TRIBUNSTYLE.COM - Rombongan pengantin di Luwu, Sulawesi Selatan mengalami kecelakaan pada Selasa (29/9/2020).
Niat hati ikut dalam rombongan iringan pernikahan saudara, nasib Tantri Narni Rauf berakhir tragis.
Wanita cantik ini temukan tewas setelah mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan dua kendaraan lain.
Siapa sangka di balik kematian Tantri Narni Rauf, ada kisah pilu yang begitu menyayat hati.
Bagaimana tidak, rupanya bulan Oktober mendatang Tantri Narni Rauf akan menggelar pernikahannya dengan Angga calon suaminya.
Sayang belum sempat terwujud impiannya, Tantri kini telah berpulang untuk selama-lamanya.
• VIRAL Video Pernikahan Rusak, Mantan Pacar Mempelai Pria Datang Bawa Perut Besar Aku Hamil Anakmu
• PESTA Pernikahan Berubah Tangis Haru, Mantan Suami Muncul Gendong Anak Ucapkan Selamat: Moga Bahagia
Korban kecelakaan lalu lintas di Dusun Lamone, Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Tantri Narni Rauf (23) ternyata berencana menikah bulan depan atau Oktober 2020.
Tantri rencananya dilamar dan dinikahi oleh Angga (25).
Pria asal Desa Tiromanda, Kecamatan Bua, sekaligus sopir yang mengemudikan mobil yang ditumpangi Tantri.
Rencana pernikahan Tantri dan Angga diungkap oleh Kepala Desa Paccerakan, Kecamatan Ponrang Selatan, Galaluddin Bandaringgi.
"Salah satu korban di mobil rombongan itu adalah warga saya Tantri Narni Rauf, dia meninggal dunia.
Korban rencananya akan menikah dengan sopir yang membawa mobil yakni Angga.
Rencananya Jumat pekan ini akan dilamar oleh Angga," kata Galaluddin ketika dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).
Galaluddin mengatakan Tantri dan Angga saling kenal di desanya.
"Selama ini Angga bekerja sebagai operator alat berat tambang galian C di desa kami.
Bulan Oktober itu ancang-ancangnya akan melangsungkan acara pernikahan, namun takdir berkata lain," tuturnya.
Sementara itu, Angga tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Sawerigading Palopo.
"Dia mengalami patah tulang kaki sehingga harus dilakukan operasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Dusun Lamone, Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua.
Insiden itu melibatkan tiga unit mobil.
Termasuk rombongan iring-iringan pengantin asal Bua.
Dalam kecelakaan ini, satu orang penumpang mobil Toyota Kijang nomor polisi DW 1034 AQ yang ikut dalam iring-iringan pengantin meninggal di tempat kejadian.
Korban meninggal bernama Tantri asal Dusun Tetewaka, Desa Paccerakang, Kecamatan Ponrang Selatan.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Muhammadi Mukhtari membenarkan kejadian ini.
• ISTRI HAMIL Besar Kuatkan Diri Temui WIL yang Diam-diam Dinikahi Suami: Aku Memang Tak Secantik Kamu
"Tempat kejadian perkara atau TKP di Dusun Lamone. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 Wita. Satu orang penumpang mobil meninggal dunia," katanya.
Selain itu, insiden ini juga menyebabkan sejumlah orang mengalami luka serius dan luka ringan.
"Jadi kejadian ini melibatkan tiga kendaraan, mobil Toyota Kijang nomor polisi DW 1034 AQ, Toyota Kijang DD 1607 AY, dan Toyota Rush DP 1316 UL," jelasnya.
"Selain korban meninggal satu orang, beberapa penumpang mengalami luka serius dan luka ringan," tuturnya.
LAMARAN Berujung Petaka, Ban Pecah, Mobil Terguling Rombongan Terlempar ke Jurang, 3 Orang Tewas
Bukannya bahagia, momen acara lamaran di Kalimatan Utara justru berakhir tragis.
Bagaimana tidak, niat hati mengantar kerabat melamar sang pujaan hati, mobil rombongan justru terguling ke jurang.
Mobil pikap yang membawa 27 orang itu terperosok masu ke jurang sedalam delapan meter.
Tak ada satu orang pun yang luput dari kecelakaan tragis itu.
Sebanyak 22 oarang luka parah, 2 luka ringan dan tiga orang meninggal dunia.
"Pikap itu mengantar 27 orang dari Desa Sasibu dan Sedongon, mereka akan pergi ke acara Kiab Kabang (Bahasa Dayak Agabag yang berarti ritual lamaran) di Desa Tujung untuk melamar perempuan di sana," ujar Kepala Desa Sembakung Atulai Mekel Chan dihubungi, Selasa (22/9/2020).
• Istri Meninggal 40 Hari Setelah Lahiran, Pilu Sang Suami Rayakan Anniversary Pernikahan di Pusara
• POPULER Kisah Tangis Suami Datang ke Pernikahan Mantan Istri, Gendong Anak Selamat Berbahagia
Mekel menjelaskan, rombongan yang berisi sejumlah balita dan anak–anak ini hendak menyusul rombongan pertama yang telah berangkat terlebih dahulu.
Menurut dia, kondisi Gunung Kutu Babi memang terdapat tanjakan cukup tinggi sepanjang 50 meter.
Saat menurun, lanjutnya, kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 100 km/jam meski mesin tidak dihidupkan.
"Memang jalanan cukup curam turunannya, dulu sebelum diaspal tidak bisa dilalui saking tingginya, begitu dibangun, dipangkas gunungnya akhirnya bisa dilewati," kata Mekel.
Alson, saksi mata di lokasi menuturkan, mobil pikap mengalami pecah ban belakang bagian kiri sehingga sopir lepas kendali.
• MURKA Putrinya Diselingkuhi, Bos Kapal Bunuh Menantunya, Duduk Santai di Depan Mayat Nunggu Polisi
"Saat melewati turunan Gunung Kutu Babi, ban belakang sebelah kiri meletus.
Mobil oleng ke kiri sampai terbalik tiga kali, penumpang terlempar semua, saat ini para korban dirawat di RSUD Kabupaten Malinau," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Andre Bahtiar mengungkapkan, mobil pikap dengan nomor polisi KU 8009 NA yang dikemudikan Muhammad Fauzi masih berada di jurang.
Ia menjelaskan, kejadian berawal saat mobil pengangkut rombongan lamaran nikah tersebut mengalami pecah ban belakang bagian kiri dan sempat terguling tiga kali sebelum terhenti setelah masuk di dasar jurang.
"Sebanyak tiga orang meninggal dunia, kita masih menunggu laporan lengkapnya karena lokasinya lumayan jauh, kejadiannya Senin 20 September 2020 sekitar pukul 17.30 Wita," kata Andre.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunLuwu.com dan Kompas.com dengan judul Innalillah! Tantri Narni Rauf Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Luwu Ternyata Mau Nikah Oktober Ini, Mobil Rombongan Lamaran Nikah Terguling di Nunukan, 3 Orang Meninggal Dunia,