Virus Corona
Sepi Pembeli, Tukang Sayur Nekat Labrak Pesaingnya, Tak Disangka Ternyata Bupati yang Sedang Nyamar
Daganganya sepi dari pembeli, seorang penjual nekat labrak saingannya. Tak disangka korban ternyata Bupati yang sedang nyamar.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Sebuah video memperlihatkan seorang penjual sayur di pasar Ampera, Bengkulu Selatan mengenakan peralatan lengkap cegah virus corona viral di media sosial.
Seorang pedagang sayur di Pasar Ampera mendadak viral di media sosial Facebook saat menjajakan baran dagangannya.
Dalam video yang beredar, penjual sayur itu berteriak menawarkan dagangannya beberap sayuran dan bumbu dapur.
Beberapa pembeli mendatangi lapaknya dan menawar beberapa sayuran yang dijajakan.
Saat asyik melayani pembeli, pedagang lain terlihat menghampiri lapak yang sedang terjadi transaksi jual beli itu.
Pedagang yang datang tanpa mengenakan masker itu terlihat protes menggunakan bahasa daerah.
• POPULER VIDEO Detik-detik 50 Orang Geruduk Rumah Sakit, Ambil Paksa Jenazah Pasien PDP Corona
• UPDATE Corona Nasional Minggu 7 Juni 2020: Bertambah 993, Total Kasus Tembus 30 Ribu, 9.907 Sembuh
Ia heran mengapa pembeli tak belanja di lapaknya.
Pembeli justru mengingatkan pedagang itu agar mengenakan masker saat berdagang selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Transaksi jual beli pun selesai.
Pedagang mengenakan masker dan face shield itu berhasil menjual satu kilogram sayuran.
Ternyata, pedagang yang mengenakan masker dan face shield itu merupakan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.
Aksi Gusnan Mulyadi itu sempat menarik perhatian pedagang dan pembeli di Pasar Ampera.
Sejumlah orang terlihat berdiri di sekitar lapaknya.
• VIRAL! Para Teller Pakai Masker, Teman Tuli Terharu Dibantu Satpam Ambil Uang Lewat Berbalas Surat
Saat dikonfirmasi, Gusnan Mulyadi menjelaskan, video itu merupakan suasana pembuatan kampanye protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar tradisional.
"Ini sebenarnya salah satu kampanye kita kepada pedagang dan pembeli untuk mematuhi protokol Covid-19.