TRIBUNSTYLE.COM - Ayah dari anak 5 tahun yang dibunuh oleh siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta Pusat tak menyangka peristiwa keji itu akan menimpa buah hatinya.
Kartono (40) ayah dari APA (5), anak yang dibunuh oleh NF (15), mengaku tidak menduga tetangganya itu bisa berbuat kejam.
Selama ini, APA memang sudah sering bermain di rumah NF.
APA merupakan teman adik NF yang berusia 4 tahun.
Karena sepantaran, APA dan adik NF kerap bermain bersama.
• Viral Video Suami Hancurkan Rumah, Marah Istri Selingkuh saat Ditinggal Cari Nafkah ke Korea
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga.
Sudah lama.
Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," kata Kartono.
Karena sudah biasa, Kartono dan istrinya percaya saja ketika APA berpamitan hendak bermain di rumah NF.
Siapa sangka hal itu justru menjadi awal dari bencana.
Kartono kemudian mengungkap jika NF sebenarnya sosok yang pendiam.
Karena itu juga ia berprasangka baik sebab umur NF dan adiknya cukup jauh.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," kata Kartono.
Sebelumnya diberitakan, tersangka NF (15) membunuh APA (5) karena terinsipirasi adegan film pembunuhan.
APA dibunuh di rumah NF di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020) kemarin.
• Viral Upacara Bendera Berubah Jadi Banjir Air Mata, Pidato Bapak Camat Buat Tangis Para Murid Pecah
Awalnya, APA berkunjung ke rumah tersangka.
Kemudian, dia dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Tak berhenti sampai di situ, tersangka NF juga mencekik leher korban.
Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
Tersangka berniat membuang jenazah korban.
Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.
Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa.
Saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Sambil menyelidiki lebih lanjut, polisi pun akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.
Ketua RT sempat ikut cari
• Viral Nikah Siri Sejenis di Bengkulu, Penyamarannya Sempurna Hingga Berhasil Kelabuhi Aparat Desa
Orangtua korban pembunuhan di Sawah Besar sempat menduga anaknya, APA (5) diculik karena tak kunjung pulang ke rumah pada Kamis (5/3/2020).
Ketua RT 04/RW 06 Sawah Besar, Sofyan mengatakan, warga pun sempat mencari keberadaan korban ke rumah tersangka NF (15). Namun, mereka tak mengecek keberadaan korban di lemari yang berada di kamar tersangka.
"Jadi memang orangtuanya (korban) ini lapor ke saya, bilang anaknya enggak pulang-pulang. Akhirnya kita cari, kita juga sempat ke atas (kamar tersangka) cuma lihat kamar kosong," kata Sofyan saat ditemui di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Keluarga korban baru mengetahui kondisi anaknya ketika polisi mendatangi TKP pada Jumat pagi dan memberitahukan peristiwa pembunuhan tersebut.
"Pas Jumat pagi itu, ada polisi datang dari Polsek Taman Sari, saya juga enggak tahu (kalau korbam dibunuh), katanya anaknya (tersangka) lapor dan menyerahkan diri," ungkap Sofyan.
Ditemui terpisah, salah satu warga bernama Yuli mengatakan, korban memang sering bermain ke rumah tersangka.
"Korban sering (main ke rumah tersangka), kan ibu korban memang kerja di situ (rumah tersangka) membantu membuat kue. Adiknya pelaku ini juga seumuran sama korban," ungkap Yuli.
Sebelumnya diberitakan, tersangka NF (15) membunuh APA (5) karena terinsipirasi dari film pembunuhan. APA dibunuh di rumah NF di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020) kemarin.
Awalnya, APA berkunjung ke rumah tersangka. Kemudian, dia dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi selama 5 menit.
Tak berhenti sampai di situ, tersangka NF juga mencekik leher korban. Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
• VIRAL Gambar Level Arsitek Dibuat Oleh Guru Honorer SD: Kalau Saya Ditanya, Saya Tidak Paham
Sebelumnya, tersangka berniat membuang jenazah korban. Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.
Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa. Saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Selanjutnya, tersangka dilimpahkan ke Polsek Sawah Besar guna penyelidikan lebih lanjut. Nantinya, polisi pun akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews Bogor dengan judul 'Anaknya Dibunuh Oleh Siswi SMP, Ayah Korban Cerita Perlakuan Pelakuan Pelaku Selama Bertetangga'
• Viral Curhat Istri yang Suaminya Hilang Bersama Pesawat MH370 6 Tahun Lalu: Tiada Kubur Tiada Pesan
• Viral Nikah Siri Sejenis di Bengkulu, Penyamarannya Sempurna Hingga Berhasil Kelabuhi Aparat Desa