TRIBUNSTYLE.COM - Kasus siswi SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat berinisial DS (13) yang ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong sekolahnya membuat publik geram.
Pasalnya belakangan diketahui orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa ini adalah ayah kandung DS sendiri.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, Budi Rahmat alias BR mencekik leher DS di sebuah rumah kosong di Jalan Laswi, Kamis (23/1/2020) siang.
Awalnya, DS memang merengek meminta uang Rp 400 ribu kepada ayahnya.
Uang itu adalah untuk keperluan biaya study tour ke Bandung.
• Viral Janda Muda Pemilik Warung Menikah Bareng 3 Anak Gadisnya, Gelar Resepsi di Lapangan Bola
BR yang punya uang Rp 200 ribu kemudian sempat meminjam uang ke tempat kerjanya Rp 100 ribu.
Jadi, uang Rp 300 ribu itu diberikan kepada DS.
Namun, DS masih merengek minta Rp 400 ribu.
"Tersangka kemudian mengajak korban ke rumah kosong, dan di situlah korban dicekik hingga meninggal," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, BR harus dijerat UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 penjara dan ditambah 5 tahun karena statusnya sebagai ayah kandung.
Anom mengatakan pembunuhan tersebut bukan pembunuhan berencana.
"Sehingga kami menerapkan UU Perlindungan Anak. Tersangka marah dan kesal sehingga secara spontan mencekik leher putrinya sendiri," ujar Anom.
Isi Catatan Korban Mengharukan
Kenangan tentang mendiang DS tentu saja bakal terus teringat di benak ibunya, Wati (46).
Satu hal yang diingat betul Wati adalah mengenai cita-cita DS.
• Viral Video Guru Dihukum Orangtua Murid, Merangkak Mengelilingi Ruang Kelas Dipandangi Semua Siswa
Rupanya, sebelum wafat dibunuh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat alias BR (45) dan jasadnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020), DS pernah membuat catatan.
Catatan yang ditunjukkan oleh Wati itu berisi mengenai curahan hati DS, mulai dari cita-citanya hingga mengenai sekolahnya.
DS menulisnya di kertas dengan tulisan tangan.
Ternyata, gadis ABG malang itu ingin menjadi Polwan.
Ia menulis ingin menjadi polisi karena berharap bisa memberantas kejahatan.
DS juga berjanji akan belajar dengan tekun agar cita-citanya tercapai.
"Bila besar nanti saya ingin menjadi Polwan."
"Mengapa saya ingin menjadi Polwan karena saya ingin memberantas kejahatan dan kejahatan akan berkurang."
"Di SMP saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti dan bila di kelas SMP saya akan mendengarkan bila ibu guru meneragkan."
"Bila bu guru memberi tugas di rumah saya akan mengerjakannya degan senang hati agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat," tulisnya, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
• Viral di Facebook Foto-foto Bocah Lelaki Menjadi Mata untuk Kedua Orangtuanya yang Buta
Di catatan itu, tertulis juga DS tak ingin memberatkan orang tuanya karena biaya ongkos.
"Pertama, Saya ada dikelas 6 sebentar lagi saya akan melaksanakan perpisahan dan keluar dari SDN 2 Lewo."
"Setelah saya keluar dari SDN 2 Lewo, saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri bila diterima, mengapa Saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri Kerena jaraknya dekat dari rumah dan tidak perlu buang-buang uang untuk biaya ongkos angkutan umum."
"Dan tidak perlu diberi uang yang hanyak oleh orangtua cukup uang saku saja," tulisnya.
Alasan lainnya DS memilih SMPN 6 pun diungkap dalam catatan itu.
Rupanya, ia ingin mendapatkan banyak teman-teman.
"Saya memilih ke SMP 6 Negeri karena saya ingin mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan ingin mendapatkan banyak teman-teman," tulisnya.
Di lingkungan rumahnya, di Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Delis dikenal sebagai sosok yang baik.
Ia bahkan dikenal sebagai anak yang rajin beribadah.
Seorang tetangga, Nyai (48) mengatakan, DS rajin beribadah di masjid.
• VIRAL Tas Merek Chanel Hanya untuk Tempat Hair Dryer, Nagita Slavina Benar-benar Istri Sultan Tajir
"Biasanya Magrib berangkat ke masjid untuk salat berjamaah diteruskan dengan mengaji," ujar Nyai, Rabu (29/1/2020), kepad wartawan termasuk TribunJabar.id.
Biasanya, DS pergi ke masjid bersama temannya, Silvia (13).
Mereka berdua bersahabat dan juga bersekolah di sekolah yang sama.
Sementara itu, Rina (34), tetangga DS lainnya, mengatakan gadis itu mengikuti pengajian ibu-ibu setiap Selasa malam.
Ia masih ingat betul sifat penyabar dari DS.
"Dia juga anaknya penyabar tidak banyak tingkah. Sejak masih SD hingga sekarang suka diguyonin teman-temannya. Tapi tak pernah marah," katanya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Cirebon dengan judul 'TERBONGKAR Isi Catatan Delis, Gadis yang Dibunuh Ayahnya, Ingin Jadi Polwan, Tak Mau Bebani Ibunya'
• Viral Potret Wanita 53 Tahun Masih Awet Muda, Puspa Dewi Akui Hobi Tik Tok Meski Telah Menjadi Nenek
• Viral Video Ibu Hamil Tertabrak & Terseret Mobil, Suami Lihat Kejadian, Penabrak Diduga Belum Mahir