TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata! Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut pernah diramalkan akan menjadi Menteri Agama dalam permainan SuperSeed di Facebook.
SuperSeed sendiri merupakan permainan tebak-tebakan, dan permainan itu menanyakan apa pekerjaan Gus Yaqut di Tahun 2021.
Kemudian jawaban yang muncul adalah "Yaqut, Menteri Agama"
Akhirnya ramalan SuperSeed inipun terbukti, Gus Yaqut diangkat oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Agama.
Ramalan terkait Gus Yaqut ini pertama kali diungkapkan oleh Tomi Lebang melalui akun Facebooknya.
Baca juga: POPULER Wishnutama Selamati Sandiaga Uno setelah Jadi Menteri Parekraf, Terselip Satu Harapan Baik
Baca juga: TAK SEMBARANGAN, Ini Makna Jaket Biru 6 Menteri Baru Jokowi, yang Dipakai Risma Hingga Sandiaga Uno
Melalui akun Facebooknya, Tomi Lebang menjelaskan bahwa pada 18 November 2020 lalu, Yaqut Cholil Qoumas ikut memainkan permainan SuperSeed di Facebook.
Dalam permainan SuperSeed ini, ada salah satu tebakan yang berbunyi "Apa pekerjaanmu di tahun 2021?"
Kemudian dari permaianan tersebut, muncul jawaban berupa seuntai kartu nama yang bertuliskan "Yaqut, Menteri Agama" lengkap dengan nomor kartu pegawai.
Menanggapi ramalan itu, Gus Yaqut menuliskan caption dengan emotikon tawa "Hahahahaha. iri bilang boss...!!".
Berukut tulisan lengkap Tomi Lebang di Facebook terkait ramalan Gus Yaqut yang menjadi Menteri Agama:
GUS YAQUT
"Lebih sebulan yang lalu, pada 18 November, Yaqut Cholil Qoumas ikut latah memainkan permainan SuperSeed di akun Facebook pribadinya.
Permainan ini berupa tebak-tebakan: "Apa pekerjaanmu di tahun 2021?" Jawaban yang muncul berupa seuntai kartu nama bertuliskan "Yaqut, Menteri Agama" lengkap dengan nomor kartu pegawai.
Melihat jawaban yang dianggapnya jenaka itu, sang sahibul akun yang karib dipanggil Gus Yaqut ini, menulis caption dengan emotikon tawa: "Hahahaha.. Iri bilang boss...!!"
Hanya berselang sebulan lebih tiga hari, ramalan iseng itu menjadi kenyataan. Yaqut Cholil Qoumas ditunjuk jadi menteri agama dalam reshufle kabinet yang diumumkan Presiden, sore tadi.
“Dalam mimpi saya yang paling liar pun, tak pernah terlintas saya akan menjadi menteri agama,” kata Gus Yaqut saat mengenalkan dirinya di Istana Merdeka, sore tadi.
Tak urung ketika menerima penyampaian itu, ia mengucapkan bacaan istirja, innalillahi wa inna ilaihi rajiun -- sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.
Sejenak kemudian, ia segera meluruskan tekad: “mewakafkan seluruh hidup dan apa yang saya miliki untuk bangsa dan negara.” Terdengar muluk-muluk, tapi itulah tekadnya yang ia sampaikan di hadapan manusia dan janjinya kepada Allah SWT.
Gus Yaqut adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama, Ketua GP Ansor dan sampai hari ini masih duduk sebagai anggota DPR RI. Ia putra dari pasangan Kiai Muhammad Cholil Bisri, atau cucu dari Kiai Bisri Mustofa.
Ia lahir dan besar dalam lingkungan pesantren, di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang yang diasuh sang ayah.
Lalu, bagaimana kelak Kementerian Agama di tangan lelaki muda kelahiran 1975 ini?
Pertama, kata Gus Yaqut, “saya akan melakukan, bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi. Bukan aspirasi.
Artinya, agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan sebagai alat politik baik untuk menentang pemerintah, maupun untuk merebut kekuasaan. Atau untuk tujuan-tujuan lain.
Biarlah agama itu menjadi inspirasi, membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.”
Baca juga: KICAU Fadli Zon Sebut 6 Menteri Baru Jokowi Tak Ada Visi Jadi Sorotan Yang Ada Visi Misi Presiden
Baca juga: Saya Tak Pandai Retorika Kicau Menteri Baru Jokowi, Trenggono, Langsung Dibalas Susi Pudjiastuti
Kedua, bukan tugas yang ringan. Gus Yaqut bertekad meningkatkan ukhuwah Islamiyah di negeri berpenduduk mayoritas beragama Islam ini.
“Negara ini akan damai dan tenteram jika sesama muslim atau umat Islam di negeri ini memiliki persatuan di antara mereka,” katanya.
Lalu ukhuwah wathoniyah, persaudaraan sesama warga bangsa. Alasannya, karena Indonesia ini meraih kemerdekaan karena perjuangan oleh semua pemeluk agama. Tidak satu pun kaum pemeluk agama berhak mengklaim sebagai satu-satunya yang berjuang untuk melepaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah.
Gus Yaqut juga bertekad meningkatkan ukhuwah basyariyah, persatuan sesama umat manusia. Ia mengutip ucapan sahabat Nabi SAW, Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib karrama Allah wajhahu yang terkenal, bahwa: ”Mereka yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan”.
Ketiga, kata Gus Yaqut, tidak kalah pentingnya adalah bagaimana memajukan pendidikan agama di lingkup kerja Kementerian Agama. Salah satunya adalah mendorong pondok-pondok pesantren agar lebih mandiri dan pada akhirnya akan melahirkan kader-kader terbaik bangsa.
Dengan tiga rencana besar yang tak mudah itu, Gus Yaqut meminta dukungan dan doa seluruh rakyat untuk melaksanakannya.
Selamat bekerja Gus."
Jangan Kaget! Skor Berbeda 6 Menteri Baru Jokowi dari Fadli Zon, Fahri Hamzah Kontras Versi Pengamat
Seberapa tepat Presiden Jokowi memilih 6 menteri baru yang dilantik hari ini?
Inilah skor penilaian dari Fadli Zon, Fahri Hamzah, politikus Partai Demokrat-nya SBY, maupun pengamat politik dan ekonom.
"Saya beri nilai 7,5" kata Burhanuddin Muhtadi, pengamat politik. Begini penilaian selengkapnya ...
Pengamat hingga politisi memberi tanggapan atas reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, pada Selasa (22/12/2020) kemarin, Jokowi mengumumkan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: KICAU Fadli Zon Sebut 6 Menteri Baru Jokowi Tak Ada Visi Jadi Sorotan Yang Ada Visi Misi Presiden
Baca juga: Saya Tak Pandai Retorika Kicau Menteri Baru Jokowi, Trenggono, Langsung Dibalas Susi Pudjiastuti
Jokowi memperkenalkan 6 orang yang menduduki posisi baru sebagai menteri di kabinet.
Rencananya, 6 orang menteri baru ini bakal dilantik Rabu (23/12/2020) hari ini.
Berikut ini enam orang yang dimaksud seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul: Jokowi Lakukan Reshuffe Kabinet, Fadli Zon, Fahri Hamzah, hingga Pengamat Politik Beri Tanggapan
1. Wali Kota Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial.
Risma menggantikan rekan separtainya, Juliari P Batubara yang ditangkap KPK karena dugaan korupsi.
2. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno diangkat menjadi Menteri Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif.
Sandi menggantikan Wishnutama.
3. Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Menteri Kesehatan.
Budi menggantikan dr Terawan Agus Putranto.
4. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas diangkat menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.
5. Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto
6. Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono diangkat sebagai Menteri Keluatan an Perikanan.
Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang tersangkut dugaan korupsi.
Perombakan kabinet yang pertama kalinya di periode kepemimpinan Jokowi-Maruf ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak mulai dari pengamat politik, ekonom hingga politisi.
Berikut tanggapan mereka:
1. Pengamat Politik
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, memberi apresiasi atas perombakan kabinet kali ini.
Menurut Burhanuddin, Presiden telah berhasil memilih calon menteri yang sesuai harapan publik.
Ia memberikan nilai 7,5 untuk reshuffle kali ini.
"Dari 1 sampai 10, saya kasih kredit poin 7,5," katanya sebagaimana dikutip dari KompasTV, Rabu (23/12/2020).
Burhanuddin mengatakan reshuffle kali ini bukan semata-mata mengaokomodir partai, tetap juga memperhatikan kompetensi.
"Misalnya Risma. Risma bagaimana pun bukan sekedar seorang politisi tetapi juga kepala daerah yang excelent, juga mewakili representasi gender maupun kapasitasnya," ujar dia.
Contoh lain, lanjut Burhanuddin, pemilihan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf juga dianggap tepat.
Sandi, tambah Burhanuddin, memiliki pengalaman yang cukup terkait pengembangan ekonomi kreatif.
2. Fadli Zon
Politikus Gerindra, Fadli Zon, yang kerap memberi kritik ke pemerintah juga memberi tanggapan atas reshuffle kabinet.
Fadli memberi ucapan selamat kepada para menteri baru.
Wakil Ketua Umum Gerindra ini berharap ada perbaikan dan kemajuan di kementerian yang dipimpin menteri baru.
"Selamat bekerja pd semua menteri baru yg td diumumkan Presiden @jokowi. Smg amanah, terjadi perbaikan n kemajuan di kementrian2 ini. Gentle reminder, tak ada visi misi menteri, yg ada visi misi Presiden," tulis Fadli di akun Twitternya, @fadlizon, Selasa.
3. Andi Arief
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, juga berkomentar atas reshuffle kabinet.
Kali ini, Andi Arief menyinggung sosok dr Terawan yang dicopot dari posisi Menteri Kesehatan.
Andi menyebut dr Terawan sebagai sosok yang jujur.
"Dokter jujur Pak Terawan, terima kasih atas pengabdiannya sebagai menteri. Bisa dimana saja bapak mengabdi dan berbuat baik buat sesama," tulis Andi Arief di akun Twitternya, @andiarief_, Selasa.
4. Fahri Hamzah
Melalui akun Twitternya, politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah, juga berkomentar soal reshuffle kabinet.
Mantan Wakil Ketua DPR ini tidak menyebut secara gambang soal reshuffle.
Tapi ia menyinggung soal nama-nama yang dipilih.
"Kisah di balik nama2 yg terpilih...tertukar...gigit tali..dll...Wajah dengan air mata bahagia Wajah dengan air mata bahagia dinyanyikan dengan lagu india...yg suara tinggi Silahkan ditiru...." tulisnya.
5. Ekonom
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mempertanyakan ditunjuknya Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.
Bhima mempertanyakan pengangkatan Budi Gunadi sebagai Menkes karena Budi tak memiliki pengalaman di bidang kesehatan.
"Karena orang yang profesional di bidang ekonomi justru ditempatkan di pos kesehatan," ujarnya, Selasa (22/12/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Apa tidak ada orang yang lebih kompeten, lebih menguasai bidang kesehatan masyarakat dari jajaran birokrat karier atau akademisi, sehingga kebijakan-kebijakannya pun bisa lebih terukur berbasis data," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah, meyakini Budi akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dibanding lima menteri baru lainnya, dengan minimnya pengalaman di bidang kesehatan.
Namun, Pieter tidak langsung menilai negatif pemilihan mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) hingga PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum itu sebagai menteri kesehatan.
"Yang dibutuhkan memang seorang menteri. Bukan dokter. Kita pernah memilih dokter yang sangat bagus untuk menjadi menteri dan ternyata gagal. Karena beliau bukan seorang manager," tuturnya.
(TribunStyle.com/Anggie)
Baca juga: Erick Thohir Unggah Foto Lawas dengan Sandiaga dan Lutfi, Teman Tongkrongan Kini Sama-Sama Menteri
Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama: Alhamdulillah Selamat Mas