Letusan Maha Dahsyat Gunung Krakatau di Tahun 1883, Pemicu Tsunami 40 Meter, 36 Ribu Orang Tewas
Letusan maha dahsyat Gunung Krakatau pernah terjadi 137 tahun lalu, yakni pada 1883.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Letusan maha dahsyat Gunung Krakatau pernah terjadi 137 tahun lalu, yakni pada 1883.
Meski sudah seabad lebih berlalu, tragedi letusan Gunung Krakatau masih banyak dibicarakan hingga sekarang.
Dipercaya letusan tersebut merupakan salah satu letusan gunung terbesar sepanjang sejarah.
Bahkan efeknya tak hanya dirasakan oleh wilayah di sekitarnya, tapi juga di seluruh dunia.
Ketika itu, letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.
• Selain Gunung Anak Krakatau, Ini 5 Gunung Api yang Berstatus Waspada Hari Ini Sabtu 11 April 2020

Puncak letusan Krakatu tahun 1883 terjadi pada 26, 27, dan 28 Agustus 1883.
Namun sebelum itu, Gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883.
Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.
Setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 hingga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter, sang Anak Krakatau pun tumbuh hampir 50 tahun kemudian.
Dikutip dari Geo Magz, majalah terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929.
"Pada 20 Januari 1929, asap menjulang keluar dari tumpukan material gunung api yang baru muncul di permukaan, yang mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 m. Itulah gunung yang baru lahir yang diberi nama Gunung Anak Krakatau. Anak gunung api ini tumbuh 4 m per tahun dan mempesona banyak orang," demikian tertulis dalam majalah milik Kementerian ESDM itu.
Sejak munculnya di permukaan laut pada 1929 hingga saat ini, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terbilang cepat.
Selama 80 tahun, sampai dengan 2010, tingginya sudah mencapai 320 m dpl, estimasi percepatan pertumbuhannya rata-rata 4 m per tahun.
Foto-foto lawas kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter (GEO MAGZ: Stehn (1929))
Dalam Majalah Intisari edisi Agustus 1983, letusan Gunung Krakatau disebut 21.574 kali lebih kuat dibandingkan bom atom.
• Dentuman Misterius Terdengar oleh Warga Jakarta Benarkah dari Letusan Anak Krakatau? Ada 4 Spekulasi