Virus Corona

LIHAT! Potret Langit Jakarta Biru dan Bersih Saat Masyarakat Lakukan Isolasi Diri dan #DirumahAja

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusat kota Jakarta yang terlihat sepi (Kanan) dan Langit Jakarta yang terlihat bersih (Kiri)

TRIBUNSTYLE.COM - Kampanye Stay at Home atau di rumah saja selama pandemi virus corona atau Covid-19 membuat langit Jakarta berubah biru dan bersih.

Konon karena berkurangnya secara drastis polusi udara asap kendaraan bermotor karena mayoritas masyarakat Jakarta bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. 

Benarkah demikian? Lihat foto-foto pesona langit Jakarta selama darurat corona berikut ini .... 

Pandemi virus corona yang mewabah di seluruh dunia sejak Desember 2019 lalu tentu saja menimbulkan banyak perubahan. 

Virus corona diketahui berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei, China dan menyebar ke seluruh dunia. 

Akibat virus corona ini, kota Wuhan sempat ditutup dan menjadi kota yang sangat sepi. 

Kini, virus corona sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Hal ini tentu saja juga menimbulkan perubahan di negara-negara lain, salah satunya di Indonesia sendiri. 

Corona Mewabah, Maia Estianty Unggah Langit Jakarta Tak Seperti Biasanya: Kita Dihukum Akhirnya

Fenomena Langit Ini akan Terjadi di Bulan April 2020, Seperti Hujan Meteor Lyrids hingga Supermoon

Birunya langit Jakarta selama darurat corona (Istimewa)

Sebelumnya , masyarakat Indonesia banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja dan sekolah atau kuliah seperti biasa.

Akan tetapi akibat virus corona, masyarakat kini harus berdiam di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona yang semakin meluas di Indonesia. 

Selain itu, Pemerintah juga telah mengimbau untuk melakukan physical distancing dengan skala yang besar. 

Sehingga, sekarang banyak sekolah-sekolah yang meliburkan muridnya, universitas meliburkan mahasiswanya dan kantor-kantor mengijinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home. 

Hal ini tentunya memiliki tujuan baik, yaitu untuk mengurangi penyebaran virus corona agar tidak meluas di Indonesia. 

Selain itu, pandemi virus corona ini juga memberikan beberapa perubahan di Indonesia, termasuk pada masyarakatnya. 

Perubahan baik yang terjadi akibat pandemi virus corona di Indonesia adalah masyarakat menjadi sering mencuci tangan, memperhatikan kebersihan, dan banyak waktu dihabiskan bersama keluarga di rumah. 

Himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing dan tetap berada di runah yang ramai disuarakan di sosial media juga membuat banyak orang melakukan kegiatannya dirumah . 

Hal ini tentu akan berpengaruh dengan kepadatan lalu lintas yang biasanya kita melihat jalanan macet. 

Kini, beberapa pusat keramaian menjadi sepi dan tidak banyak orang berlalu lalang di jalanan. 

Ini artinya, pengguna kendaraan juga semakin sedikit, sehingga polusi udara juga berkurang dan membuat langit menjadi terlihar lebih cerah dari biasanya. 

Ilustrasi, kepadatan arus lalu lintas di Jakarta (Tribunnews)

Hal ini terjadi di banyak wilayah di Indonesia, salah satunya adalah di Jakarta yang terkenal dengan kemacetan dan polusinya. 

Banyak orang yang mengabadikan fenomena langit Jakarta yang lebih bersih dari biasanya dalam beberapa waktu terakhir. 

Bahkan, banyak warganet yang mengambil gambar langit ibukota yang bersih dan mengunggahnya di sosial media. 

Seperti apa langit Jakarta yang terlihat bersih selama pandemi virus corona terjadi? 

Berikut ini adalah beberapa potret langit Jakarta yang terlihat bersih yang dikumpulkan oleh TribunStyle dari beberapa akun media sosial. 

  • Langit Jakarta yang terlihat bersih
Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @incitu)

Kapan lagi melihat langit Jakarta biru cerah dan bersih seperti ini?

Pemandangan langka. 

Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @incitu)

Potret langit Jakarta bersih, seandainya tiap hari begini ..

Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @incitu)

Langit Jakarta berubah biru bersih dan indah selama banyak orang stay at home karena corona.

Bak pemandangan langit biru pantai. 

Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @incitu)
  • Fenomena langit Jakarta yang bersih membuat pandangan menjadi jauh, bahkan gunung yang jauh pun terlihat
Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @SiiJagoan)
  • Sedikitnya orang yang beraktifitas diluar membuat langit Jakarta terlihat bersih, karena polusi pun berkurang.
Langit Jakarta yang terlihat bersih (Twitter @SiiJagoan)
  • Di pusat kota, lalu lintas terlihat lengang dan sepi 
Lalu lintas di pusat kota terlihat sepi (Twitter @renjunskies)
  • Di sore hari, langit Jakarta yang bersih juga terlihat indah
Langit Jakarta di sore hari (Twitter @bukanmantanmu2)
Langit Jakarta di sore hari (Twitter @bukanmantanmu2)
  • Beberapa video langit Jakarta yang terlihat bersih beredar di media sosial 

(TribunStyle.com/Anggie)

Dokter dalam situasi penanganan pasien di ruang perawatan pasien Covid-19 di Wuhan, China (nytimes.com)

 

BUKTI Cuaca Panas Tak Mempan Redam Virus Corona, Lihat 5 Negara Ini Tetap Kewalahan Didera Covid-19

Penasaran negara mana saja yang disebut masih terpapar Covid-19, meski dengan cuaca yang panas?

Berikut 5 negaranya sesuai dengan pantauan peta Gis and Data, pada Sabtu (4/4/2020) di bawah ini:

1. Arab Saudi

Kasus Covid-19 di Arab Saudi (https://gisanddata.maps.arcgis.com)

Suhu rata-rata di negara Arab Saudi berkisar 31 derajat celcius (Madinah) dan 38 derajat celcius (Mekkah). 

Dengan suhu tersebut, coronavirus masih tetap berkembang di negara tersebut. 

Karena sesuai peta di atas, berikut detail kasusnya:

Terkonfirmasi: 2.179 kasus
Meninggal: 29 
Sembuh: 420 
Dirawat: 1.730

Kerajaan Arab Saudi sendiri telah mengambil langkah untuk membatasi wilayah yang padat di negaranya. 

Pasalnya akses keluar dan masuk kota kina dijaga ketat oleh petugas terkait, hal itu guna untuk mencegah wabah semakin luas. 

Namun, terdapat keringanan bagi orang yang memiliki kepentingan tertentu seperti logistik untuk perawatan kesehatan atau memenuhi kebutuhan pokoknya. 

Salah satu syaratnya yakni aktivitas itu hanya boleh dilakukan di sekitar distrik dari pukul 06.00 sampai 15.00 waktu setempat.

2. Pakistan 

Kasus Covid-19 di Pakistan (https://gisanddata.maps.arcgis.com)

Suhu rata-rata di negara Pakistan berkisar 34 derajat celcius (Karachi) dan 24 derajat celcius (Islamabad). 

Sesuai kasus yang terkonfirmasi, berikut rinciannya:

Terkonfirmasi: 2.708 kasus
Meninggal: 41
Sembuh: 130
Dirawat: 2.537

Pihak pemerintah terkait yakni Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan telah meminta masyarakat untuk tetap waspada menghadapi merebaknya Covid-19 ini. 

Imran Khan mengungkapkan bahwa pihaknya yang mengurus kapasitas sistem kesehatan negara pun belum tentu bisa mencegah bahjan melawan imbas dari coronavirus yang tengah menyerang di berbagai belahan dunia ini. 

Seperti yang diketahui, Pakistan sendiri sudah menutup batas yang berhubungan dengan negara-negara tertangga. 

• Cegah Virus Corona dengan 18 Jenis Herbal yang Dapat Jaga Daya Tahan Tubuh Tetap Prima

• Nenek Pasien Corona Relakan Nyawa Tak Mau Dirawat Dengan Bantuan Pernafasan: Berikan ke yang Muda

3. Filipina

Kasus Covid-19 di Filipina (https://gisanddata.maps.arcgis.com)

Suhu rata-rata di negara Filipina berkisar 32 derajat celcius (Manila) dan 31 derajat celcius (Quezon City). 

Sesuai kasus yang terkonfirmasi, berikut rinciannya:

Terkonfirmasi: 3.094 kasus
Meninggal: 144
Sembuh: 57
Dirawat: 2.893

Apabila dilihat dari sisi suhu di Manila, maka tak berbeda jauh dengan Jakarta sendiri. 

Namun, faktanya pemerintah Filipina memilih untuk menerapkan lockdown untuk negaranya. 

Tak main-main, hukum pun juga akan ditegakkan di negara tersebut. 

Pasalnya Presiden Filipina, Rodrigo Duterte siap memberi sanksi kepada orang yang tak berbuat rusuh atau seenaknya ketika sistem lockdown masih diterapkan. 

Bahkan, Presiden pun memberikan instruksi kepada petugas untuk memenjarakan orang yang tak patuh atas kebijakannya. 

Duterte pun juga menyetujui menembak mati seseorang yang dianggap melawan dan mengancam nyawa aparat saat lockdown berlangsung.

4. Malaysia

Kasus Covid-19 di Malaysia (https://gisanddata.maps.arcgis.com)

Suhu rata-rata di negara Malaysia berkisar 27 derajat celcius (Kuala Lumpur) dan 29 derajat celcius (Kuching). 

Dengan suhu tersebut, coronavirus masih tetap berkembang di negara tersebut. 

Karena sesuai peta di atas, berikut detail kasusnya:

Terkonfirmasi: 3.483 kasus
Meninggal: 57
Sembuh: 915
Dirawat: 2.511

Malaysia kini juga telah menetapkan sistem lockdown di negaranya. 

Karena mengingat kasus terinfeksi coronavirus di Negeri Jiran merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Seperti yang diketahui, Lockdown di Malaysia berlangsung sampai pertengahan bulan April ini. 

Melihat kondisi tersebut, pihak berwenang dari Negeri Jiran pun mengambil kebijakan untuk menggratiskan internet saat lockdown berlangsung. 

Karena pasalnya, saat kebijakan itu diambil maka mayoritas dari masyarakat menghabiskan aktivitas di rumah untuk memutus rantai wabah tersebut. 

5. India

Kasus Covid-19 di India (https://gisanddata.maps.arcgis.com)

Suhu rata-rata di negara India berkisar 31 derajat celcius (New Delhi) dan 39 derajat celcius (Gujarat).

Sesuai kasus yang terkonfirmasi, berikut rinciannya:

Terkonfirmasi: 3.082 kasus
Meninggal: 86
Sembuh: 229
Dirawat: 2.767

Apabila masih ada beberapa manusia yang percaya akan wabah virus ini tak kuat dengan cuaca panas, maka yang merasa ragu itu bisa melihat kondisi yang tengah terjadi di India. 

Pasalnya sejak ditetapkan lockdown, kini 1,3 miliar dari warganya tengah terkena sistem tersebut demi meminimalisir penyebaran yang tak diinginkan. 

Sistem ini diambil oleh pemerintah meski banyak kalangan dari masyarakat yang belum paham akan kebijakan tersebut.

Seperti yang telah diketahui, lockdown India berlangsung selama tiga pekan dimulai dari Selasa (24/3/2020) . 

Ada kejadian yang rusuh saat sistem itu diterapkan yakni belum sampai seminggu  kekacauan sudah terjadi di Negeri "Bollywood".

Karena dengan ditutupnya pabrik-pabrik industri dan pembatasan transportasi umum, membuat mayoritas dari pekerja migran terpaksa jalan kaki pulang ke desanya.

Mengingat mereka tak punya cukup uang untuk bertahan hidup, karena upahnya dibayar secara harian.

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

• Derita Pilu Perawat Corona, Dicakar dan Digigit Pasien, Lihat Lebam Merah di Kelopak Matanya, Ngilu!

• Corona di Arab Saudi Meningkat, Mekkah & Madinah Ditutup Penuh, Aktivitas Hanya Jam 6 Pagi - 3 Sore

Kota Metropolitan Penuh Polusi Seperti Jakarta Berdampak pada Kesehatan Mental, Salah Satunya Stres

Viral Surat Cinta Anies Baswedan untuk Tenaga Medis Corona: Jakarta Bangga pada Rekan-rekan Semua