Selain Akhir Tahun, Jokowi Pertimbangkan Ganti Libur Cuti Lebaran ke Akhir Juli, Simak Ini Alasannya

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Mudik Lebaran (kiri), Presiden Joko Widodo (kanan)

TRIBUNSTYLE.COM - Presiden Joko Widodo memberikan opsi lain sebagai ganti libur cuti lebaran 2020.

Hingga saat ini masyarakat Indonesia masih harus terus berjuang untuk segera pulih dari wabah virus corona.

Termasuk untuk bebas dari virus Covid-19 menjelang hari kemenangan Idul Fitri 2020.

Kini Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan opsi terbaru terkait ganti libur cuti lebaran 2020.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengusulkan libur cuti lebaran 2020 akan diberikan pada akhir tahun.

Terbaru Presiden Jokowi memberikan opsi lain, yakni mempertimbangkan akan memajukan ganti libur cuti lebaran 2020 dari skenario sebelumnya.

Siap-siap Disanksi Tegas Jika Nekat Mudik Lebaran Tahun 2020, Denda hingga Rp 100 Juta!

Ikhlas Patuhi Peraturan Pemerintah, Yuni Shara Pastikan Pegawai di Rumahnya Tak Mudik saat Lebaran

Warga Palembang keturunan Arab pulang seusai menjalankan ibadah Sholat Idul Fitri di Musholah Kampung Al-Munawar, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/6/2017). ((KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH))

Jokowi mempertimbangkan menggeser cuti lebaran ke akhir bulan Juli 2020.

Opsi tersebut ditawarkan agar cuti libur Idul Fitri berdekatan dengan Idul Adha.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat bersama Presiden melalui konferensi video, Senin (4/5/2020).

"Pengganti cuti Lebaran ini disampaikan Presiden.

Masih ada tambahan opsi," ujar Doni Monardo.

"Semula akhir tahun.

Tadi Bapak (Kepala) KSP memberi masukan.

Presiden minta dipertimbangkan mana yang lebih baik, apakah waktu Idul Adha akhir Juli atau tetap akhir tahun ini," kata dia.

Berikut Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama yang Sudah Direvisi oleh Pemerintah Akibat Covid-19

Namun, Doni mengatakan, hal ini juga bergantung pada kedisiplinan masyarakat untuk menjaga jarak fisik, tetap beraktivitas di rumah, dan mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Doni mengatakan, semakin disiplin masyarakat dalam mematuhi aturan dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19, semakin cepat pula Indonesia kembali ke kondisi normal.

Dengan demikian, masyarakat bisa menikmati cuti Lebaran.

"Ini semua tergantung kesungguhan kita. Semakin taat dan patuh mengikuti protokol kesehatan, makin kita cepat normal," ujar Doni.

"Normal baru, pakai masker, jaga jarak, protokol kesehatan," tutur Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu.

Ilustrasi wanita mengenakan masker kain. (Pixabay)

Sebelumnya, Jokowi mengusulkan untuk mengganti jadwal mudik pada hari libur nasional setelah Hari Raya Idul Fitri.

Hal itu diusulkan Jokowi untuk menenangkan masyarakat yang berpotensi tak bisa mudik di tengah wabah Covid-19.

"Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat.

Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya.

Ini mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal mudik melalui sambungan konferensi video, Kamis (2/4/2020).

Ia juga mengusulkan, nantinya pada hari libur pengganti mudik itu, pemerintah akan menyediakan fasilitas dan infrastruktur khusus mudik sebagaimana dilaksanakan di kala mudik Lebaran.

Nantinya, pemerintah daerah bisa menggratiskan tempat-tempat wisata milik mereka agar ramai dikunjungi masyarakat.

"Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan, kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," ucap Jokowi.

UPDATE Corona Indonesia & Dunia -1 Juta Sembuh, Hampir 250 Ribu Meninggal, Jawa Timur 'Lampu Merah'

Sementara itu berikut update terbaru virus corona Covid-19 di Indonesia dan dunia pada Senin (4/5/2020).

3,5 juta total kasus, hampir 250 ribu meninggal, kasus lokal Jawa Timur naik tinggi.

Virus corona baru jenis SARS-CoV-2 dengan nama resmi Covid-19 masih akan terus ada sampai vaksin ditemukan dan disebarluaskan.

Tentu vaksin hampir pasti ada dan sedang diusahakan oleh berbagai ilmuwan obat di seluruh dunia.

Namun semua butuh waktu, hingga sekarang penyebaran virus corona di seluruh dunia telah mencapai angka penyebaran 3.563.065 kasus positif.

Tak semua kasus tersebut masih aktif.

Dilansir dari Worldometers pada (4/5/2020) pukul 08.00 WIB, kasus aktif di dunia sekarang mencapai 2.161.089 kasus aktif dan total meninggal dunia mencapai 248.129.

Total kasus sembuh bahkan telah menapai 1.153.847.

• UPDATE Corona Dunia 4 Mei 2020: 3,5 Juta Kasus, 1,1 Juta Kesembuhan, Tak Ada Kematian Baru di China

• Apa Itu Far-UVC? Sinar Ultraviolet Jauh yang Disebut Mampu Bunuh Virus di Udara untuk Cegah Covid-19

Polisi perbatasan Israel mengenakan topeng pelindung di tengah patroli wabah COVID-19 di sekitar Gerbang Singa di Kota Tua Yerusalem, Rabu (25/3/2020). (AFP/MENAHEM KAHANA)

5 besar negara terdampak Covid-19

Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang memiliki kasus infeksi terbesar mencapai 1,187,510.

Dengan kasus meninggal 68,581 jiwa dan 178,263 orang telah sembuh.

kasus terbesar kedua tercatat di Spanyol yang 247,122 kasus positif corona.

25.264 meninggal dunia dengan total sembuh 148.558 jiwa.

Kasus terbesar ketiga tercatat di Italia yang mencapai 210,717 kasus.

Dengan total meninggal 28.884 dan 81.654 meninggal dunia.

Kasus terbesar keempat tercatat di Inggris / UK dengan total kasus 186.599.

28,446 meninggal dunia dan total sembuh mencapai 896 jiwa.

kasus terbesar kelima berada di Prancis dengan jumlah total 168.693.

24,895 meninggal dunia dan 50,784 sembuh.

• Christian Sugiono hingga Jessica Iskandar, Intip 5 Artis Indonesia Temani Anak Belajar Selama Corona

• Ramadhan Di Tengah Pandemi Corona, Zaskia Mecca Ambil Hikmah: Nikmat Terbesar Selama Lockdown

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (Kompas TV/Imron-Chandra)

Update Indonesia

Dilansir dari Kompas.com, hingga 3 Mei 2020 total di Indonesia memiliki 11.192 kasus Covid-19 atau bertambah 349 kasus.

"Konfirmasi positif yang didapat bertambah 349 orang, sehingga menjadi 11.192 orang," ujar Achmad Yurianto.

Penambahan kasus baru tersebut tercatat terjadi di 22 provinsi.

Sementara, secara total persebaran kasus penularan Covid-19 terjadi di 34 provinsi dan 326 kabupaten/kota.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yurianto, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah penularan tertinggi.

Tercatat, ada 4.463 kasus pasien positif Covid-19 di Ibu Kota.

Selain itu, ada sejumlah daerah lain yang mencatat jumlah kasus penularan cukup tinggi, seperti Jawa Timur (1.117 kasus), Jawa Barat (1.054 kasus).

Kemudian, ada Jawa Tengah (776 kasus) dan Sulawesi Selatan (601 kasus).

Yuri melanjutkan, dari data yang ada tercatat pula penambahan pasien sembuh sebanyak 211 orang.

Sehingga, total ada 1.876 pasien yang dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan PCR.

Adapun jumlah korban meninggal dunia totalnya ada 845 atau bertambah 14 orang dari hari sebelumnya. (*).

(Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim, TribunStyle.com/Dimas Yanuar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan TribunStyle.com dengan judul "Jokowi Pertimbangkan Ganti Cuti Lebaran ke Akhir Juli"UPDATE Corona Indonesia & Dunia -1 Juta Sembuh, Hampir 250 Ribu Meninggal, Jawa Timur 'Lampu Merah'