TRIBUNSTYLE.COM - Satu pasien meninggal akibat virus corona di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditolak warga untuk dimakamkan di pemakaman setempat.
Satu keluarga di Gowa Sulawesi Selatan tak hanya berduka lantaran ditinggal salah satu kerabatnya yang dinyatakan meninggal dunia diduga terpapar virus corona.
Kesedihan mereka bertambah saat warga menolak jenazah korban Covid-19 ini untuk dimakamkan di pemakaman setempat.
Satu pasien asal Gowa Sulawesi Selatan ini meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RS Wahidin Sudirohusodo meninggal dunia.
Tak hanya menolak jasadnya untuk dikubur di pemakaman setempat, Naas, warga juga tega mengusir ambulans yang membawa jenazah korban.
Jenazah pasien yang sejak beberapa hari menjalani isolasi di ruang perawatan RS Wahidin Sudirohuso Makassar dalam status PDP Covid-19 meninggal dunia pada Minggu (29/3/2020) pukul 02.50 Wita.
• Viral Pengantin Nikah Pakai Jas Hujan & Rela Duduk Berjauhan, Tak Disangka Mempelai Pria ODP Corona
• Badan Ambruk dan Keringat Dingin, Via Vallen Bergegas ke Dokter Periksakan Diri, Sempat Dites Corona
Pasien berinisial AR (52) ini diketahui merupakan warga Kabupaten Gowa yang rencananya akan dimakamkan di pemakaman Baki Nipanipa, Kecamatan Manggala, Makassar.
Warga sekitar lokasi pemakaman menolak bahkan mengusir paksa ambulans yang membawa jenazah korban.
Saat dihubungi Kompas.com, pihak keluarga mengaku pilu dan merasa bingung.
Tak hanya merasa pedih ditinggal orang tersayang, kini mereka juga harus melihat jenazah masih terlantar begitu saja.
Dengan pilu mereka bertanya akan memakamkan dimana anggota keluarga mereka yang berstatus PDP virus corona tersebut.
• UPDATE Corona Dunia - 660.000 Terinfeksi, 140.000 Sembuh, Amerika Terbanyak, Italia 10.000 Tewas
"Warga menolak pemakaman bahkan mengusir kami lantas akan dimakamkan di mana keluarga kami" kata JR, keluarga korban melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
Jenazah korban Covid-19 saat ini dikembalikan ke RS Wahidin sambil menunggu hasil koordinasi pihak pemerintah setempat.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan membenarkan kejadian itu.
"Kami koordinasi dulu dengan seluruh pihak baik pemkab maupun provinsi bagaimana pemakamannya," ujar Mangatas Tambunan yang dihubungi Kompas.com.