Idul Adha 2020

Pasokan Daging Sapi Berlimpah di Idul Adha 2020, Simak Cara Menyimpan agar Tahan Lama

Penulis: Hanna Suliatun
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daging sapi

TRIBUNSTYLE.COM - Momen hari raya Idul Adha 2020 identik dengan pasokan daging kurban yang berlimpah.

Banyaknya stok daging membuat kita harus cermat dan putar otak.

Apabila salah cara penyimpanannya, daging sapi bisa rusak dan busuk.

Jangan sampai hal ini terjadi.

Tapi, bagaimana cara menyimpan daging sapi agar tahan lama dan tak mudah busuk?

Berikut cara menyimpan daging sapi agar tahan lama dan tak mudah busuk seperti dirangkum dari berbagai sumber:

• Rayakan Idul Adha 1441 H/2020, Ini Resep Olahan Daging Sapi & Kambing yang Praktis Dibuat di Rumah

• Daftar Harga Hewan Kurban Idul Adha 2020, Lengkap dari Sapi, Kambing, hingga Unta

Ilustrasi Daging Sapi (iStock)

Segera Masukkan Kulkas

Sebaiknya daging mentah segera dimasukkan ke kulkas.

Jangan biarkan daging berada di ruang terbuka lebih dari dua jam.

Jika suhu di luar lebih dari 32° C, daging harus segera dimasukan ke kulkas dalam rentang waktu satu jam. 

Suhu sangat memengaruhi pertumbuhan bakteri.

Untuk catatan, jangan langsung menyimpan daging di freezer. 

Masukkan dulu ke bagian chiller yang bersuhu sekitar 4° C.

Hal ini bertujuan agar daging tidak mengalami perubahan suhu yang drastis agar kualitas tetap terjaga.

Suhu yang Diperlukan

Suhu kulkas mementukan ketahanan penyimpanan daging sapi.

Suhu yang baik adalah di bawah -18° C (suhu freezer).

Perhatikan pula isi kulkas.

Usahakanb kulkas jangan sampai terlalu penuh.

Hindari juga kulkas yang terlalu kosong.

Hal ini bertujuan untuk menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga.

Lihat Warna Daging

Pastikan dagingmu adalah daging yang segar.

Apa tolak ukur daging segar?

Daging merah segar adalah yang tidak berlendir.

Pastikan juga baunya tak aneh.

Jika daging mengalami perubahan warna, maka daging tidak dapat disimpan lama di lemari es atau bahkan tak layak konsumsi.

Jangan Mencuci Daging

Jangan mencuci daging sebelum disimpan.

Daging yang telah dicuci akan mengandung banyak air.

Hal ini bisa membuat 'freezer burn'.

Hal ini membuat permukaan daging diselimuti kristal es.

Kristal es ini berasal dari molekul air yang menguap.

Mencuci sebelum disimpan juga tak akan membunuh bakteri yang menempel.

Takutnya, daging malah terkontaminasi bakteri lain dari tempat pencucian atau dari air itu sendiri. 

Potong Kecil

Meski tak dicuci, lebih baik daging dipotong kecil-kecil dulu.

Menyimpan daging yang sudah dipotong-potong disebut lebih awet daripada menyimpan dalam ukuran besar-besar.

Ketika ingin mengolah daging dalam porsi kecil, tidak perlu mengeluarkan semuanya.

Jadi lebih praktis, kan?

Ilustrasi daging sapi (maangchi.com)

Gunakan Plastik Food Grade, Bukan Kantong Kresek

Simpan daging yang telah dipotong ke plastik transparan.

Pilih plastik yang tergolong food grade dengan lapisan penutup.

Hindari menggunakan kantong kresek, apalagi yang berwarna-warni.

Kantong kresek kurang rapat untuk menyimpan daging.

Selain untuk menghindari freezer burn, hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga kualitas daging.

Freezer burn bisa membuat daging mengeras dan kualitasnya berkurang.

Sebenarnya daging yang kena freezer burn masih bisa dikonsumsi, tapi kualitas rasanya sudah sangat berkurang.

Pisahkan dengan Jeroan

Pisahkan daging dengan jeroan.

Jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging.

Pasang Catatan Tanggal

Agar tetap segar, sebaiknya jangan simpan daging terlalu lama di dalam kulkas.

Catat tanggal pada label dan tempel di wadah plastik, kapan daging tersebut disimpan kali pertama.

Nah itu tadi tips menyimpan daging agar kesegaran dan kualitasnya tetap terjaga.

(TribunStyle.com/ Suli Hanna)

• 8 Cara Mengolah Daging Sapi agar Empuk, Siapkan Santapan Idul Adha yang Lezat dan Tak Alot

• Panduan Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha 2020 Kemenag, Penyelenggara Wajib Perhatikan 3 Hal Ini