung pada bulan September 2020.
Saat itu, pendakwah asal Madinnah tersebut sedang mengisi sebuah acara pengajian.
Namun tak diduga seorang pria lari dan menghujamkan pisau ke arah pria 45 tahun tersebut.
Syekh Muhammad Jaber membagikan ceritanya melalui unggahan Instagram, Senin (29/3/2021).
Mulanya adik Syekh Ali Jaber yang fokus berdakwah di daerah ini meminta maaf pada sang kakak bahwa dirinya belum sempat takziah ke pemakaman.
Hal tersebut lantaran Syekh Muhammad Jaber sedang memiliki jadwal berdakwah yang padat.
Selain itu, Syekh Muhammad Jaber juga sudah bertekad untuk meneruskan dakwah seperti yang diperjuangkan oleh Syekh Ali Jaber.
Baca juga: SELAMAT! Syekh Hussein Jaber Adik Syekh Ali Jaber Menikah, Istrinya Wanita Garut, Berikut Sosoknya
Baca juga: Istri Tak Muncul hingga 40 Hari Syekh Ali Jaber Meninggal, Ternyata Tengah Lakukan Hal Mulia Ini
"Maafkan saya wahai Syekh Ali, sudah lama saya tidak sempat berziarah, berkunjung ke makam anda,
tapi demi Allah anda selalu ada di dalam hati saya dan tidak pernah hilang dalam pikiran saya,
karena saya bersumpah di hadapan Allah bahwa saya melanjutkan perjuangan anda dan menyelesaikan semua urusan anda insya Allah..
Saya yakin anda memaafkan saya karena saya sibuk dalam urusan dakwah, bukan dalam urusan dunia."
Hal ini juga sejalan dengan pesan Syekh Muhammad yang meminta adiknya untuk mementingkan syiar pada umat.
Syekh Ali Jaber sempat melarang sang adik yang ingin menengoknya langsung usai mengalami penusukan.
Syekh Ali meminta pria bernama lengkap Muhamamd Saleh Jaber tersebut untuk berdakwah seperti yang sudah ia emban.
"Saya teringat, dulu ketika anda diuji, ditusuk di Lampung, saya marah dan sedih sekali karena saya jauh dari anda saat itu dan saya sedang berdakwah di pulau lain.
Ketika saya telepon dan mau pulang untuk menemani dan menjenguk, tapi anda malah menegur saya.
Saya masih ingat dengan apa yang anda katakan, “Untuk apa pulang? kamu dokter mau rawat saya ??
Tidak usah pulang, tetap terus berdakwah, jangan berhenti bismillah semoga Allah melindungi anda wahai adikku”
Karena itu anda pasti memaafkan saya karena tidak mungkin anda setuju jika saya tinggalkan dakwah untuk berziarah.." tulis syekh Muhammad.
Meski sibuk, Syekh Muhammad berjanji akan segera berziarah ke makam kakak tercinta.
"Tapi saya berjanji, insya Allah setiap ada waktu luang saya akan mampir dan do'a saya yang tidak pernah putus untuk anda, saya berdoa dengan yakin kepada Allah, saya yakin akan sampai kepada anda.
Selamat jalan, selamat berpulang ke rahmat Allah wahai guru saya, abang saya, hati saya.
Semoga berjumpa di Surga Aamiiiiin" pungkasnya.
Unggahan syekh Muhammad ini kemudian dibanjiri komentar netizen.
alvin_411 : Ya rabb pertemukan kami dengan guru2 kami semua di surga kelak, aamiin
akhmadfauzanqori : salam selalu tuk guru kami syekh ali... alfatihah
wirda.putri : "Rindu syekh ali (emoji)"
okta_harts : "Ya Allah (emoji) surga firdaus untukmu Syekh Ali "
Lantas siapakah Syekh Muhammad Jaber dan seperti apa perannya dalam dunia dakwah Islam di Indonesia?
Dilansir dari tribunjateng.com dengan judul Biodata Muhammad Jaber, Adik Kandung Syekh Ali Jaber Usia 15 Tahun Jadi Imam Masjid di Kota Madinah berikut sosok karismatik adik Syekh Ali Jaber.
Syekh Muhammad Jaber juga memiliki profesi yang sama dengan sang kakak.
Syekh Muhammad Jaber mengikuti jejak sang kakak menjadi seorang pendakwah.
Pemilik nama asli Muhammad Saleh Jaber ini berdakwah dari pulau satu ke pulau lainnya.
Tujuannya tentu menyebarkan agama Islam dan kebaikannya di daerah-daerah.
Selain itu juga memperluas dakwah Islam di Indonesia.
Sama halnya dengan Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber ternyata sudah berdakwah sejak remaja.
Hal ini diceritakan dalam unggahan di akun instagramnya,
Dalam unggahan itu, dia sangat bersyukur di usia 15 tahun sudah menjadi imam di Kota Madinah.
Lalu, usia 17 tahun sudah berdakwah di Madinah dan beberapa negara.
Dia pun mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya bisa berada dalam majelis taklim bersama jamaag dan orang-orang baik yag mengharapkan ridho Allah SWT.
Berikut isi unggahan selengkapnya:
"Alhamdulillah salah satu anugerah Allah kepada saya, sejak umur 15 tahun saya menjadi imam di kota madinah, sejak 17 tahun mulai berdakwah di kota madinah bahkan bisa perjalanan ke beberapa negara untuk berdakwah, semoga diterima oleh Allah, semoga istiqomah berdakwah dan taat kepada Allah sampai akhir haiyat," tulisnya.
Muhammad Jaber mengaku bahagia bisa bertemu dengan umat islam di sebuah pengajian.
"Jujur saja, saya tidak bisa membayangkan, tidak bisa menghitung kebahagian, kesenangan saya saat berada dalam perjalanan dakwah dan dalam majlis taklim bersama jama’ah, bersama orang-orang baik yang betul-betul mengharapkan ridho Allah dan surga-Nya di akirat nanti," tulis Muhammad Jaber
Dakwah di pelosok
Syekh Muhammad Jaber selama ini memilih brerdakwah di pulai-pulai kecil, kampung dan pelosok.
Saat Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan Agustus 2020, Syekh Muhammad Jaber mengaku ingin menjenguk dan melihat langsung kabar sang kakak.
Namun Syekh Ali Jaber justru menahan sang adik untuk tetap melanjutkan dakwahnya saja. Dia meminta maaf kepada adik tanpa perlu repot bertandang sampai ke Ibu Kota Jakarta .
Selama ini Syekh Muhammad Jaber melakukan perjalanan dakwah ke pulau-pulau dan kampung-kampung.
Terlebih di daerah yang ia kunjungi, terkadang tak ada jaringan. Sehingga sulit untuk menanyakan kondisi terbaru sang kakak.
Beberapa kali ia membagikan momen yang berada di daerah pelosok, dengan kondisi jalan memprihatinkan.
Bersama warga lain, Syekh Muhammad mencoba turun langsung meninjau jalan berlumpur yang menjadi akses utama kendaraan.
Muhammad Jaber mengatakan ia bersyukur sudah melewati 1.000 titik lokasi dakwah di pelosok.
Muhammad Jaber juga berharap agar di rahun 2021-2022 ia bisa berdakwah ke 1.000 titik lagi.
"Alhamdulillah atas izin Allah sudah tercapai 1000 titik, 1000 kajian dan tabligh Akbar di seluruh Indonesia, bahkan sampai pelosok-daerah Indonesia. Program 1000 titik ini dimulai sejak 2019 sampai 2020.
Terima kasih kepada seluruh jajaran panitia dan aparat keamanan yang sudah membantu dan melancarkan acara safari dakwah ini.
Semoga jadi amal kebaikan bagi kita semua dan semoga kita bisa bertemu kembali di dunia dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan bertemu kembali di syurga bersama Nabi Muhammad. Aamiin
Bismillah doa dari teman-teman sekalian, di tahun 2021-2022 kita akan mulai 1000 titik lagi, Alhamdulillah sudah terisi hampir 300 titik sampai sebelum Ramadhan, semoga dilancarkan program safari dakwah ini dan diterima oleh Allah. Aamiin," tulisnya.
Lanjutkan perjuangan sang kakak
Syekh Muhammad Jaber, mengungkapkan keinginan terbesar sang kakak selama hidup di Indonesia.
Muhammad Jaber mengatakan cita-cita besar dari kakaknya adalah untuk melahirkan satu juta penghafal Alquran.
"Sebenarnya cita-cita beliau yang kita harap insyaallah terwujud di Indonesia, melahirkan atau mencetak satu juta penghafal Alquran," kata Muhammad Jaber saat konferensi pers di RS Yarsi, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Namun, hal itu belum terlaksana lantaran sang ulama telah wafat terlebih dulu.
Ia berharap cita-cita mulia dari kakaknya itu bisa dilanjutkan oleh sahabat serta para habib lainnya.
"Insyaallah akan kita lanjukan cita-cita beliau bersama para sahabat dan habib, insyaallah akan kita lanjutkan cita-cita beliau mencetak satu juta penghafal Alquran," ujarnya.
(TribunStyle.com / Triroessita Intan)
#SyekhAliJaber #SyekhMuhammad #BandarLampung