TRIBUNSTYLE.COM - Berikut doa sebelum dan sesudah makan lengkap Arab latin dan arti beserta dengan 12 adab yang diajarkan Rasulullah SAW.
Islam adalah agama yang sempurna dan mengajarkan umatnya untuk berperilaku benar dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW memberikan contoh beraktivitas mulai dari membuka mata hingga kembali memejamkan mata.
Dalam kehidupan individu, seorang muslim dituntun untuk melakukan kegiatannya sesuai dengan adab yang diajarkan, semisal adab tidur, berpakaian, bertamu hingga makan.
Berikut 12 adab makan dan minum beserta dalilnya agar aktivitas makan juga mendatangkan kebaikan.
1. Makan dan Minum yang Halal
Sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk makan dan minum hanya yang halal saja.
Allah telah menjelaskannya dalam QS.Al-Baqarah ayat 168,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
2. Mencuci Tangan
Baca juga: Doa Sebelum Tidur Beserta 7 Amalan Sunnah yang Diajarkan Rasulullah SAW, Berwudhu & Matikan Lampu
Baca juga: Kumpulan Doa Sehari-hari Agar Amalan Diterima dan Berkah, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Arti
Sebelum makan, kita dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dulu.
Hal ini lantaran kadang kita tak sadar dengan benda apa yang terakhir kita pegang.
Apakah benda tersebut berih, atau juga terdapat virus.
“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)
3. Baca Bismillah Sebelum Makan
Selanjutnya adalah harus membaca bismillah sebelum makan.
Ingatlah bahwa kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama Allah sebelum memulai segala sesuatu, termasuk makan.
Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah Saw., tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah Saw. bersabda:
“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).
4. Baca Doa Makan
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)
Sedangkan doa untuk makan sendiri berbunyi:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”
Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”
5. Segera Makan Begitu Dihidangkan
Makanlah makanan yang telah dihidangkan dengan segera dan jangan membiarkannya begitu saja.
Bahkan meskipun telah terdengar adzan, sebaiknya dahulukan makan terlebih dahulu.
Setelah selesai makan, barulah tunaikan ibadah sholat.
Dari Anas Nabi Saw. bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah juga saw bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hal ini dimaksudkan agar kita dapat beribadah dengan tenang dan tidak memikirkan makanan karena perut kosong ketika melakukan sholat.
6. Makan dengan Tangan Kanan
Baca juga: PENYEBAB Doa Tak Dikabulkan Allah SWT, Perhatikan 10 Hal Ini, Termasuk Sibuk Mencari Aib Orang Lain
Baca juga: Sedang Galau? Amalkan 5 Doa Penenang Hati Berikut Ini, Lebih Tenang dan Makin Dikuatkan
Rasul sangat menganjurkan untuk makan dengan menggunakan tangan kanan.
Rasul bersabdar, “Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan: “makan dan minum dengan tangan kiri ketika ada udzur hukumnya tidak mengapa, adapun jika tanpa udzur maka haram. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya, beliau bersabda:
إن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله
‘sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya‘
7. Tidak Menggunakan Perak dan Emas
Sebagai seorang muslim, kita dilarang untuk menggunakan peralatan makan yang terbuat dari emas dan perak. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah karena emas dan perak adalah peralatan makan yang digunakan oleh penduduk surga nantinya.
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ تَشْرَبُوْا فِيْ آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَأْكُلُوْا فِيْ صِحَافِهِمَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا، وَلَكُمْ فِي الآخِرَةِ
Janganlah kamu minum dengan gelas (yang terbuat) dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya yang seperti itu adalah untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan buat kamu di akhirat. [Muttafaq ‘alaihi].
8. Tidak Meniup Makanan atau Minuman
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma dijelaskan tentang larangan meniup untuk mendinginkan makanan atau minuman yang masih panas:
"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma bahwa Nabi Muhammad Saw melarang pengembusan nafas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana," (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Jika ditinjau dari segi kesehatan, para ahli juga tidak menganjurkan hal ini.
9. Mengambil Makanan yang Jatuh
Bagi sebagian orang, makanan yang jatuh dianggap sudah kotor dan tidak layak untuk dimakan lagi.
Namun tidak di dalam Islam. Islam mengajarkan untuk selalu menghargai setiap makanan, meskipun itu hanya sebutir nasi.
Rasul bersabda,“Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)
10. Makan Bersama
Rasul sangat menganjurkan untuk makan bersama-sama. Makan bersama-sama akan membuat makanan yang kita makan jadi lebih berkah.
Jika seseorang merasa tidak kenyang setelah makan, mungkin dikarenakan ia makan sendirian.
Namun akan berbeda jika ia makan bersama-sama, maka ia akan kenyang karena makanan tersebut lebih berkah. Nabi Saw. berkata:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764. Kata Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
11. Tidak Berlebihan
Allah sangat tidak menyukai orang yang berlebihan dalam segala sesuatu, termasuk makan.
Makanlah secukupnya dan jangan mengambil makanan melebihi apa yang dapat kita makan.
Jika berlebihan, maka tentu akan menjadi mubazir dan akhirnya boros.
Sedangkan boros adalah temannya setan. Allah berfirman:
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31).
12. Berdoa Setelah Makan
Berdoa tak hanya dilakukan sebelum makan, tapi juga sesudah makan.
Rasul telah mengajarkan kita untuk berdoa sesudah makan, sebagaimana sabdanya, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdu lillaahil ladzi ja'alahuu 'adzbam furootam birohmatihii wa lamyaj'alhu milhan ujaajam bidzunuubinaa
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami"
(TribunStyle.com / Triroessita)
Baca juga: Sholat Sunnah Tahajud - Bacaan Niat, Tata Cara, dan Keutamaan, Doa Diijabah Sepertiga Malam
Baca juga: Ingin Segera Punya Keturunan? Berikut Doa agar Cepat Hamil, Dibaca Para Nabi, Terdapat di Al Quran