Kedalaman yang relatif dangkal ini menyebabkan guncangan kuat dirasakan pulau di Yunani dan di kota-kota di sepanjang pantai Turki.
Pusat gempa berada di tepi barat lempeng Anatolia, di mana bebatuan di permukaannya ditarik seperti dempul.
Peregangan ini menghasilkan serangkaian retakan yang dalam di tanah, dan gerakan di sepanjang salah satu retakan ini memicu gempa baru-baru ini.
Dampak gempa bumi
Melansir BBC, Sabtu (31/10/2020), gempa dangkal ini memicu tsunami kecil yang mengakibatkan banjir di Izmir dan Samos.
Ada laporan yang menyatakan adanya banjir di kota tersebut setelah tingkat muka air laut mengalami peningkatan.
Beberapa nelayan juga dikabarkan hilang. Menurut Badan Darurat Turki, salah satu dari 20 orang yang tewas disebut tenggelam.
Seorang petugas di Sigacik, dekat Izmir, Yasar Keles mengungkapkan bahwa orang tersebut meninggal setelah kursi rodanya terhantam dan terbalik oleh air yang naik.
Saat ini, pihak berwenang di Izmir mendirikan tenda untuk menampung sekitar 2.000 orang dalam semalam karena kekhawatiran akan lebih banyak bangunan yang runtuh.
Pihak berwenang pun mengatakan, 70 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Tim penyelamat terus menggali reruntuhan, berusaha untuk menemukan lebih banyak korban dan menyelamatkannya.
USGS mengatakan, gempa itu memiliki kedalaman 10 kilometer di bawah tanah. Sedangkan pihak Turki menyebut bahwa gempa berada di kedalaman 16 kilometer di bawah tanah.
Sebagai informasi, Turki dan Yunani sama-sama berada di garis patahan dan gempa bumi menjadi hal yang biasa terjadi.
Pada Januari lalu, lebih dari 30 orang tewas dan lebih dari 1.600 lainnya terluka ketika gempa bumi melanda Sivrice di provinsi Elazig, Turki bagian timur.
Pada Juli 2019, ibu kota Yunani, Athena, dilanda gempa yang mematikan listrik di sebagian besar kota.