TRIBUNSTYLE.COM - Virus corona yang mulai menyebar di Indonesia merenggut nyawa petugas medis di Indonesia.
Infeksi virus corona di Indonesia sudah merenggut nyawa petugas medis di Indonesia.
Ada 3 petugas medis yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif virus corona Covid-19.
Ketiganya adalah seorang dokter yang menangani pasien virus corona di Indonesia.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih.
"Iya betul itu, saya sudah konfirm ke kawan-kawan," kata Daeng Muhammad Faqih saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.
• Dihubungi Ganjar Pranowo, Dokter Handoko Curhat Capek Luar Biasa Begini Balasan Haru sang Gubernur
• Dukung Kementerian Kesehatan, Alodokter Rilis Layanan Digital Untuk Cek Mandiri Risiko Covid-19
Awalnya, Daeng Muhammad Faqih menyebut ada 2 dokter yang meninggal dunia karena infeksi virus corona.
Akan tetapi, data terbatu menunjukkan bahwa ada satu dokter lagi yang meninggal dunia.
Menurut Daeng Muhammad Faqih, kedua dokter yang meninggal dunia tersebut berasal dari Jawa Barat.
“Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.
Kedua dokter tersebut meninggal dunia setelah mendapatkan rujukan ke rumah sakit Persahabatan.
“Meninggalnya di RSPAD ( RSPA Gatot Soebroto ), satu di RS Persahabatan,” katanya mengimbuh.
Kedua dokter tersebut dipastikan positif terinfeksi virus corona.
“Iya (positif Covid-19),” ujarnya.
Daeng juga menambahkan, kedua dokter tersebut tertular virus corona dari pasien yang mereka rawat.
Dokter yang meninggal dunia adalah dr. Adi Mirsa Putra asal Bekasi, Jawa Barat; dr. Djoko Judodjoko asal Bogor, Jawa Barat dan dr.Hardio dari Bintaro, Jakarta.
Mereka meninggal dunia pada hari Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020) kemarin.
Sementara itu, Daeng Muhammad Faqih mengaku tidak memiliki data pasti terkait jumlah tenaga medis yang terinfeksi virus corona.
Hal itu karena Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) tidak memberikan data mengenai tenaga medis yang positif terinfeksi virus corona kepada IDI.
“Kalau perawat (yang meninggal dunia) sudah diumumkan, jadi data tidak disampaikan oleh yang menghimpun data, yaitu Kemenkes,” ungkapnya.
Akibatnya, informasi yang berbeda-beda diterima oleh IDI.
“Beragam info yang saya terima, ada yang bilang 23 total tenaga medis yang terinfeksi, ada juga yang bilang 32,” ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut baru mendengar informasi meninggalnya dua dokter karena infeksi virus corona tersebut.
"Saya juga baru dengar," kata Achmad Yurianto saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.
Hingga saat ini, diketahui ada 3 dokter yang meninggal dunia dan dinyatakan positif virus corona.
Sebelumnya diberitakan, seorang perawat di Jawa Barat meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.
Meninggalnya perawat karena terinfeksi Covid-19 itu dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Senin (16/3/2020) lalu saat konferensi pers di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung
Seorang perawat ini meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah merawat satu pasien yang terinfeksi virus corona di salah satu runah sakit di Jakarta.
Sebelum meninggal, ia sempat masuk kedalam kategori pasien dalam pengawasan atau PDP.
Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dunia dalam waktu kurang dari 24 jam perawatan.
"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya.
(TribunStyle.com/Anggie)
• Kronologi Andrea Dian Positif Corona, Awalnya Demam, Baru Tahu Terinfeksi 5 Hari Kemudian
• Italia 800 Tewas Sehari, Disusul Spanyol & Prancis, Ahli China Beberkan Penyebab Wabah Corona Eropa
• Klorokuin Bukan Obat untuk Cegah Corona, Apalagi Tanpa Resep Dokter, Ini Efek Sampingnya