TRIBUNSTYLE.COM - Awalnya seru-seruan video Tik Tok, remaja ini tak sengaja merekam adegan berhubungan badan di belakang kameranya. Urusan Tik Tok berubah jadi urusan polisi, karena videonya viral di WhatsApp dan meresahkan masyarakat.
Video TikTok yang dilakukan remaja belakangan ini dan jadi viral yang beradegan diduga tindakan asusila ternyata terjadi di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dalam video TikTok yang sempat viral tersebut, seorang remaja putri asik berjoget dengan iringan lagu disko sementara tanpa disadarinya di belakangnya ada penampakan sepasang remaja melakukan hubungan layaknya suami istri.
Video TikTok yang tak senonoh ini menyebar cepat di hampir semua madia sosial di Kota Banjarbaru, Banjarmasin dan sekitarnya.
Bahkan sudah membuat resah masyarakat, khususnya orangtua.
Kemarin, Kamis, (20/2/2020) siang hingga malam, tim ini menindaklanjuti tentang viralnya video remaja di salah satu medsos belakangan ini.
Setelah mendatangi beberapa titik penginapan dan hotel di seputaran wilayah Banjarbaru, petugas berhasil mengamankan enam orang remaja yang diantaranya diduga sebagai pemeran dari video viral ini.
Kasatpol PP Kota Banjarbaru, Marhain Rahman melalui PPNS Yanto Hidayat membenarkan dengan diamankan para remaja ini.
"Ada enam remaja yang masih di bawah umur kita amankan.
Satu di antaranya diduga kuat sebagai PSK online," katanya, Jumat, (21/2/2020).
Kasus para remaja yang diduga terlibat dalam video tiktok yang ada unsur tindak asusila, berbuntut panjang.
Tidak hanya enam remaja dibawah umur ini yang diamankan, dua pria yang diduga sebagai mucikari juga turut diamankan.
Kasatpol PP Kota Banjarbaru, Marhain Rahman melalui PPNS Yanto Hidayat membenarkan dengan diamankan dua pria lainnya selain enam remaja wanita.
"Dari enam remaja itu, petugas melakukan pengembangan kasus tersebut. Tim Satpol PP dibantu Polsek Banjarbaru Barat berhasil mengamankan dua remaja laki-laki lainnya," katanya, Jumat, (21/2/2020).
Dua remaja ini berinisial ZI dan ZA yang diduga kuat sebagai penyedia jasa prostitusi online dari satu wanita yang diduga kuat sebagai PSK.
Keduanya diamankan di Landasan Ulin dan saat ini masih diamankan di polsek Banjarbaru Barat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, video tiktok yang dilakukan remaja di Banjarbaru viral. Latar belakang remaja yang melakukan video tiktok dengan latar belakang ada adegan yang diduga tindakan asusila.
Mengetahui hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarbaru melalui bidang tibum dan Tranmas Seksi Opsdal bersama Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Banjarbaru melakukan penyelidikan.
Kamis, (20/2/2020) siang hingga malam, tim ini menindaklanjuti tentang viralnya video remaja di salah satu medsos belakangan ini.
Setelah mendatangi beberapa titik penginapan dan hotel diseputaran wilayah Banjarbaru, petugas berhasil mengamankan enam orang remaja yang diantaranya diduga sebagai pemeran dari video viral ini.
Para remaja yang diduga terlibat dalam video tiktok yang ada unsur tindak asusila, kemudian ditempatkan di rumah singgah Kota Banjarbaru.
Enam remaja dibawah umur menjalani pembinaan dan pendataan. Mereka berinisial IR, KH, MA, NV, SC, MW. Dari enam remaja ini, terduga kuat salah satunya sebagai PSK Online.
Semua remaja tersebut dikategorikan dibawah umur, kemudian enam orang remaja dititipkan ke Rumah Singgah Berkarakter Kota Banjarbaru di Dinas Sosial Banjarbaru untuk didata dan dilakukan pembinaan.
28 Pasangan Tidak Sah Ini Terjaring Ngamar di Banjarmasin
Sebanyak 28 pasangan bukan suami istri berusia 20 sampai 30 tahun terjaring razia Satpol PP Banjarmasin sedang ngamar di berbagai hotel melati di Kota Banjarmasin, Jumat (14/2/2020) dini hari.
Pasangan tidak sah yang diduga melakukan aksi mesum di hotel, tampak malu dan terus menyembuyikan wajahnya dari sorotan kamera.
Kepala Bidang Tindak Pidana Umum Satpol PP Banjarmasin, Dani Matera, menjelaskan penertiban pasangan tak sah ini dilakukan setelah ada sosialisasi dengan semua hotel sehari sebelumnya.
“Dalam sosialiasi ini kami minta semua hotel di Banjarmasin untuk tidak menerima pasangan di luar nikah,” katanya.
Ditambahkannya, razia ini berkaitan ini dengan visi misi wali kota agar Banjarmasin ini menjadi kota beriman. Malam Jumat memang bertepatan dengam malam velentine. Untuk dihimbau seluruh hotel diminta untuk tidak menerima pasangan tidak sah.
“Dan Jumat pagi kami melakukan penertiban,” katanya.
Menurutnya, sejumlah pengelola hotel di kota ini masih nakal dengan menerima hotel dan ditemukan 28 pasangan tak sah yang berasil diamankan. Hotel-hotel yang ditertibkan itu dari seluruh kecamatan baik Kecamatan Banjarmasin Timur, Tengah, Selatan, Barat dan Utara.
“Bahkan kita temukan pasangan di bawah umur, berstatus pelajar hingga dewasa. Campur,” katanya.
Menurutnya, bahkan di salah satu kamar hotel itu ditemukam ada tiga perempuan dan empat orang pria.
Ada indikasi di kamar hotel tersebut melakukan aksi minum-minuman keras. Sangat disesalkan, kenapa para pengelola hotel masih melakukan penyimpangan.
“Untuk pengelola hotel dengan kategori pelanggaran berat akan kita panggil dan diberikan peringatan keras,” katanya.
Ditambahkanya, bagi pasangan di bawah umur, maka orangtua akan dipanggil untuk menjamin anaknya tidak berbuat untuk kedua kalinya.
Jika tidak digelar sosiliasi, maka diperkirakan pasangan di luar nikah yang ditemukan akan lebih banyak lagi.
“Jumlah penertiban titik lokasi hotel penertiban lumayan banyak. Untuk sanksi bagi pengelola hotel akan dikenakan sanksi tindak pidana ringan. Bagi hotel yang tetap bandel, maka akan dilakukan penutupan paksa,” katanya.
Video Viral Mesum di Gunung
VIRAL Video Penggerebekan Pasangan Mesum di Gunung, Si Wanita dalam Tenda Terdengar Merintih.
Dilihat dari video yang beredar di media sosial, pasangan itu berada di dalam tenda berwarna merah.
Kemudian terlihat beberapa pria yang menggerebek di luar tenda melihat keduanya yang tampak setengah telanjang.
Dengan adanya aksi penggerebekan itu membuat musisi dan penulis Fiersa Besari ikut buka suara terkait soal video yang memperlihatkan pasangan remaja yang mesum di gunung.
Menurut Fiersa Besari, mesum di gunung memang perbuatan yang salah, namun merekam dan menyebarkan video juga lebih salah.
Ia pun menyoroti adegan tarik selimut yang mengakibatkan sebagian tubuh si wanita terlihat.
Pasangan remaja itu kepergok sedang melakukan tindakan asusila di dalam tenda.
Tindakan yang dilakukan keduanya kemudian diketahui oleh pendaki lainnya.
Melihat hal itu, para pendaki lainnya kemudian menghampiri dan menggerebek isi tenda.
Dilihat dari video yang beredar di media sosial, pasangan itu berada di dalam tenda berwarna merah.
Kemudian terlihat beberapa pria di luar tenda melihat keduanya yang tampak setengah telanjang.
Bahkan ada pria yang ikut masuk ke tenda dan duduk di dekat pasangan mesum tersebut.
Sang wanita yang ada di dalam tenda terdengar merintih meminta mereka untuk pergi.
Wanita berambut panjang itu tampak menutupi tubuhnya dengan selimut.
Sementara pria yang ada di tenda bersamanya tampak tidak mengenakan baju.
Mendengar sang wanita berbicara, pria di luar tenda yang mengenakan topi dan kaus belang-belang tampak naik pitam.
Tanpa aba-aba, pria itu menarik selimut sang wanita dan terlihat wanita itu tidak mengenakan pakaian.
Ia hanya mengenakan jaket untuk menutupi bagian atas tubuhnya.
Melihat sang wanita setengah telanjang, pria yang ada di dalam tenda kemudian berusaha menutupi.
Ia menutupi tubuh si wanita dengan kausnya, kemudian sang wanita membalikkan badannya dan hendak mengenakan pakaian.
Bukannya memberikan ruang untuk keduanya berpakaian, pria yang ada di luar tenda malah terus menyaksikan keduanya yang terlihat susah payah menutupi tubuhnya.
Terdengar pria yang ada di luar membentak kedua pasangan tersebut.
"Makanya jangan hubungan badan di sini," kata pria berbaju belang sambil menarik selimut.
"Malah telanjang," kata pria lainnya.
Kemudian kedua pasangan itu juga diminta untuk segera mengenakan pakaian mereka dan mengemasi barang untuk turun gunung.
Bahkan, aksi itu juga direkam dan diposting di media sosial.
Tak ayal, video itu langsung viral dan jadi perbincangan di kalangan pendaki dan netizen di media sosial.
Hal itu membuat Fiersa Besari ikut berkomentar di Twitter.
Sebagai seorang yang sering naik gunung, Fiersa Besari mengaku sedih dengan adanya video tersebut.
Menurutnya melakukan perbuatan mesum di gunung itu salah, tapi yang dilakukan orang-orang di luar tenda itu jauh lebih salah.
"Entah Kawan-kawan sudah atau akan melihatnya,
tapi sedang beredar video penggerebekan pasangan mesum di tenda.
Sedih sih.
Mesum di gunung itu salah.
Tapi, menurut saya, selimut ditarik paksa, pelakunya dipermalukan, direkam, lalu di-upload ke medsos, itu jauh lebih salah," tulis Fiersa Besari.
Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com di akun Instagram @piknikkegunung, konon peristiwa itu terjadi di Gunung Prau.
Namun, ada yang menyebut juga kalau peristiwa itu terjadi di gunung di luar Jawa.
Sebab, pada video tersebut, percakapan anak muda itu menggunakan logat luar Jawa.
(banjarmasinpost.co.id/aprianto/edi nugroho/tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Asyik Bikin Video TikTok, Remaja Putri Banjarbaru Tak Sadar Dibelakangnya Ada Penampakan Mesum, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/02/21/asyik-bikin-video-tiktok-remaja-putri-banjarbaru-tak-sadar-dibekangnya-ada-penampakan-adegan-mesum?page=all.