Virus Corona

Mewabahnya Virus Corona di Kota Qom, Dijuluki 'Wuhan'-nya Timur Tengah, Pemerintahan Tak Dipercaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mewabahnya Virus Corona di Kota Qom, Dijuluki 'Wuhan'-nya Timur Tengah, Pemerintahan Tak Dipercaya

TRIBUNSTYLE.COM - Update virus corona di dunia - Mewabahnya virus corona di kota Qom, yang dijuluki 'Wuhan'-nya Iran, diduga pemerintahan yang tak dipercaya dan kalut.

Berawal dari wakil menteri kesehatan, Iran, Iraj Harirchi, saat mengumumkan wabah virus corona di sebuah konferensi pers.

Ia terlihat pucat dan basah keringat, ia mengatakan kepada wartawan bahwa Iran telah "menstabilkan" wabah virus corona.

Ia juga terlihat mengelap keringatnya, dan juga terlihat seorang ajudan bergegas ke podium dengan sekotak tisu.

Lalu, Iraj Harirchi akhirnya diberhentikan sebagai buntut klaim anggota parlemen Iran bahwa lima puluh orang telah meninggal karena covid-19 di negara itu.

Hand Sanitizer Jadi Mahal Gegara Virus Corona? Tenang, Begini Cara Bikin Kertas Sabun Antiseptik

POPULER Setelah Masker, Kondom Ludes Diborong Gegara Virus Corona, Bukan Karena Untuk Berhubungan

Pekerja sanitasi Iran mendisinfeksi kuil Qum's Masumeh (25/2/2020) untuk mencegah penyebaran virus corona di Iran, di mana ada kekhawatiran situasinya mungkin lebih buruk daripada yang diakui secara resmi. Kematian akibat COVID-19 di Timur Tengah berjumlah 12 orang. (MEHDI MARIZAD / FARS NEWS AGENCY / AFP)

Dilansir dari New Yorker:

"Saya akan mengundurkan diri jika jumlahnya bahkan setengah atau seperempat dari ini," katanya, seraya menambahkan bahwa Iran hanya memiliki enam puluh satu kasus yang dikonfirmasi, dengan dua belas kematian.

Iran menentang karantina, katanya, karena karantina adalah 'budaya' yang berasal dari era sebelum Perang Dunia Pertama.

"... dari wabah, kolera, hal-hal seperti itu (sama)."

Hari berikutnya, Iraj Harirchi mengkonfirmasi dalam sebuah video — dari karantina — bahwa ia mengidap virus corona.

Iran, negara berpenduduk delapan puluh tiga juta orang, kini telah menjadi salah satu episentrum global dari virus corona, bahkan beberapa ahli menyebut salah satu kota di Iran, Qom mirip seperti Wuhan saat pertama virus corona menyebar.

Dengan tingkat kematian tertinggi di dunia, Iran kini siap tidak siap harus melawan virus corona.

Berdasarkan angka resmi, persentase kematian di Iran berfluktuasi setiap hari, antara delapan dan delapan belas persen.

Dibandingkan dengan tiga persen di China, negara asal ditemukannya virus corona.

Iran juga unik, karena jumlah kasus yang dikonfirmasi lebih banyak pada pejabat pemerintah.

Pada hari Kamis (5/3/2020), Wakil Presiden, Masoumeh Ebtekar mengumumkan bahwa ia juga telah mengidap virus corona.

Mudah Bisa Bikin Sendiri, Ini Cara Mengolah Jahe, Kunyit & Temulawak untuk Tangkal Virus Corona

Virus Corona Landa Indonesia, Beberapa Acara Band Terancam Dibatalkan, Bagaimana dengan Formula E?

Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi (kiri) mengelap keringat di wajahnya, selama konferensi pers dengan juru bicara pemerintah Republik Islam Ali Rabiei di ibukota Teheran pada (24/2/2020). Wakil menteri kesehatan Iran mengonfirmasi pada 25 Februari, bahwa ia memiliki dinyatakan positif virus corona baru, di tengah wabah besar di republik Islam itu. Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers dengan Rabiei di Teheran. (CREDITMEHDI BOLOURIAN / FARS NEWS / AFP F)

Sehari sebelumnya, dia menghadiri pertemuan dengan Presiden Hassan Rouhani dan kabinetnya.

Dua anggota parlemen, termasuk ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, juga telah terinfeksi, demikian pula walikota sebuah distrik di Teheran dan seorang ulama senior yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Vatikan.

Salah satu anggota parlemen, Mahmoud Sadeghi, tweeted pada hari Selasa, "Saya mengirim pesan ini dalam situasi di mana saya memiliki sedikit harapan untuk bertahan hidup di dunia ini."

Mantan Duta Besar Vatikan, yang berusia delapan puluh satu, meninggal pada hari Kamis kemarin.

Begitu juga Elham Sheikhi, anggota tim sepak bola nasional wanita, yang berusia dua puluh dua.

Kota Qom, 'Wuhan'-nya Iran

Kota Qom dengan penduduk sekitar 1,2 juta jiwa, merupakan kota yang sehari-harinya cukup padat dan ramai.

Denyut kehidupan Kota Qom terlihat cukup kuat dan dinamis, berkat jumlah penduduknya yang besar, selain berkat kedatangan pengunjung dari berbagai kota dan negara lain yang mengalir deras tak pernah henti.

Siapa pun yang sempat mengunjungi Kota Qom, akan langsung terkesan bahwa kota ini adalah kota santri dan amat religius.

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raisi hari Selasa (3/3/2020) mengungkapkan, warga Iran yang wafat akibat positif terkena wabah Covid-19 mencapai 107 orang, sedangkan yang dalam perawatan 2.500 lebih jiwa.

Ayah Rozak Gemas Lihat Ayu Ting Ting Larang Dirinya Kerja Gara-gara Virus Corona: Dih Kenapa Gitu?

Sesalkan Ucapan Wali Kota Depok, Tetangga WNI Corona Murka: Tak Boleh Ngantor, Anak Dilarang Sekolah

Tempat suci Massoumeh di kota suci Iran, Qom, sekitar 140 kilometer selatan Teheran pada tanggal 3 Januari 2018. (AFP PHOTO/MOHAMMAD ALI MARIZAD)

Wakil Ketua Parlemen Iran, Abdul Reza Misri menyampaikan, sebanyak 23 anggota parlemen Iran positif terkena Covid-19.

Salah satunya, Ketua Urusan Keamanan dan Luar Negeri Parlemen Iran, Mojtaba Zannour.

Iran pun kini menjadi pusat wabah Covid-19 terbesar setelah China, dan sekaligus menjadi pusat penyebaran wabah tersebut ke negara-negara Timur Tengah lainnya.

Kasus Covid-19 pertama di Iran ditemukan pada 19 Februari 2020 dan terus menyebar begitu cepat.

Hampir semua negara tetangganya, seperti Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Turki, kini menutup perbatasan dengan Iran demi mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Pakistan, Afghanistan, Kuwait, dan Oman juga menghentikan penerbangan dari dan ke Iran.

Irak, Kuwait, Lebanon, Qatar, Pakistan, Uni Emirat Arab (UEA), dan Oman mengklaim wabah Covid-19 yang berasal dari Iran telah masuk ke negara-negara tersebut.

Bahkan sebelumnya juga telah beredar video-video warga Iran yang tewas karena virus corona dalam kantung mayat beredar meski disebut hoax di berbagai sumber.

Juga sebelumnya beredar video warga Iran yang tak takut virus corona lalu nekat menjilati tempat ibadah, bisa dibaca pada link di bawah ini. (*).

VIRAL VIDEO Tak Takut Tertular Virus Corona, Warga Iran Ini Nekat Jilati Tembok Tempat Ibadah

Sesalkan Ucapan Wali Kota Depok, Tetangga WNI Corona Murka: Tak Boleh Ngantor, Anak Dilarang Sekolah