Virus Corona

VIRAL Pria Jual Blender Sambil Menangis di Pinggir Jalan, Tak Punya Beras untuk Makan Anak Istri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria Jual Blender Sambil Menangis di Pinggir Jalan

TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi Virus Corona berdampak pada perekonomian masyarakat.

Banyak masyarakat kesulitan mencari nafkah.

Hal ini seperti yang dialami pria warga desa Magetan Jawa Timur.

Sujono (40) warga Desa Pojok Sari Kabupaten Magetan terpaksa menjual blender untuk membeli beras.

Di video yang beredar, Sujono terlihat menangis menawarkan blender kepada pengendara yang melintas.

"Untuk makan, untuk anak istri saya makan," kata Sujono yang terekam di video tersebut.

Tak lama kemudian, terlihat pejalan kaki menghampiri menghampir Sujono dan menanyakan harga blender yang dijual.

Ikuti Anjuran Pemerintah Tanggulangi Corona, Ahmad Dhani Ajak Masyarakat Tak Mudik Saat Lebaran

5 Fakta Dokter Anton Tanjung yang Kecewa Aksi Sarah Keihl Lelang Keperawanan, Garda Depan Corona

virus corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Pejalan kaki tersebut kemudian mengeluarkan uang Rp 100.000 dan memberikannya ke Sujono. Ia lalu meminta Sujono untuk menyimpan blender yang ia jual.

Sehari-hari Sujono berjualan pentol keliling di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan.

Namun pondok pesantren tersebut ditutup setelah menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Sujono pun tak bisa lagi bekerja. Ia kemudian beralih profesi sebagai pengumpul kayu bakar.

Ia dan istrinya kemudian mengumpulkan kayu dan bambu kering untuk dijual keliling kampung. Jika beruntung Sujono mendapatkan uang Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

“Kadang laku Rp 10.000 kadang hanya Rp 5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan,” kata Sujono, Rabu (20/5/2020).

Sehari-hari Sujono tinggal bersama istri dan anaknya. Selain itu Sujono juga masih harus merawat ibunya yang sakit diabetes.

Walaupun tergolong kurang mampu, Sujono mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ia bercerita terpaksa menjual blender karena tak lagi memiliki uang untuk membeli beras.

"Sudah tidak punya uang untuk beli beras, barang yang bisa dijual ya hanya blender," kata Sujono

Akan terima BLT dari dana desa

Sementara itu Edy, Kepala Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan jika Sujono akan masuk sebagai penerima BLT.

BLT dari dana desa tersebut diserahkan pada Rabu (20/5/2020).

“Penyaluran BLT baru besok. Jadwalnya baru dikirim oleh Bank Jatim,” ujarnya melalui pesan singkat Rabu malam.

Edy juga mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan sembako kepada Sujono serta memberitahu jika ia telah masuk sebagai salah satu warga penerima BLT.

“Ada sembako kita serahkan tadi dan memberitahukan namanya terdaftar sebagai penerima BLT,” ucapnya.

Kisah Nenek Alba 'Hidup' Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal Karena Corona

Kejadian tak terduga dialami oleh keluarga wanita bernama Alba Maruri (74), asal Guayaquil Ekuador.

Alba dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam tinggi dan sesak napas.

Setelah pemeriksaan, Alba positif Covid-19.

Dokter lalu menyatakan Alba meninggal pada 27 Maret 2020.

Ilustrasi jenazah (Istimewa)

Jenazah Alba segera diberikan ke keluarga untuk dikremasi.

• Pandemi Corona, Berikut Niat & Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah, Lalu Bagaimana dengan Khotbah?

James Morla, cucu Alba mengatakan, "Saya takut melihat wajah nenek saya, jadi kami hanya bisa melihatnya dari jarak 1,5 meter, saya memperhatikan jenazah nenek saya memang adalah dirinya." 

Namun, beberapa minggu kemudian hal tak terduga terjadi, di mana Alba yang seharusnya sudah meninggal dan dikremasi medadak ditemukan hidup kembali.

Pada 23 April hampir sebulan setelah Alba dinyatakan meninggal, secara tak sadar terbangun dari koma.

Kemudian, Alba meminta untuk bertemu dengan keluarganya.

Menurut Reuters pada 24 April, melaporkan rumah sakit secara keliru telah salah mengidentifikasi Alba, karena dia dalam kondisi koma.

Sementara Jenazah orang yang sudah dikremasi ternyata bukanlah Alba.

Hasilnya, kebenaran baru terkuak setelah Alba terbangun dari koma dan mengatakan tentang keluarganya.

"Seorang dokter psikolog dan pekerja sosial turun dari ambulans, mengatakan meminta maaf pada kami dan mengatakan Alba masih hidup," katanya.

"Kami sangat terkejut, itu terlalu mendadak, bagaimana orang yang sudah dikremasi dinyatakan masih hidup," kata Aura Mauri, adik Alba.

Alba diketahui memiliki Covid-19, namun diagnosisnya belum sepenuhnya benar, karena dia masih menjalani pengujian.

• Punya Suami Tampan, Wanita Ini Keranjingan Perkosa Bocah Laki-laki 13 Tahun, Curhat Suami Kini Viral

Setelah mendengar kabar tersebut, keluarga Alba bingung apa yang harus mereka lakukan dengan abu kremasi dengan tubuh orang yang salah.

"Aku tidak bisa tidur setelah mendengar semua, ini adalah kesalahan rumah sakit," kata Aura.

Insiden rumah sakit di pusat Epidemi menunjukkan kesulitan yang dihadapi Ekuador, ketika pandemi ini membanjiri sistem kesehatan.

Sementara pekerja sanitasi mengumpulkan dan mengidentifikasi mayat yang terus bertambah.

Ekuador sendiri merupakan salah satu negara di Benua Amerika yang memiliki dampak cukup parah akibat Covid-19.

Dikatakan jenazah yang belum terurus sebagian dikembali ke keluarganya, dan perlu menunggu hingga beberapa hari untuk diurus petugas.

Jenazah 3 Hari Meninggal Nyaris Dikremasi Tiba-tiba Hidup Lagi Saat Disentuh Suami

Hal yang hampir serupa juga pernah terjadi sebelumnya.

Kabar tentang jenazah seorang wanita tiba-tiba hidup lagi setelah disentuh suaminya, viral di media sosial

Padahal, wanita tersebut sudah dinyatakan meninggal tiga hari sebelumnya dan nyaris dikremasi

Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Istrinya Sudah Dinyatakan 3 Hari Meninggal, Pria Ini Lakukan Hal Tak Terduga Hingga Buat Pasangannya Bangun Dari Kematian Saat Sudah Berada di Ruang Pembakaran Mayat', wanita tersebut bernama Finney Soparon (70) asal Thailand.

• Punya Suami Tampan, Wanita Ini Keranjingan Perkosa Bocah Laki-laki 13 Tahun, Curhat Suami Kini Viral

Sebenarnya Finney telah dilaporkan meninggal dunia pada 20 Oktober 2019 di rumah sakit.

Mendengar kabar kematian Finney, keluarga kemudian mempersiapkan prosesi pemakaman.

Ilustrasi mayat (shanghaiist)

Tanpa terkecuali membawa jenazah Finney ke dalam sebuah kuil.

Bahkan keluarga Finney menitipkan jasad Finney di kuil tersebut selama tiga hari sembari melaksanakan prosesi pemakaman.

Dan tiba waktu dimana jasad wanita lansia tersebut harus dikremasi pada Rabu (23/10/2019).

Sebelum dikremasi, petugas yang akan mengkremasi Finney memberi kesempatan kepada sang suami untuk memberikan salam perpisahan untuk terakhir kalinya.

Penghormatan yang diberikan warga di wilayah tersebut adalah mengusap mata dari jenazah yang akan dikremasi sebagai tanda penghormatan terakhir kepadanya.

Saat diberi kesempatan untuk terakhir kalinya memegang tubuh kaku istrinya, Tawen (suami Finney) tak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Hal yang ajaib terjadi begitu saja terjadi saat Tawen sedang mengusam mata sang istri.

Ternyata sang istri belum meninggal, awalnya tubuh tersebut kaku tapi saat terakhir disentuh oleh Tawen, tumbuh istrinya sudah tak kaku lagi.

• VIRAL #IndonesiaTerserah, Pelonggaran PSBB, dan Kehidupan Normal Baru, Ahli Peringatkan Resiko Besar

Melihat keadaan tersebut prosesi kremasi ditunda dan tubuh Finney diperiksa oleh tim medis.

Tawen mengatakan, "setelah istri saya meninggal pada Minggu (20/10) saya memasukkanya ke dalam peti mati.

Kemudian, saya kembali ke jenazah istri saya dan saya terkejut bahwa tubuhnya tidak menjadi kaku," jelasnya, diterjemahkan dari GMW.cn.

Tawen mengetahui bahwa sang istri belum meninggal saat ia mengusap matanya, terlihat kelopak mata sang istri bergerak-gerak.

Beruntung anak perempuan dari pasangan suami istri tersebut adalah seorang dokter.

Ia langsung memeriksa dan menyatakan bahwa istri Tawen tersebut masih hidup.

Mendengar apa yang dikatakan anaknya yang berprofesi sebagai dokter, Tawen terlihat bahagia kegirangan dan langsung memeluk sang istri sembari memberitahu orang yang hadir di prosesi kremasi tersebut.

Namun hal tersebut tetap harus dikonfirmasi oleh tim medis menggunakan peralatan lengkap.

Sesaat kemudian setelah staf medis ke lokasi kejadian, mereka menemukan bahwa Finney masih bernapas dan nadinya berdenyut tetapi tidak berbicara maupun bangun.

Tawen berkata, "istri saya sakit keras dan mungkin tidak pernah sembuh, tetapi dia masih hidup," diterjemahkan dari GMW.cn. (*)

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco | Editor: Khairina, Dheri Agriesta)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penjual Pentol Jual Blender Rp 100.000 untuk Beli Beras, 3 Bulan Tak Bekerja karena Corona" dan Wanita Ini Meninggal Dunia Karena Covid-19 Lalu Dikremasi, Beberapa Minggu Kemudian Ditemukan Hidup Kembali, Keluarganya Sampai Terkejut'