Pasien virus corona ini menangis pilu mendengar anaknya meninggal dunia. Ia pun bergegas diantar pulang, namun di perjalanan mendadak sopir ambulan putar balik. Mengapa putar balik?
TRIBUNSTYLE.COM - Terjadi kasus di mana seorang pasien yang dinyatakan positif virus corona atau covid-19 malah diizinkan pulang.
Seorang pasien tersebut tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Pasien itu diizinkan pulang ke rumahnya di Kecamatan Rantau Panjang untuk melayat anak yang meninggal.
Sang pasien tentu mendapat pukulan kesedihan beruntun.
Dia sendiri sedang berjuang keras melawan rongrongan virus corona.
Mendadak pukulan berat terbaru menambah beban pikirannya, yakni meninggalnya anak tercinta di rumah.
• 9 Tahun Lalu Remaja Ini Rela Jual Ginjal Demi Bisa Beli iPhone, Lihat Kondisinya Kini, Memilukan!
• Tak Peduli Keselamatan Keluarga, Pasien Corona Maksa Pulang untuk Rayakan Lebaran, Ancam Bunuh Diri
Pasien itu diantar mobil ambulans RSUD Ogan Ilir dengan tangis pilu.
Namun, tak berapa lama ambulans yang membawa pasien positif Covid-19 itu kembali ke rumah sakit.
Terlihat petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap menyambut pasien itu dan membawanya ke dalam ruang perawatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ambulans itu disuruh kembali karena tak mendapatkan izin dari Asisten I Pemkab Ogan Ilir Abdurrahman Rosyidi.
Abdurrahman membenarkan bahwa ada satu pasien positif yang hendak melayat anaknya yang meninggal di Kecamatan Rantau Panjang.
Setelah mengetahui informasi itu, ia langsung menghubungi camat setempat untuk membatalkan niat tersebut.
Ia pun meminta ambulans yang membawa pasien itu kembali ke rumah sakit.
"Saya dengar itu maka saya perintahkan dan saya telepon camat untuk putar balik, tidak boleh dibawa pulang walaupun pasien tersebut sudah mendekati desanya," kata Abdurrahman saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).
Abdurrahman menegaskan, pasien positif itu masih menjalani perawatan di RSUD Ogan Ilir.
Belum ada hasil tes yang menyatakan pasien itu negatif Covid-19.
Ia pun merasa heran pihak rumah sakit mengizinkan pasien itu pulang.
"Saya juga minta Direktur RSUD Ogan Ilir untuk menyiapkan ruang perawatan agar pasien itu dirawat kembali,” jelas alumi STPDN ini.
Selain itu, Abdurrahman meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ogan Ilir memakamkan jenazah keluarga pasien positif tersebut sesuai prosedur Covid-19.
Sebab, anggota keluarga itu tinggal serumah dengan pasien positif Covid-19 sehingga statusnya merupakan orang dalam pemantauan (ODP).
“Untuk keluarga pasien yang meninggal, karena sebelumnya ia tinggal satu rumah dengan pasien tersebut," katanya
"Maka saya minta pemulasaraannya menggunakan protokol Covid-19 sebab yang bersangkutan berstatus ODP,” jelas dia.
5 Anggota Keluarga Meninggal Karena Corona, Wanita Ini Curhat Suasana Idul Fitri di Rumah
Sementara itu, tak pernah terbayangkan di benak Sharifah Huzaimah, kehilangan 5 anggota keluarga sekaligus dalam waktu berdekatan.
Hari Raya Idul Fitri yang biasa dilalui penuh keceriaan, tahun ini berjalan begitu berbeda.
Sharifah merupakan wanita asal Kuching, Serawak, Malaysia.
Kisah keluarga Sharifah pernah menjadi headline media lokal sekitar 2 bulan yang lalu.
Dikutip dari Mstar, 5 anggota keluarga Sharifah meninggal dunia setelah positif terinfeksi corona.
• Klarifikasi Ranty Maria Dituding Bela Sarah Keihl atas Viral Lelang Keperawanan: Shes Human
Kelima orang tersebut adalah sang nenek, yang dipanggil Nek Usu Kayah, dua anak wanita sang nenek, dan dua saudaranya yang lain.
Kepada Mstar, Sharifah bercerita tragedi ini berawal pada bulan Maret lalu.
Saudara sepupunya tertular corona dari seorang rekan kerja yang baru pulang dari Italia.
Tak perlu waktu lama hingga virus itu menyebar ke anggota keluarga lainnya.
Sang nenek yang telah berusia renta akhirnya meninggal dunia, disusul kedua anak dan cucunya.
Meski menyakitkan, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi keluarga Sharifah.
Tak ingin peristiwa menyakitkan itu terulang, Sharifah dan keluarga memutuskan merayakan Idul Fitri dengan cara yang sangat berbeda.
"Selama saya hidup dari kecil hingga dewasa, sudah menjadi tradisi rumah pertama yang kami kunjungi saat Lebaran adalah rumah nenek," cerita Sharifah.
Kebiasaan itu kini tak bisa dilakukan lagi oleh keluarganya.
Paman Sharifah, Roziah, yang tinggal seatap dengan sang nenek juga dinyatakan positif corona.
• POPULER Punya Senyum Semanis Princess, Cowok Ini Jadi Viral Mendunia, Intip 6 Potret Paras Cantiknya
Roziah baru saja keluar dari tempat karantina setelah 60 hari dirawat.
Anak-anak Roziah juga ikut tertular dan dikarantina.
Bahkan, ayah dan ibu Sharifah juga ikut tertular meski kini sudah sembuh.
Karena banyaknya keluarga yang tertular, tradisi berkumpul saat hari raya menjadi riskan dilakukan.
Wanita 38 tahun ini berkata, keluarganya dengan berat hati meniadakan acara sungkem dan bersalaman demi kebaikan bersama.
"Kami memang sudah biasa membiasakan bersalaman saat bertemu dan sebelum pulang.
Cium peluk adalah hal yang biasa.
Namun semenjak keluarga kena Covid-19, jangankan peluk, bersalaman dengan ayah ibu sendiri saja tak diizinkan.
Sangat sedih, tapi ini harus dilakukan," ungkapnya.
Meski begitu, Sharifah bersyukur karena masih diizinkan berkumpul bersama ayah ibunya.
• VIRAL #IndonesiaTerserah, Pelonggaran PSBB, dan Kehidupan Normal Baru, Ahli Peringatkan Resiko Besar
"Kami anggap ini peluang kedua Allah agar terus bersama keluarga, kami akan mengistimewakan kesempatan ini."
Menurut Sharifah, ayah dan ibunya kini telah pulih meski berat badan sedikit susut.
Lebaran Ala Kadarnya
Lebaran di rumah Sharifah disambut dengan sederhana.
Sekedar membeli baju baru pun sama sekali tak terpikirkan.
Peristiwa kehilangan keluarga tersayang membawa hikmah tersendiri untuk keluarga Sharifah.
"Dalam menyambut hari kemenangan ini, kita diuji dengan wabah penyakit Covid-19.
Hikmah dari musibah ini kami lebih tabah dan sadar kami hanya manusia yang lemah yang segalanya ditentukan oleh Allah SWT.
Hikmah lain kami lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Menyambut kemenangan semata-mata karena-Nya.
Saling bermaafan sesama keluarga seikhlasnya," tutup Sharifah. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)
Sebagian isi artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pasien Positif Corona Sempat Diizinkan Melayat Anaknya, Ambulans yang Mengantar Disuruh Putar Balik
BACA JUGA!
• Viral Habib Umar Assegaf Bangil Langgar Aturan PSBB di Surabaya, Ngamuk dan Lawan Petugas Satpol PP
• Viral Chat Lelang Keperawanan Hanya Settingan Demi Konten, Sarah Keihl Buka Suara: Hoax Demi Allah
• Viral Video Keluarga Jenazah PDP Corona Diminta Bayar Rp 3 Juta, Ini Kata Pihak Rumah Sakit