Ramadhan 2020

Malam Nuzulul Quran Diperingati pada 17 Ramadhan 1441 H, Apa Bedanya dengan Malam Lailatul Qadar?

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Al-Quran.

TRIBUNSTYLE.COM - Malam Nuzulul Quran diperingati pada 17 Ramadhan 1441 H atau 9 Mei 2020. Apa kaitannya dengan Malam Lailatul Qadar?

Nuzulul Quran adalah peringatan terhadap peristiwa turunnya Al-Quran ke dunia.

Kendati di Indonesia peringatan ini dilakukan pada tanggal 17 Ramadhan, ada pendapat lain di beberapa negara.

Salah satunya adalah Mesir, yang memperingati turunnya Al-Quran pada 27 Ramadhan.

Melalui program Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews, Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, memberikan penjelasan terkait Nuzulul Quran.

Hal itu, kata Tsalis, dikarenakan Al-Quran itu turun tidak dalam satu waktu, melainkan dua waktu.

Bacaan Dzikir dan Doa Saat Berbuka Puasa, Amalkan Sepanjang Bulan Ramadhan 2020

Tidur Orang Berpuasa di Bulan Ramadhan Itu Termasuk Ibadah, Benarkah? Ini Penjelasannya

Ilustrasi membaca Al-Quran. (Pixabay)

Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia yang bernama Baitul 'Izzah.

Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur atau bertahap.

Diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.

Proses turunnya Al-Quran ke langit dunia ini pun hanya terjadi sekali saja.

Tsalis mengatakan peristiwa ini pun dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Qadr.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qadr:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

Ilustrasi berdoa di rumah. (Pxhere)

Perbedaan Sudut Pandang

Allah SWT tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah, hanya memberikan tanda-tandanya seperti surah diatas.

"Malam Lailatul Qadar ini malam yang dirahasiakan oleh Allah," kata Tsalis.

Menurutnya, ada ulama-ulama yang mengatakan bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil.

Ada pula yang mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan Malam Lailatul Qadar, maka haruslah bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah Ramadhan pada malam pertama hingga akhir.

"Sementara di negara-negara lain seperti di Mesir, ambilnya malam 27 Ramadhan karena merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan malam Lailatul Qadar itu adalah malam turunnya Al-Quran terjadi pada malam 27 Ramadhan," ucap Tsalis.

Hal ini berbeda dengan malam yang diperingati di Indonesia, di mana dirayakan setiap 17 Ramadhan.

Umat muslim di Indonesia memperingati malam turunnya Al-Quran yang kedua kalinya, yakni dari Baitul 'Izah ke Rasulullah secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril.

Inilah yang diperingati di Indonesia setiap 17 Ramadhan, yakni Malam Nuzulul Quran, bukan Malam Lailatul Qadar.

Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad ini terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.

Malaikat Jibril membawa wahyu pertama kali yakni Al Quran surah Al Alaq ayat 1-5.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).

Nuzulul Quran di Tengah Pandemi

Malam Nuzulul Quran biasanya diperingati dengan menggelar malam peringatan dalam bentuk tablig atau pengajian.

Namun, di tengah situasi pandemi virus corona, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mengadakan kegiatan Nuzulul Quran yang sifatnya mengundang kerumunan.

Hal itu mengacu pada Surat Edaran Kemenag Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H di Tengah Pandemi Covid-19.

Pada panduan pelaksanaan ibadah, disebutkan bahwa peringatan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig dengan menghadirkan penceramah dan massa dalam jumlah besar, baik di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid, maupun musala ditiadakan.

Surat Edaran itu dirilis Kementerian Agama berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

5 Resep Menu Masakan untuk Buka Puasa Ramadhan 2020, Ada Resep Nasi Briyani & Kothokan Tongkol ⁣

Bagaimana Hukum Menonton Film Dewasa saat sedang Puasa? Simak Penjelasan Berikut