VIRAL Kakek Tunarungu Hidup Sendiri, Ternyata Seorang Jutawan, Simpan Uang Puluhan Juta di Karung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral kakek 81 tahun simpan uang hingga berkarung-karung, totalnya fantastis.

TRIBUNSTYLE.COM - Viral di media sosial kakek 81 tahun di Payakumbuh, Sumatera Barat simpan uang hingga berkarung-karung.

Awalnya, kakek tunarungu bernama Payuri itu viral lantaran dinilai kurang mendapatkan perhatian.

Kakek yang akrab disapa Biok itu memang tinggal sendirian di rumahnya.

Namun, Biok masih memiliki keluarga, hanya saja ia tinggal sendiri tanpa ada saudara yang menemani.

Belakangan Biok ramai diperbincangkan.

Lurah Togo Koto Diateh, Musleniyetti pun sampai turun tangan.

Baca juga: KISAH Pilu Foto Pernikahan Nenek 85 Tahun & Pemuda 24 Tahun, Ternyata Balas Budi Diperlakukan Begini

Baca juga: VIRAL Aksi Mbah Diseh, Nenek Asal Pekalongan Jadi Foto Model, Videonya Ditonton 14 Juta Kali

Baca juga: Tidak Nak, Aku di Sini Saja Ucap Pasrah Nenek Barlian Korban Banjir, Tangis Brigadir Hambali Pecah

Kakek Tunarungu Biok (81) ternyata memiliki berkarung-karung uang yang disimpan di rumahnya (KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

Saat dicek ke rumahnya, ternyata Biok memiliki uang yang disimpan dalam karung.

Adapun uang yang disimpan Biok mulai dari pecahan Rp 1.000 sampai Rp 100 ribu.

Uang tersebut disimpan dalam karung ukuran 50 kilogram.

"Ketika dicek ke rumahnya, ternyata dia punya uang satu karung," kata Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Kemudian uang dalam karung tersebut akhirnya dihitung.

Saat menghitung jumlah uang di dalam satu karung, dibutuhkan waktu selama 2 hari dan melibatkan 12 orang.

"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama 2 hari," kata Musleniyetti.

Uang hasil cuci piring di pesta pernihakan

Musleniyetti melanjutkan bahwa Biok memiliki sifat pekerja keras.

Bios dapat memiliki uang hingga puluhan juta rupiah itu pun hasil dari kerja kerasnya.

Diketahui, Biok mengumpulkan uang tersebut selama bertahun-tahun dengan menjadi pencuci piring di pesta pernikahan.

Dari uang yang disimpan Biok, ternyata ada yang sudah tidak laku lagi.

"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an, karena ada uang lama era tahun itu," kata Musleniyetti.

Musleniyetti menambahkan jika kakek tersebut tinggal sendirian di rumahnya.

"Keluarganya ada, tapi dia tinggal sendirian," kata Musleniyetti.

Rencananya, lanjut Musleniyetti, uang tersebut akan disimpan di bank setelah dihitung.

"Nanti kita hitung dan disimpan di bank. Pihak keluarga telah menyetujuinya dan ini untuk keamanan Pak Biok sendiri," kata Musleniyetti.

Uang berkarung-karung

Musleniyetti mengungkapkan jika ternyata beberapa karung uang di rumah Biok.

"Sebelumnya hanya satu karung yang ditemukan dengan total Rp 81 juta. Sekarang sudah ada lima karung lagi," kata Musleniyetti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Adapun uang-uang lainnya disimpan di sejumlah tempat di rumah Biok.

"Ada di balik kasur, dibungkus kain, di dalam celengan dan lainnya. Posisinya disembunyikan, namun kita berhasil temukan," kata Musleniyetti.

Pencarian uang Biok itu telah dilakukan sejak Senin kemarin, dan hingga saat ini masih terus dilakukan.

Sejak kemarin itu, sudah ada lima karung yang ditemukan.

"Tiga karung uang logam, satu setengah karung uang kertas dan setengah karung uang kertas yang tidak laku lagi," kata Musleniyetti.

Kisah Nenek Hidup Sebatang Kara

Muntiah (80) nenek warga Desa Pangkarejo, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur ini hidup sebatang kara.

Kini kondisi nenek tersebut jadi perhatikan banyak kalangan.

Viral di media sosial, video Muntiah dalam kondisi memprihatikan, kurus tak terawat dan tergolek lemas. 

"Sebenarnya Mbah Muntiah ini sudah dirawat oleh keponakannya. Namun ia tidak selalu terpantau setiap saat karena tidak serumah," kata Kepala Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Usmin kepada TribunJatim.com, (Tribunnews.com, grup ), Senin (25/1/2021).

Muntiah  tinggal di rumah sendirian, dan sesekali keponakannya menjenguk untuk memberi makan dan membantu kebutuhan Muntiah.

Sejatinya Muntiah dirawat oleh keponakannya, Islama yang juga warga miskin. Sehari-hari Islama bekerja sebagai buruh tani. 

Kesehariannya ia tidak selalu bersama Muntiah. Jadi maklum,  kurang memperhatikan kondisi nenek Muntiah. 

"Muntiah janda ditinggal meninggal suaminya tanpa dikarunia anak seorang pun, " kata Usmin.

Karena pikun dan tidak mampu berjalan, terkadang Mbah Mun, sapaan akrabnya, semaunya ada di lantai.

Seperti ketika ada yang datang ke rumah Mbah Mun dan kebetulan dia sedang tiduran di lantai dengan pakaian seadanya, lusuh tak layak pakai.

Diakui Islama, bibinya itu sendirian di rumah.

"Biasanya rumah saya kunci dengan tali karena si mbah sering merangkak sendiri pengen keluar rumah," kata  Islama.

Kebutuhan makan juga dirinya yang memenuhi dengan menu makanan seadanya, seperti juga yang dimakan Islama sekeluarga.

Soal makan dan buang hajat semaunya, Islama lah selama ini yang membantu, termasuk membersihkannya.

Hanya karena pikun, Muntiah sering memaksa keluar rumah meski dengan merangkak.

Islama tidak ingin bibinya terjadi sesuatu di luar rumah. Makanya ia selalu mengunci pintu rumah Mbah Mun memakai tali dari luar.

"Bek Mun ya akhirnya semaunya di dalam rumah, termasuk tiduran di lantai, " kata Islama yang dibenarkan Kades Usmin.

Mendapati kenyataan itu, Kepala Desa Usmin kini mengambil langkah, Muntiah sepenuhnya dalam pengawasannya.

Artinya, ia sudah memerintahkan pada seorang warganya khusus merawat Mbah Mun.

"Biaya semua dari saya pribadi, termasuk upah untuk yang merawat, " katanya.

Ia sebenarnya juga  sudah memberikan bantuan, termasuk memasukkannya kedalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Tahun 2018 sudah kita uruskan kependudukan di sini, Desa Pangkatrejo. Ya sebelumnya dia adalah warga arena Lawangan Agung," ungkapnya seraya menambahkan jika setiap bulannya sudah mendapatkan  bantuan.

Viralnya nenek Muntiah ini juga menyedot perhatian Yayasan Berkas yang dikelolah Aipda Purnomo, anggota Polsek Babat.

Minggu (24/1/2021) sore, Purnomo bersama pengurus Yayasan Berkas menyerahkan donasi untuk Mbah Muntiah total Rp 12 juta yang diterimakan kepada Kades Pangkatrejo, Usmin.

"Alhamdulillah, kita dari Yayasan Berkas bisa membantu Rp 12 juta untuk Mbah Muntiah, " kata Purnomo.

Penyerahan donasi juga disaksikan sejumlah perangkat Desa Pangkatrejo di rumah Mbah Muntiah.

Selain itu juga banyak masyarakat yang membantu setelah mendengar keadaan Muntiah, mereka datang ada yang membantu mie instan dan makanan siap saji lainnya.

Sekedar diketahui, Video seorang menek yang viral di media sosial ini diunggah oleh akun @poernomo_dtt di akun instagramnya. Unggahannya membuat nitizen miris.

(TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar S,Kompas.com, Tribunjatim.com/Hanif Manshuri)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Kakek Simpan Uang di Karung Hasil Cuci Piring, Totalnya Fantastis, Dikira Kurang Perhatian

dan di Tribunjatim.com dengan judul Prihatin Kondisi Nenek Sebatang Kara di Pangkarejo, Anggota Polsek Babat Salurkan Donasi Rp 12 Juta