Ramadan 2020

Bulan Suci Ramadan Segera Tiba, Ketahui 7 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Berikut Ini

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa

TRIBUNSTYLE.COM - Bulan suci Ramadan sebentar lagi akan tiba, umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa ramadan selama 30 hari penuh. 

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. 

Seperti yang kita ketahui, Allah SWT akan melipat gandakan semua amal ibadah di bulan Ramadan. 

Selain itu, pintu ampunan juga terbuka lebar di bulan suci Ramadan. 

Umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh di bulan Ramadan sebelum menyambut Hari Raya Idul Fitri. 

Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Sebelum Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa di Bulan Suci Ramadan, Jangan Lakukan Ini dengan Sengaja

Dalam menjalankan puasa Ramadan, ada beberapa hal yang ternyata bisa membatalkan puasa.

Apa saja yang bisa membatalkan puasa? Simak penjelasannya berikut ini. 

  • Makan dan minum secara sengaja
Ilustrasi (Freepik.com)

Saat menjalankan ibadah puasa, umat muslin dilarang untuk makan dan minum sejak imsak hingga waktu maghrib. 

Saat berpuasa juga dilarang memasukkan makan atau minuman ke dalam mulut secara sengaja.

Akan tetapi jika lupa atau tidak sengaja, maka masih diperbolehkan berpuasa dan tidak membatalkan puasa. 

  • Melakukan Jima
Ilustrasi (NetDoctor)

Berpuasa tidak hanya menahan makan dan minum, akan tetapi juga menahan hawa nafsu. 

Jima atau hubungan intim yang dilakukan pasangan suami istri di siang hari bsa menyebabkan batalnya puasa. 

Jika melakukan hal tersebut maka wajib menggantinya degan melakukan puasa selama 2 bulan berturut-turut usai Ramadan. 

Selain itu bisa juga dengan membayar fidyah kepada 60 fakir miskin. 

  • Muntah dengan sengaja 
Ilustrasi (sendo.vn)

Muntah dengan sengaja juga bisa membatalkan puasa. 

Biasanya muntah dengan disengaja terjadi ketika kita memasukkan jari ke dalam mulut dan perut terasa mual lalu muntah. 

Hal ini tentunya akan membatalkan puasa dan harus mengganti puasa tersebut pada bulan lain setelah bulan Ramadan. 

  • Merokok
Ilustrasi (nocamels.com)

Banyak yang masih memperdebatkan, bahwa merokok membatalkan puasa atau tidak. 

Kegiatan merokok bisa membatalkan puasa karena memicu kenikmatan. 

Memasukkan rokok dengan sengaja sama saja memasukkan makanan dengan sengaja ke mulut, sehingga bisa membatalkan puasa. 

  • Kehilangan akal sehat
Ilustrasi (Hai.grid.id)

Puasa hanya ditujukan untuk mukallaf atau seseorang yang memiliki kewajiban syariat. 

Sedangkan orang yang kehilangan akal sehat tidak masuk ke golongan mukallaf atau tidak berakal. 

Orang yang mengalami gangguan mental juga tidak diwajibkan untuk membayar fidyah. Allahu a’lam. 

  • Haid
Ilustrasi (frenchtoday.com)

Perempuan yang mengalami haid tidak diwajibkan untuk berpuasa selama haid masih terjadi. 

Biasanya, haid akan memakan waktu selama 5-10 hari masa haid. 

Selama darah masih keluar, wanita haid diperbolehkan untuk tidak berpuasa. 

Wanita yang tidak berpuasa ketika sedang haid diwajibkan mengganti puasa di bulan lainnya selain bulan Ramadan. 

  • Nifas
Ilustrasi (medicaldaily.com)

Nifas biasanya terjadi setelah seorang wanita melahirkan dengan keluarnya darah dari kemaluan selama 2 bulan. 

Selama masa nifas ini, wanita tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. 

Kemudian, puasa akan digantikan di hari lain, sama halnya dengan wanita yang tidak berpuasa karena haid. 

Sebelum melaksanakan ibadah puasa, umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi junub sesuai dengan tata caranya. 

5 Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Menjalankan Puasa di Bulan Ramadan

MARHABAN Ya Ramadan, Jadwal Puasa 1441 H, Bacaan Niat Berbuka, Sahur & Tarawih, Mulai 24 April 2020

MARHABAN YA Ramadan, Jadwal Imsakiyah Jakarta, Surabaya, Medan, 34 Kota, Hari Pertama Puasa 24 April

Mandi Junub. (Instagram/wishboyke)

Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Sebelum Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

Sebentar lagi sudah memasuki bulan suci Ramadan, dimana seluruh umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa ramadan. 

Sebelum memasuki bulan suci ramadan dan menjalankan ibadah puasa, umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi wajib. 

Mandi wajib adalah mandi yang membersihkan dari hadats besar. 

Dalam Islam, umat muslim diharuskan untuk mandi wajib terlebih dahulu setelah melakukan hubungan suami istri atau setelah haid bagi perempuan. 

Tujuannya adalah untuk menghilangkan hadats besar sebelum menjalankan ibadah sholat dan puasa. 

Dalam mandi wajib, tentunya ada tata cara dan niat tertentu agar proses mandi wajib dikerjakan dengan benar. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

"Dan jika kamu junub, maka mandilah (QS. Al Maidah: 6)

Ketika menjelaskan ayat ini dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Az Zuhaili mengatakan jika ayat ini memerintahkan agar kita menyucikan seluruh tubuh, kecuali bagian yang air tidak bisa sampai kepadanya seperti bagian dalam mata.

5 Makanan Takjil yang Banyak Dicari Ketika Bulan Ramadan Tiba, dari Kolak hingga Risoles

5 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Belahan Dunia, Ada Indonesia, China & Jerman

Ilustrasi mandi junub (greenenergyofsanantonio.com)

Tata Cara Mandi Wajib

Rukun mandi ada dua yakni niat dan membasuh seluruh anggota tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 6 di atas. Sehingga, orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah.

Namun, Rasulullah mencontohkan tata cara mandi wajib yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.

2. Bersihkan telapak tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)

3. Cuci kemaluan

Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.

4. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

5. Basuh rambut, sela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.

6. Siram & bersihkan anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.

Niat Mandi Puasa Ramadan, Ini Tata Cara Mandi Wajib Bagi Pria & Wanita Sebelum Menginjak Bulan Suci (GO MUSLIM)

- Langkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Al Bukhari)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)

Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafalkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan menurut madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagi yang melafadzkan, lafadz niat mandi wajib adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

'NAWAITUL GHUSLALIROF'IL HADATSIL FARDON LILLAAHI TA'AALAA"

Artinya:

"Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah Taala"

(TribunStyle.com/Anggie)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Doa Mandi Wajib Sebelum Menjalankan Puasa Ramadhan, Lengkap Tulisan Arab/Latin Hingga Dalilnya

MARHABAN YA Ramadan, Jadwal Imsakiyah Jakarta, Surabaya, Medan, 34 Kota, Hari Pertama Puasa 24 April

8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa di Bulan Suci Ramadan, Jangan Lakukan Ini dengan Sengaja

20 Ucapan Sambut Bulan Suci Ramadan 2020/1441 H, Bisa Dikirim via WhatsApp atau Update Story IG