TRIBUNSTYLE.COM - Inilah sederet pertanyaan Najwa Shihab untuk Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang tak hadir di acara Mata Najwa.
Beberapa waktu lalu, Mata Najwa menghadirkan tayangan yang tak biasa.
Najwa Shihab, presenter acara tersebut melakukan wawancara terhadap 'kursi kosong' yang semestinya diduduki oleh Menteri terawan.
Tagar #MataNajwaMenantiTerawan pun sempat trending di media sosial Twitter pada Selasa (29/9/2020).
Disebutkan Najwa Shihab, dirinya sudah mewawancarai sejumlah pejabat, menteri hingga presiden terkait isu penanganan Covid-19.
Ada satu menteri yang tak kunjung menerima undangan Najwa Shihab untuk hadir di acara Mata Najwa.
• MENTERI Luhut Angkat Bicara Julukan Menteri Segala Urusan, Najwa Shihab: Harusnya Perdana Menteri?
• Sempat Disebut Punya Garis Keturunan yang Sama dengan Najwa Shihab, Ariel NOAH Beri Penjelasan
Padahal, menurut Najwa, Kementerian Kesehatan tetaplah institusi paling strategis terkait informasi seputar pandemi.
Ditegaskan olehnya, undangan kepada Terawan Agus Putranto itu bukanlah sebuah tantangan.
"Itulah sebabnya kami sering sekali menerima permintaan dan titipan pertanyaan untuk disampaikan kepada Menteri Kesehatan, Pak Terawan.
Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya," tulis akun Instagram Mata Najwa, Senin (28/9/2020).
Kali ini, Najwa berhadapan dengan kursi kosong dan kembali mengundang Menkes Terawan untuk datang.
Meski hanya berhadapan dengan kursi kosong, Najwa Shihab mencecar 'Menkes Terawan' dengan berbagai pertanyaan.
Berikut ini rangkuman 15 pertanyaan Najwa Shihab untuk Menteri Terawan dikutip dari Mata Najwa edisi Senin (28/9/2020).
1. Mengapa menghilang pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi.
Rasanya menetri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia hanya meteri kesehaan Republik Indonesia.
2. Atau kehadiaran Menteri Kesehatan di muka publik Anda rasa tidak terlalu penting?
3. Sejak awal pandemi Anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar, apakah kini Anda mengakui bahwa kita kecolongan dalam melakukan penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?
4. Saya ingin klarifikasi apakah betul di awal-awal pandemi dulu justru Menkes Terawan sebagai Menkes yang mengusulkan bahwa kita tidak perlu melakukan karantina wilayah?
5. Pak Terawan sampai sekarang kondisi pandemi sampai sekarang belum juga terkendali, data dan angka jelas menunjukkan itu.
Di saat negara lain bisa berangsur-angsur memperlonggar situasi, kenapa kita tertinggal?
6. Presiden Jokowi secara terbuka berulang kali menegur kinerja Anda di depan publik.
Berangkat dari penilaian atasan anda itu, saya akan beri kesempatan pada Anda untuk menjelaskan teguran tersebut satu per satu.
Kenapa test kita belum juga mencapai target?
7. Kenapa resapan anggaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) masih rendah?
8. Kenapa berbagai peraturan dan birokrasi masih berkelit di Kemenkes?
9. Kenapa perlindungan Tenaga Kesehatan (nakes) belum maksimal?
10. Spesifik soal Tenaga Kesehatan, angka kematian Nakes sangat tinggi dan masih terus naik, kapan perbaikan bisa kita lihat?
11. Masih ada disparitas antara data pusat dan data daerah, padahal data saat pandemi masih sangat krusial untuk menentukan kebijakan, mengapa tidak juga beres?
12. Bagaimana dengan data bahwa gedung Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta? Kenapa tidak terbuka dan transparan lalu menutup kantor?
13. Ada banyak menteri kesehatan yang mundur dalam penanganan Covid-19.
Misalnya 'Menkes' New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel (Public Health Director), Kanada (Public Health Agency Presiden).
Apakah penanganan kita lebih baik daripada negara-negara yang 'Menkes'nya mundur tersebut?
14. Tidak hanya desakan Presiden, tapi publik, diantaranya kala ada petisi meminta dengan kebesaran hati Anda Pal Menkes untuk mundur saja, siap mundur, Pak?
15. Bagaimana untuk bisa meyakinkan publik bahwa Anda memang masih layak menjalankan atau posisi yang berat ini?
Najwa Shihab pun menegaskan bahwa sederet pertanyaannya itu berdasarkan pertanyaan dari publik dan hanya sebagian.
"Pak Terawan itu hanya sebagian dari pertanyaan yang bukan hanya datang dari saya tapi juga kami kumpulkan dari publik untuk Anda, Menteri Kesehatan.
Kami tau tak akan ada yang bisa menyelesaikan persoalan pandemi ini sendirian, tapi kami berharap anda setidaknya bersedia memberi gambaran," ucapnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
BACA JUGA:
• Among Us Disebut Bisa Timbulkan Dosa Akibat Fitnah, Najwa Shihab Dibuat Penasaran dengan Game Ini
• Dicecar Najwa Shihab, Mendikbud Tegas Ortu Boleh Minta Pulsa ke Sekolah: Saya Pertaruhkan Kehormatan