Lucinta Luna Mengaku Konsumsi Obat Penenang, Ketahui Berbagai Jenis Obat Golongan Psikotropika Ini

TRIBUNSTYLE.COM - Lucinta Luna mengaku sudah lima bulan mengonsumsu obat penenang yang merupakan obat golongan Psikotropika, simak beberapa jenis obat yang masuk dalam golongan Psikotropika berikut ini.

Lucinta Luna mengakui bahwa dirinya sudah selama lima bulan terakhir mengonsumsi obat penenang.

Obat penenang yang dikonsumsi oleh Lucinta Luna sebagai obat penenang adalah Riklona dan Tramadol, seperti yang ditemukan dalam tas Lucinta Luna.

"Saya hanya konsumsi obat penenang itu dalam jangka waktu lima bulan, setelah dicek urine terbukti. Saya memang mengonsumsi obat penenang," ucap Lucinta Luna saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020), seperti dilansir dari kompas.com

Seperti dietahui, Lucinta Luna ditangkap dengan tiga orang rekannya di apartemennya dan positif menggunakan obat penenang jenis Psikotropika benzodiazepine.

Lucinta Luna juga mengaku bahwa ia mengalami depresi sampai harus mengonsumsi obat penenang tramadol dan riklona.

Tramadol dan riklona memang salah satu jenis obat yang masuk kedalam golongan Psikotropika.

Ada berbagai jenis obat Psikotropika yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang berkaitan dengan mental dan kejiwaan.

Meskipun boleh digunakan untuk pengobatan, pemakaian obat ini harus diawasi oleh dokter dan tidak boleh disalahgunakan.

Selain tramadol dan riklona, ada berbagai jenis obat Psikotropika lainnya yang digunakan untuk kepentingan medis dan tidak boleh disalahgunakan.

Untuk mendapatkan obat ini, biasanya harus mendapatkan resep dari dokter ahli, biasanya adalah dokter spesialis kejiwaan.

Dilansir dari hellosehat, berikut ini adalah beberapa jenis obat Psikotropika selain tramadol dan riklona.

• Xanax

Xanak adalah jenis obatyang memiliki kandungan alprazolam, dimana obat ini digunakan untuk mengobati kecemasan, panik, dan depresi.

Meskipun obat ini merupakan obat penenang, dosis dan konsumsinya harus sesuai dengan resep dokter.

Kandungan alprazolam bisa berkaitan dengan reseptor GABA (Gamma-aminobutyric acid) yaitu sel saraf dan hormin otak yang tujuannya menghambat reaksi neurologis yang berbahaya.