TRIBUNSTYLE.COM - Argregator hotel melati Indonesia, Airy, menjadi salah satu bisnis yang 'terhantam' pandemi corona.
Terkena 'amukan', Airy tak lagi bisa melanjutkan bisnis yang telah berjalan selama 5 tahun ini.
Airy disebut akan tutup permanen di akhir Mei 2020.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Airy mengumumkan akan mengakhiri perjanjian dengan mitranya, menyusul keputusan perusahaan untuk menghentikan kegiatan operasional secara permanen.
Tak dipungkiri, pandemi corona telah 'mengamuk' berbagai sektor industri dan tatanan kehidupan.
Salah satu yang kena hantam paling keras adalah bidang pariwisata.
• 5 KISAH PILU Ojek Online Makin Sengsara karena Wabah Corona, Diusir dari Kontrakan Hingga Bunuh Diri
• Imbas Corona, Pemasukan Delon Thamrin Macet hingga Beralih Profesi Jadi Pengajar Vokal Online
'Mandek'-nya mobilitas masyarakat membuat Airy sebagai penyedia akomodasi tak mendapat pemasukan.
Perusahaan telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi dampak dari bencana internasional ini.
Sebagaimana dikatakan CEO Airy Louis Alfonso Kodoatie yang efektif menjabat pada 20 Januari lalu, perusahaan sempat mencari cara untuk meningkatkan profitnya karena dampak pandemi Covid-19.
Namun, pada April, Airy dilaporkan telah memberhentikan karyawannya hingga 70 persen.
"Hal ini mengingat penurunan teknis yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki saat ini, kami memutuskan untuk menghentikan bisnis secara permanen,” tulis perusahaan.
Karena alasan inilah, setelah 31 Mei 2020 nanti, Airy tidak dapat menyediakan layanan lagi untuk semua mitranya.
Kompas.com kemudian menghubungi Airy untuk mengonfirmasi validitas informasi tersebut. Tetapi juru bicara Airy enggan untuk mengomentari soal ini.
"Mohon maaf, saat ini saya tidak bisa memberikan pendapat atau pun komentar mengenai hal ini. Saya memiliki keterbatasan informasi terkait hal ini," ujar PR Manager Airy Vinda Mudita menjawab Kompas.com, Kamis (7/5/2020).
Didirikan pada tahun 2015, Airy memiliki jaringan 2.000 properti dengan lebih dari 30.000 kamar. Perusahaan ini juga merupakan mitra strategis Traveloka, salah satu unicorn Indonesia.
Industri travel dan perhotelan memang menjadi salah satu bisnis yang paling terpukul karena pandemi Covid-19.
Apalagi setelah pemerintah mengeluarkan larangan bepergian dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pesaing Airy, Oyo dan Reddorz juga tengah menghadapi keadaaan yang sulit.
Oyo yang sempat mengalami penurunan 50 persen hingga 60 persen pendapatan, terpaksa harus menerapkan pemotongan gaji dan cuti untuk karyawannya.
Sementara, RedDoorz juga sempat menawarkan cuti sementara kepada para stafnya dan memberhentikan kurang dari 10 persen dari total tenaga kerjanya.
Kiprah Airy Rooms, Mulai Rintis Bisnis di Tahun 2015
Airy bukan kata asing di telinga para traveler dan orang-orang dengan mobilitas tinggi.
Bisnis ini telah melakukan sepak terjang di dunia pariwisata selama 5 tahun.
Airy merupakan perusahan startup rintisan yang didirikan oleh Danny Handoko selaku CEO dan rekannya Samsu Sampena yang bertindak sebagai CTO Airy, pada 2015 silam.
Sebelum merintis Airy, keduanya pernah bekerja di perusahaan Online Travel Agent kenamaan, Traveloka.
Airy mengawali perjalanannnya sebagai penyedia jaringan hotel low budget yang dikenal dengan nama Airy Rooms.
Ekspansi bisnis
Pada 2017, Airy kemudian merambah bisnis lain dengan menyediakan tiket pesawat murah untuk liburan ke destinasi seluruh Indonesia.
Selama lima tahun keberadaannya, Airy telah bekerja sama dengan lebih dari 2.000 properti dan 35.000 kamar yang tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia.
Sebagai Accomodation Network Orchestrator (ANO), Airy Rooms mengelola ribuan kamar hotel dari berbagai mitra pilihan untuk menghadirkan pelayanan terbaik sesuai standar yang ditetapkan Airy untuk setiap kamar.
Melansir dari Kompas.com (25/8/2016) ada 7 fasilitas yang ditetapkan untuk kamar Airy rooms yakni:
- Jaringan WiFi gratis
- Televisi
- Air hangat
- Pendingin ruangan
- Tempat tidur bersih
- Amenities
- Hingga air minum gratis seluruhnya tersedia demi menjamin kenyamanan berkualitas tinggi bagi seluruh tamu.
Dampak pandemi
Adapun untuk Airy Eco yang merupakan kamar Airy dengan harga ekonomis menjamin 6 fasilitas untuk kamarnya yakni:
- Jaringan WiFi gratis
- Televisi
- Pendingin ruangan
- Tempat tidur bersih
- Amenities
- Dan air minum gratis.
Pada Selasa (28/1/2020), Airy baru saja menunjuk Louis Alfonso Kodoatie sebagai CEO baru di perusahaan itu yang kemudian efektif per Januari 2020.
Dalam sebuah wawancara TechinAsia pada Maret silam, Kodoatie mengatakan bahwa perusahaan tengah berputar menuju profitabilitas dalam rangka mengurangi dampak pandemi Covid-19.
"Kami optimistis pandemi akan segera teratasi dan industri perjalanan dapat pulih. Dengan teknologi dan kualitas layanan yang tepat, kami yakin bahwa Airy dapat bangkit kembali lebih cepat dan memulihkan bisnis kami seperti sebelumnya,” ujarnya saat itu. (TribunStyle.com/ Suli Hanna, Kompas.com/ Putri Zakia Salsabila, Nur Rohmi Aida)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Pandemi Corona, Airy Tutup Lapak Akhir Mei" dan "Kiprah Airy Rooms, Dirintis 2015, Tutup Permanen 31 Mei 2020 akibat Pandemi Corona"
• Virus Corona Bisa Saja Tak Akan Ada Vaksinnya, Pandemi Bertahan Selama 2 Tahun, Ini Kata Ahli WHO
• Babak Belur di Tengah Pandemi, Kebun Binatang Atur Siasat Bertahan Hidup Hadapi Krisis karena Corona