Melansir Kompas.com, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak usahanya, PT Reksa Multi Usaha (RMU), memberikan penjelasan terkait viralnya unggahan itu.
Untuk diketahui, PT RMU adalah anak perusahaan PT KAI yang menjajakan servis atau makanan di dalam kereta.
Manager Marketing Communication & Event Organizer PT RMU, Decil Christianto, menjelaskan harga yang dibayarkan di restoran Kereta Api Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong yang viral tersebut terdiri dari beberapa item makanan.
Ia pun merinci item makanan terdiri dari:
- Nasi goreng, yang di dalamnya terdapat potongan ayam goreng dan telur ceplok goreng, seharga Rp 35.000.
- Minuman Fruit Tea seharga Rp 10.000.
Sehingga, jika ditotal harga menu yang dipesan pelanggan berjumlah Rp 45.000.
Terlepas dari itu, Decil memastikan ke depan akan memberikan informasi yang detail terkait dengan harga makanan yang dijajakan.
“Kami tentu berharap, komunikasi verbal maupun visual dapat terus kami tingkatkan untuk memastikan pelanggan mendapatkan informasi yang semestinya,” ujar Decil.
Pihaknya terbuka untuk saran dan masukan yang disampaikan pelanggan untuk perbaikan layanan yang lebih baik bagi pengguna jasa kereta api.
Pihak PT RMU Menghubungi Pemilik Utas
Sementara itu, melansir Tribunnews.com, Muhammad Hallala yang lebih akrab disapa Hallal itu membeberkan alasannya membuat utas tersebut.
Hal yang membuatnya resah hingga membuat cuitan itu adalah lantaran harga yang tidak relevan dengan tiket kereta.
"Saya keberatan karena tidak relevan dengan harga tiket dan kelas keretanya," kata pria berusia 34 tahun ini kepada Tribunnews, Selasa (1/11/2020).
Setelah viral, Hallal menuturkan pihak KAI melalui PT Reska Multi Usaha telah menghubunginya secara langsung.