TRIBUNSTYLE.COM - Potret perjuangan tenaga medis di Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet, 6 jam pakai Alat Pelindung Diri (APD) rela tahan lapar hingga buang air.
Para petugas medis dalam tugasnya wajib mengenakan APD lengkap ketika menangani pasien virus corona atau Covid-19.
Dan seperti diketahui mengenakan APD lengkap bukanlah perkara sepele yang mudah untuk digunakan dan dilepas.
Bagi tenaga medis tidaklah mudah menggunakan APD khususnya baju hazmat yang menutupi sebagian besar tubuh.
Selain sulit ketika dipakai, baju hazmat juga harus selalu dikenakan selama berjam-jam demi melindungi diri para tenaga medis tersebut.
• KABAR GEMBIRA, Semua Pasien Corona di Daerah Ini Sembuh Total! Kini Umumkan Nol Kasus Covid-19
• Kisah Penggali Kubur Covid-19 di Jakarta, Kerja 15 Jam Sehari, Satu Makam Harus Jadi dalam 10 Menit
Hal itu seperti disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintahan untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
Ia mengungkapkan bahwa melihat sendiri bagaimana perjuangan tenaga medis yang bekerja tanpa lelah di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
"Beberapa hari yang lalu, saya mengunjungi Rumah Sakit Darurat Covid di Wisma Atlet."
"Kita lihat bagaimana saudara-saudara kita, tenaga kesehatan di sana bekerja tanpa mengenal lelah," ungkap Yuri dalam siaran tertulis, Selasa (26/5/2020).
Berikut adalah potret perjuangan tenaga medis dalam melawan pandemi virus corona atau Covid-19 seperti dirangkum dari berbagai sumber (26/5/2020).
- Pujian Tertinggi untuk Tenaga Medis
Dalam kunjungannya ke RS Wisma Atlet, Achamd Yurianto menaruh hormat tertinggi kepada tenaga medis dalam menangani pasien virus corona.
Pria yang sering disapa Yuri tersebut juga ucapkan terima kasih untuk tenaga medis di RS Wisma Atlet.
"Kami hormat dan berterima kasih atas dedikasi rekan-rekan sekalian dari Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia."
"Karena Anda memiliki peran yang luar biasa di dalam kaitan dengan penanganan Covid-19."
"Ini yang harus kita apresiasi dan kita yakini mereka adalah pekerja yang profesional, yang tidak mengenal hari libur, yang terus melayani kita semuanya," ungkap Yuri.
- Benteng Terakhir Dalam Penanganan Covid-19
Tak hanyaTenaga Medis di RS Wisma Atlet, Kemayoran saja yang harus diberikan pujian tertinggi.
Namun, semua petugas medis di seluruh Indonesia juga layak mendapatkan pujian tertinggi karena mereka merupakan benteng pertahanan terakhir.
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menekankan, benteng pertahanan terakhir adalah para tenaga kesehatan, dan yang menjadi garda terdepan adalah masyarakat.
"Selalu saya sampaikan bahwa tenaga medis adalah benteng pertahanan paling akhir untuk menangani Covid-19."
"Dalam hal ini, garda terdepan adalah masyarakat," kata Doni Monardo.
- Bekerja 24 Jam Non Stop
Ketika Juru Bicara Pemerintahan untuk Covid-19 Achmad Yurianto mendatangi Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan di Jakarta, ia sangat respek.
Achmad Yurianto menyaksikan sendiri ahli teknologi laboratorium medik bekerja secara bergiliran selama 24 jam non stop.
Mereka melakuka pekerjaan itu semata demi menyelesaikan permasalahan virus corona di negeri ini.
"Saya melihat bagaimana teman-teman ahli teknologi laboratorium medik yang terhimpun di Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, Patelki, bekerja nonstop dengan shift mulai jam 9 pagi sampai jam 3 sore, salah satunya, dan nanti akan dilanjutkan oleh berikutnya, demikian seterusnya 24 jam,” jelas
Achmad Yurianto.
- Kenakan APD Berjam-jam hingga Tahan Lapar dan BAB
Dan ketika Achmad Yurianto saat di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, ia melihat sendiri bagaimana perjuangan tenaga medis dalam menjalankan tugas.
Bahkan Achmad Yurianto juga melihat bagaimana para tenaga medis tersebut rela mengenakan APD selama berjam-jam.
Dan ketika mengenakan baju hazmat berjam-jam tersebut para tenaga medis menahan keinginan untuk makan, minum hingga keperluan buang air.
(Tribunstyle.com/Candra)
BACA JUGA :
• Desainer Kondang Anne Avantie Produksi Baju Hazmat Untuk Bantu Tenaga Medis Menangani Virus Corona
• Rekor Penambahan 900 Positif Corona, Dokter Tirta Minta Tenaga Medis Bersiap: Kita Habis-habisan