Fakta dan Gejala Demam Kawasaki, Penyakit Langka yang Banyak Menyerang Anak Kecil

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Gejala yang muncul adalah berupa demam yang berlangsung lebih dari lima hari, mata merah tanpa adanya kotoran, muncul ruam merah pada beberapa bagian tubuh, dan pembengkakan pada telapak kaki dan selaput lendir yang berada di leher.

Gejala awal ini seringkali diabaikan karena tampak sama dengan gejala penyakit lainnya seperti campak, gondok, dan alergi.

Jika mengalami gejala seperti ini, maka segeralah bawa anak kedokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sebab, pemberian obat antibiotik tidak akan menurunkan demam yang disebabkan oleh demam kawasaki ini.

  • Fase kedua (Fase sub-akut)
Ilustrasi (onlymyhealth.com)

Fase kedua dari demam kawasaki akan terjadi saat memasuki minggu keenam, yaitu saat penyakit ini memasuki ke fase lanjutan.

Pada fase ini, gejala yang muncul adalah berupa kulit kaki dan tangan yang mengelupas, terutama pada ujung jari.

Selain itu, pada fase ini akan menunjukkan gejala seperti diare, nyeri sendi, dan nafsu makan berkurang.

Dalam fase ini, jumlah trombosit akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan bahkan hingga lebih dari 1 juta per mikroliter darah.

Kondisi kenaikan trombosit yang signifikan ini disebut trombositosis dan aneurisma koroner.

Apabila masih mengalami demam sampai fase ini, maka kemungkinan komplikasi jantung akan semakin besar.

  • Fase ketiga (fase penyembuhan)
Ilustrasi (http://www.andasehat.com/)

Fase ini adalah fase di mana gejala sudah mulai berkurang dan akan berangsur-angsur membaik, kecuali bila sudah terjadi komplikasi.

Biasanya, pada fase ini akan membuat munculnya garis horizontal pada kuku tangan dan kaki.

Meski sudah berangsur membaik, fase ini masih memiliki kemungkinan jantung masih dalam kondisi abnormal.

Jika penderita sudah mengalami koplikasi terlebih dahulu sebelumn masuk ke fase penyembuhan, maka akan masuk kedalam fase kronis.

Fase kronis terjadi pada penderita yang mengalami komplikasi jantung, dan bahayanya adalah hal ini bisa berlanjut hingga anak tumbuh dewasa.

Halaman
123