TRIBUNSTYLE.COM - Aktor dan sutradara asal Hong Kong, Stephen Chow, kini tengah menghadapi masalah keuangan.
Sebelumnya, ada nama Vicku Zhao, seorang artis asal China yang dirundung masalah hukum dan keuangan, termasuk akibat pandemi Covid-19.
Aktor film Shaolin Soccer tersebut memiliki utang kepada investor dan mantan kekasihnya, ahli waris konstruksi Yu Manfung alias Alice Yu, sebagaimana dilansir dari Today Online.
Tak tanggung-tanggung, utangnya mencapai 47,4 juta USD atau hampir Rp 700 miliar.
Ia dililit utang diduga dimulai pada tahun 2012.
Kala itu ketika Manfung menggugat aktor kawakan tersebut sebesar 14 juta USD.
Jumlah tersebut, klaim Manfung, merupakan utang Stephen Chow sebagai komisi atas penjualan rumah mewah kepada Manfung di kawasan elite, The Peak, Hongkong.
Ia merasa, lanjut Manfung, berhak menerima bayaran 10 persen dari penjualan.
Jumlah tersebut sama dengan 80 juta dollar Hong Kong.
Namun, sejauh ini Manfung baru menerima 10 juta dollar Hong Kong atau 1,75 juta USD.
Di sisi lain Stephen menyatakan, jumlah tersebut dibuat atas niat baik dan berakhir ditolak karena komisinya.
Kemudian, kasus menjadi panjang dan masuk ke meja hijau pada November mendatang.
Tak hanya utang dengan mantan kekasih, utang tersebut menjadi menggunung disebabkan oleh pandemi Covid-19 secara tidak langsung.
Awalnya, Chow berutang kepada investor pada tahun 2016 lalu.
Kala itu, investor tersebut berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 230 juta USD di perusahaan Chow.
Aktor 58 tahun tersbeut kemudian menjamin investor bakal mendapatkan keuntungan sebesar 180 juta USD setelah empat tahun.
Berjalan hingga tahun ketika pun terlihat cukup lancar.
Perusahaan Stephen mencatatkan keuntungan total sebesar 117 juta USD.
Namun, pada tahun keempat atau 2020 ini, investor hanya menerima 30 juta USD.
Hal tersebut tak lain karena adanya pandemi Covid-19 yang telah mengguncang perindustrian film secara global.
Perusahaan belum menghitung penghasilan pada kuartal I-2020, meski sudah terprediksi negatif.
Tidak terpenuhinya target dan berakhirnya perjanjian membuat Stephen Chow dikejar-kejar karena uang tersebut.
Investor pun meminta Stephen untuk membeli kembali saham mereka.
Puncaknya pada Juni lalu, aktor Hong Kong tersebut dilaporkan telah menggadaikan rumah mewahnya untuk membayar semua utang.
Saat itu, ada pembeli yang tertarik dengan rumah Stephen Chow.
Pembeli tersebut menawarkan uang 198 juta USD, namun Chow tidak begitu tergerak untuk menjualnya dengan harga tersebut.
BISNIS Makin Lesu Saat Pandemi? Begini 5 Langkah Jitu Agar Usaha Tak Bangkrut
Begini 5 langkah jitu selamatkan bisnis dari kebangkrutan akibat pandemi.
Pemerintah daerah di Indonesia masih terus gencar lakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
PSBB ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19 yang masih mewabah.
Namun, sebenarnya ada efek merugikan jika terus diberlakukannya PSBB di sejumlah kota besar.
Salah satunya adalah berhentinya kegiatan ekonomi karena semua usaha sangat dibatasi.
Bahkan tak jarang akibat dari PSBB semua kegiatan usaha distop dan diwajibkan untuk dirumah saja.
Meski berpotensi merugikan namun PSBB tetap harus dijalankan demi menerapkan protokol kesehatan.
Nah, akibat dari PSBB yang tak kunjung dihentikan membuat para pengusaha semakin ketar-ketir.
Bagaiaman tidak, mereka ketar-ketir karena kegiatan usahanya harus mengalami penurunan laba.
Bahkan tak jarang ada yang sampai bangkrut karena pemberlakukan PSBB di sejumlah daerah,
Mereka pala pelaku usaha baik kecil maupun menengah tak sanggup untuk bertahan di tengah krisis.
Maka dari itu untuk bisa bertahan, terapkan sejumlah langkah jitu ini agar bisnis selamat dari kebangkrutan.
Inilah 5 langkah jitu selamatkan bisnis dari kebangkrutan akibat pandemi seperti dilansir dari Mokapos (10/9/2020).
- Fokus Online Delivery
Imbauan untuk tidak keluar rumah adalah sesuatu yang harus diindahkan di kala PSBB.
Sebab hal ini terbukti ampuh untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Bagi yang memiliki outlet offline, sangat mungkin sepi karena pelanggan lebih memilih di rumah saja.
Agar bisnis tetap bertahan saat wabah corona, lebih baik fokus pada online delivery saja.
Hal itu bertujuan memudahkan pelanggan untuk tetap bisa membeli produk yang dijual.
- Gunakan Mobile Payment
Ada kemungkinan bahwa infeksi mematikan dari virus corona bisa saja berasal dari uang tunai.
Pasalnya uang tunai sering berpindah tangan dan bisa menjadi sarang bakteri serta virus.
WHO juga menyaraknan supaya sebaiknya masyarakat menggunakan mobile payment atau pembayaran nontunai.
Namun, bukan berarti mereka menyarankan untuk tidak menggunakan uang tunai sama sekali.
Bagi para pemilik bisnis, tidak ada salahnya mengikuti anjuran dari WHO tersebut.
Contohnya dengan menggunakan mobile payment, agar bisa sama-sama meminimalisir risiko virus corona.
- Perdalam Ilmu Bisnis
Ada banyak sumber yang menyediakan berbagai materi dan ilmu mengenai bisnis.
Bagi para pebisnis manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk menimba lebih banyak ilmu tentang bisnis.
Hal itu bisa didapatkan dari blog, e-book, media sosial, video, webinar, hingga podcast.
- Tawarkan Pengalaman Berbeda
Tunda launching produk terbaru secara tak biasa daripada sebelumnya.
Jika sebelumnya secara offline kali ini kenalkan produk kepada para pelanggan secara online.
Hal itu bisa dilakukan lewat website atau media sosial bisnis.
Intinya tawarkan pengalaman berbeda kepada pelanggan.
- Manfaatkan Dana Darurat
Dana darurat nyatanya bukan cuma penting dimiliki oleh pribadi, melainkan untuk bisnis.
Manfaatkanlah dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Khususnya manfaatkan dana daruta saat wabah corona seperti sekarang ini.
Selain dana darurat juga bisa lakukan pinjaman modal dari bank supaya bisnis tidak lesu. (Tribunstyle.com/Nafis/Candra)
• 5 Artis Bisnisnya Tutup karena Corona, dari Ruben Onsu, Anang Hermansyah, Inul dan Sahrul Gunawan
• Curhat Barbie Kumalasari Soal Kondisi Keuangan Selama Pandemi, Bisnis Berantakan & Rela Jual Berlian