Viral Hari Ini
Hati-hati Jadi Korban, Pria Ini Pamer Foto Pakaian Dalam Wanita di Facebook, Ini Kata Psikolog
Melalui tangkap layar pada Selasa (16/6/2020) kemarin, akun Twitter bernama @beystown, membagikan status seorang pria pamer foto pakaian dalam
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Melalui tangkap layar pada Selasa (16/6/2020) kemarin, akun Twitter bernama @beystown, membagikan status seorang pria pamer foto pakaian dalam di Facebook.
Ia juga menyematkan anjuran untuk tidak menjemur pakaian dalam di luar rumah.
Dalam beberapa postingan, pria itu mengaku mencuri pakaian dalam wanita dari tetangga kost-nya.
Bahkan, pria tersebut sampai berkeliling perumahan untuk mencuri pakaian dalam wanita.
Hasil curian pakaian dalam itu, ia gunakan untuk melampiaskan gairahnya.
• 23 Tahun Lalu Viral Ibu Lahirkan 7 Bayi Kembar, Kini Lihat Kabar & Foto Transformasi Ketujuh Anaknya
Saat ditelusuri Tibunnews pada Kamis (18/6/2020), akun pria tersebut menghilang dan tidak ditemukan.
Cuitan dari postingan pria tersebut menjadi viral hingga mendapat 5,7 ribu retweet.
Postingan itu pun disukai sebanyak 9,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.
Lantas apakah tindakan dari pria tersebut termasuk dalam kelainan seksual?
Psikolog klinis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Uun Zulfiana SPsi MPsi Psikolog, memberikan pendapatnya.
Wanita yang akrab disapa Uun ini mengatakan seseorang tidak bisa langsung diberi label memiliki ganggua atau kelainan.
Menurutnya, perlu waktu minimal enam bulan untuk observasi dan pendalaman guna menentukan satu gangguan psikologis terutama gangguan seksual.
Namun, dari apa yang dilampirkan dalam postingan yang viral, Uun mengindikasi adanya sebuah gangguan.
"Itu memang ada indikasi ke arah sana, ke arah satu gangguan namanya Fetisisme Disorders."
"Cuma memang tingkatannya apakah dia baru atau sampai tinggi, itu perlu penggalian data kepada yang bersangkutan," ujar Uun melalui sambungan telepon kepada Tribunnews, Kamis (18/6/2020).
• Viral Kritik Kasus Novel Baswedan, Bintang Emon Tak Akan Terus Bahas Politik: Maaf Saya Mengecewakan