Viral Hari Ini

Nasib Pilu Pak Min Mantan Pejuang Kemerdekaan RI, Kini Berjuang Jual Mainan di Pinggir Jalan

Editor: Galuh Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pak Min, seorang pejuang kemerdekaan yang kini berjualan mainan di Kota Solo

TRIBUNSTYLE.COM - Kakek bernama Pak Min ini masih saja gigih berjuang mencari nafkah di usia yang seharusnya dipakainya menikmati masa senja.

Delapan puluh tujuh tahun usia Pak Min, tak kenal lelah bekerja meski wajah dan tubuhnya memperlihatkan hal sebaliknya.

Kisah Pak Min sang mantan pejuang kemerdekaan lantas viral di media sosial.

Kini 75 tahun setelah Indonesia merdeka, Pak Min masih tetap berjuang.

Ia tak lagi mengangkat senjata, namun berjuang di pinggiran jalan dengan perjuangan yang berbeda.

Viral Aksi Rombongan Pria Kondangan Pakai Celana Bola, Ditertawakan saat Salami Kedua Pengantin

Pak Min berjualan mainan di tengah teriknya sinar matahari dan dinginnya malam Kota Solo.

Kisah itu dibagikan pertama kali oleh akun TikTok @ceritadisolo, yang kemudian diunggah ke Instagram oleh @thoric.idn.

Pak Min, seorang pejuang kemerdekaan yang kini berjualan mainan (Dokumentasi Ahmad Thoric).

Dalam video tersebut terlihat, beberapa foto yang menunjukkan Pak Min sedang berjualan mainan.

Dalam keterangan videonya, pemilik akun @thoric,idn menjelaskan, Pak Min saat masih muda turut melawan penjajah.

Saat dikonfirmasi, Ahmad Thoric menceritakan sosok Pak Min yang dikenalnya sebagai sosok yang inspiratif.

Thoric menceritakan, Pak Min lahir 1933, ayahnya meninggal karena tertembak pasukan Belanda saat berperang.

Akhirnya, saat Pak Min masih muda, ia ikut berperang mewalan penjajah dalam Agresi Militar Belanda II di Donohudan, Boyolali.

"Karena waktu itu beliau masih berusia sekitar 16-17 tahun sama komandan-komandannya itu dibilangin gini 'kamu itu masih kecil, kamu itu pantasnya malah jadi mata-mata, kamu nggak bakal ketangkap sama orang Belanda'," kata Thoric menirukan ucapan Pak Min melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).

Dari situ, Pak Min ditugaskan sebagai mata-mata Indonesia untuk mengawasi gerak-gerik Belanda.

Menurut penuturan Pak Min kepada Thoric, dahulu saat menjajah Indonesia, Belanda juga punya antek-antek yang merupakan orang Indonesia.

VIRAL Bocah Berwajah Mirip Rafathar Anak Raffi Ahmad, Main di Gang Sempit, Doa Semoga Rezeki Artis

Antek-antek tersebut mudah dikenali karena selalu membawa kaca di genggaman tangannya.

"Tugasnya waktu itu, jadi Belanda itu kata beliau juga punya antek-antek orang Indonesia, antek antek itu bawaannya gampang banget."

"Kalau tangannya ada cermin, genggam cermin. Itu fungsinya ngasih kode ke Belanda daerah tersebut kalau sudah dipantulkan sinar dari cermin nanti nggak begitu lama ada pesawat Belanda nge-bom wilayah tersebut."

"Nah ceritanya beliau itu, beliau men-survey kayak gitu," papar Thoric.

Kepada Thoric, Pak Min menceritakan, dulu hampir setiap hari ia melihat mayat tergeletak di pinggir jalan.

"Beliau itu menceritakan, 'dulu itu setiap hari di daerah Donohudan tempatku itu 15-20 orang itu pasti ada mayat-mayat di pinggir jalan'," jelas Thoric menirukan ucapan Pak Min.

Kemudian saat terjadi peristiwa G30S PKI, Pak Min tak ikut berperang karena sudah bekerja di Jakarta.

Namun, adanya peristiwa tersebut membawa dampak untuk pekerjaan Pak Min, semua proyeknya terpaksa berhenti dan ia akhirnya memutuskan pulang ke Solo.

"Waktu peristiwa G30S PKI beliau ada di Jakarta, karena resesi kemelut seperti itu akhirnya beliau pulang ke Solo."

Di Solo, Pak Min bekerja di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun karena gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat itu kecil, akhirnya ia banting setir ke dunia usaha.

11 Tahun Pacaran Ditinggal Nikah, Ungkapan Ikhlas Pria Ini Viral: Tuhan Bilang Ga Bisa Ya Ga Bisa

Kemudian, pada tahun 1970an, Pak Min menekuni usaha berjualan lampu semprong.

Karena usahanya itu, ia juga dijuluki Pak Min Semprong.

Namun, usaha itu hanya berjalan 10 tahun, lampu semprong mulai meredup tergantikan dengan lampu PLN.

Pak Min akhirnya memutuskan untuk berjualan mainan hasil buatan tangganya sendiri.

"Aku sempat beli mainannya itu memang handmade beneran jadi jangan tanya kualitasnya, ya kualitas Pak Min aja."

"Pak Min itu jualan pistol-pistolan sama pesawat dari gabus (handmade), yang lain kulakan seperti celengan, topeng dan lain lain," kata Thoric.

Thoric yang merupakan konten kreator mengatakan, harga mainan yang dijual Pak Min bervariatif, mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Seorang Pejuang Kemerdekaan Kini Berjualan Mainan di Pinggir Jalan, Begini Kisahnya

Viral Seorang Ayah Bantu Menghias Buket Uang, Tak Sadar Itu Hadiah dari Anak untuk Dirinya

Viral Seorang Ayah Bantu Menghias Buket Uang, Tak Sadar Itu Hadiah dari Anak untuk Dirinya