Monggo bagi jenazah yang ditolak, bisa dimakamkan di lahan saya dan tidak dipungut biaya," kata Badarudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Tanah yang disumbangkan oleh Badarudin merupakan lahan yang saat ini ditanami sayuran dengan luas sekitar 2.500 meter.
Badarudin pun mengungkapkan bahwa tak akan terjadi penolakan dari warga sekitar.
"Saya jamin warga saya akan menerima.
Tidak akan ditolak.
Juga gratis," kata Badarudin lagi.
Adapun jenazah yang boleh dimakamkan di lahannya tersebut tidak hanya khusus dari Jawa Tengah, melainkan bagi seluruh wilayah di Indonesia.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sapuran Polres Wonosobo Iptu Maryono juga membenarkan bahwa Kades Talunombo Badarudin mewakafkan tanahnya untuk para korban meninggal akibat Covid-19.
• Pakar Prediksi Bulan Mei Jadi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia dan Kapan Waktu Berakhirnya
"Tanah tersebut berjarak 50 meter dari jalan raya, namun untuk menuju ke lokasi masih belum bagus," kata Maryono.
Lebih lanjut, secara pribadi ia pun merasa salut karena sebelumnya juga pernah menyumbang gajinya sebagai kepala desa.
Kemudian, yang kedua yakni mewakafkan tanahnya yang terbilang cukup luas ini.
Sebelumnya, video Badarudin juga sempat viral di media sosial karena menyumbangkan gajinya selama 1 bulan untuk penanganan virus corona.
• KURUNG Diri di Rumah 3 Pekan, Wanita Ini Terkena Corona, Kok Bisa? Penyebabnya Sungguh Tak Terduga
Badarudin menjelaskan, latar belakangnya membuat video tersebut semata-mata karena ingin membantu meringankan beban pemerintah dalam menangani wabah virus corona.
"Hanya ingin membantu pemerintah dengan menyumbangkan satu bulan gaji saya untuk meringankan beban negara," kata Badarudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2020).
Lebih lanjut, gaji yang ia dapatkan sebagai kades selama satu bulan yakni sebesar Rp 4.000.000. (Gabriela Stefani)
Sebagian artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Banyak Jasad Pasien Covid-19 Ditolak, Pria Ini Sumbangkan Tanah Ribuan Meter untuk Dijadikan Pemakaman, Profesinya Tak Main-main