Virus Corona

Miris, Dikira Idap Virus Corona, Orang-orang Takut Membantu Pria yang Tewas Kejang di Pinggir Jalan

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dikira idap virus corona, orang-orang takut membantu pria yang tewas kejang di pinggir jalan, ini yang sebenarnya terjadi.

TRIBUNSTYLE.COM - Dikira idap virus corona, orang-orang takut membantu pria yang tewas kejang di pinggir jalan, ini yang sebenarnya terjadi.

Virus corona yang mewabah pun semakin menjadi ketakutan global, namun ternyata hal tersebut sudah dipatahkan oleh sebuah penelitian.

Dari penelitian tersebut mengatakan bahwa rentang kematian karena virus corona sendiri cuma 3% saja.

Tentu hal ini dibarengi dengan sembuhnya puluhan orang di China dari virus corona.

Namun nahasnya ketakutan itu sudah mencapai warga Australia, seperti kisah miris seorang pria di Chinatown, Sydney ini.

Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus

Kisah Bocah Cerebral Palsy Tewas Sendirian Karena Ditinggal Keluarga yang Mengidap Virus Corona

Salah satu mahasiswa asal Riau, Rio Alfi bersama seorang anaknya sedang berada di Kota Wuhan, China, yang dilanda wabah virus corona, Senin (27/1/2020). (kompas.com)

Dilansir dari News.com.au (30/1/2020), seorang pria dilaporkan jatuh pingsan dan kejang, lalu meninggal dunia karena dicurigai mengidap virus corona.

Namun ternyata hal tersebut tidak benar, kepolisian setempat mengatakan bahwa pria tersebut terkena serangan jantung di luar sebuah restoran.

Nahasnya, orang-orang yang berseliweran di daerah Chinatown atau pecinan ini tak mau melakukan CPR karena takut ia menderita coronavirus.

Jurubicara kepolisian derah New South Wales mengatakan bahwa para petugas lalu dipanggil ke restoran Masuya Suisan di Campbell Street di Haymarket.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 20:30 pada Selasa (28/1/2020).

Juru bicara kepolisian mengatakan:

"Kami telah menindaklanjuti sebuah laporan tentang kejadian yang terjadi di pecinan".

Foto pria yang tewas dikiran idap virus corona. (News Corp Australia)

VIRAL! Foto Dokter & Perawat Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Rela Tidur Meringkuk di Lantai & Kursi

"Petugas yang terikat dengan Komando Area Kepolisian Kota Sydney hadir bersama dengan paramedis Ambulans NSW dan memulai CPR pada seorang pria berusia 60 tahun yang diyakini menderita episode medis," katanya.

“Meskipun ada upaya untuk menghidupkannya kembali, pria itu meninggal di tempat kejadian."

"Tidak ada keadaan yang mencurigakan. Sebuah laporan akan disiapkan."

Juru bicara tersebut tidak mau mengomentari laporan dari The Daily Telegraph yang mengatakan para pengamat menolak untuk melakukan CPR untuk pengidap serangan jantung itu.

Dari laporan tersebut The Daily Telegraph mengatakan bahwa para pejalan kaki di daerah pecinan tersebut tak mau mendekati karena virus corona yang mewabah.

Untuk diketahui bahwa virus corona juga telah mencapai Sydney, Australia.

Pulang Bulan Madu, Marcell Darwin Demam Hingga Opname, Suami Nabila Faisal: Aku Gak Kena Corona kan?

Jumlah korban wabah virus corona dan SARS 2003. (Statista)

Jumlah pengidap virus corona lebihi SARS

Jumlah kasus penyebaran virus corona yang telah dikonfirmasi oleh pemerintahan China kini telah mencapai rekor wabah SARS pada tahun 2003 silam.

Jumlah total kasus virus corona ini masih dihitung di negara China saja, belum lagi beberapa negara lain yang terpapar wabah virus corona.

Dilansir dari berbagai sumber virus corona ini masih menyebar hingga sekarang, dan media China melaporkan 170 meninggal, 7894 terjangkit oleh virus tersebut.

Dilansir oleh CNN Intenational, wabah SARS pada tahun 2003 telah menginfeksi 5.327 jiwa dengan 349 laporan kematian.

Para ahli penyakit dari berbagai belahan dunia sebelumnya juga memperkirakan angka penyeberan virus corona ini masih akan terus bertambah.

Dan hal ini mengonfirmasi virus corona jauh lebih mudah menular daripada SARS. 

Dilansir oleh CCN, para ilmuwan yang meneliti keadaan virus corona telah mengidentifikasi dua kemungkinan penyebab utama.

Satu, konsumsi satwa liar seperti kelelawar di Wuhan.

Ilmuwan curigai virus corona lolos dari ;aboratorium penyakit patogen berbahaya di Wuhan. (The Sun)

 

Dua, potensi kebocoran virus di pusat laboratorium virologi di Wuhan.

Para ilmuwan tersebut yang dilansir oleh Business Insider, Mers, SARS, dan virus corona disebabkan oleh kelelawar.

Ketika wabah virus corona pertama kali dipublikasikan, para ilmuwan berteori bahwa Coronavirus kemungkinan menyebar dari kelelawar lalu ular, dan akhirnya ke manusia.

Pada tahun 2017 China telah mendirikan satu Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Wuhan untuk mempelajari virus dan patogen terkuat di dunia.

Pada saat itu, ahli biologi molekuler Rutgers University yang bermarkas di New Jersey, Richard Bright, mengatakan bahwa banyak hal yang bisa salah dengan laboratorium tersebut, lansir CCN.

Dia mengatakan bahwa ketika menguji patogen pada hewan seperti monyet, ada kemungkinan virus tersebut bisa bocor melalui berbagai cara.

"Fasilitas-fasilitas ini secara inheren digunakan ganda," kata Ebright, mencatat bahwa monyet yang sedang diuji dapat menunjukkan perilaku yang tidak stabil."

"Mereka bisa berlari, mereka bisa menggaruk, mereka bisa menggigit."

Berdasarkan perkembangan virus dan studi yang telah muncul dalam beberapa minggu terakhir, penularan lintas spesies dari kelelawar atau ular ke manusia lebih mungkin menjadi penyebab menyebarnya virus corona daripada kemungkinan kebocoran fasilitas. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Barbie Hsu Sanchai Meteor Garden dan Fan Bingbing Ikut Perangi Virus Corona, Ini Kabar Mereka

UPDATE Terkini Jumlah Korban Virus Corona, 170 Orang Meninggal, 19 Negara Dikonfirmasi Terinfeksi