TRIBUNSTYLE.COM - Jumlah pengidap virus corona sudah melebihi SARS. Ilmuwan beberkan 2 penyebab utama mewabahnya virus corona.
Jumlah kasus penyebaran virus corona yang telah dikonfirmasi oleh pemerintahan China kini telah mencapai rekor wabah SARS pada tahun 2003 silam.
Jumlah total kasus virus corona ini masih dihitung di negara China saja, belum lagi beberapa negara lain yang terpapar wabah virus corona.
Dilansir dari berbagai sumber virus corona ini masih menyebar hingga sekarang, dan media China melaporkan 170 meninggal, 7894 terjangkit oleh virus tersebut.
Dilansir oleh CNN Intenational, wabah SARS pada tahun 2003 telah menginfeksi 5.327 jiwa dengan 349 laporan kematian.
• Kisah Bocah Cerebral Palsy Tewas Sendirian Karena Ditinggal Keluarga yang Mengidap Virus Corona
• Pulang Bulan Madu, Marcell Darwin Demam Hingga Opname, Suami Nabila Faisal: Aku Gak Kena Corona kan?
Para ahli penyakit dari berbagai belahan dunia sebelumnya juga memperkirakan angka penyeberan virus corona ini masih akan terus bertambah.
Dan hal ini mengonfirmasi virus corona jauh lebih mudah menular daripada SARS.
Ketua Partai di China Wuhan Ma Guoqiang mengatakan pada beberapa hari terakhir berbagai tes kesehatan mulai digalakkan di China.
Dan akhirnya mereka menemukan angka yang melonjak secara signifikan tersebut.
"Ini tidak berarti kecepatan penyebaran penyakit telah meningkat secara drastis," tambahnya.
• Berniat Menyelamatkan Kera, Aksi 2 Pria Ini Justru Menuai Kecaman, Asosiasi Pecinta Hewan Buka Suara
• VIRAL! Foto Dokter & Perawat Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Rela Tidur Meringkuk di Lantai & Kursi
Ilmuwan konfirmasi 2 penyebab utama wabah virus corona
Dilansir oleh CCN, para ilmuwan yang meneliti keadaan virus corona telah mengidentifikasi dua kemungkinan penyebab utama.
Satu, konsumsi satwa liar seperti kelelawar di Wuhan.
Dua, potensi kebocoran virus di pusat laboratorium virologi di Wuhan.
Penyebab pertama
Para ilmuwan tersebut yang dilansir oleh Business Insider, Mers, SARS, dan virus corona disebabkan oleh kelelawar.
Ketika wabah virus corona pertama kali dipublikasikan, para ilmuwan berteori bahwa Coronavirus kemungkinan menyebar dari kelelawar lalu ular, dan akhirnya ke manusia.
Wildlife Conservation Society mengatakan pada (23/1/2020) bahwa perdagangan hewan liar yang tidak diatur membuat daerah Wuhan rentan terhadap penyebaran virus.
Wang Mengyun, seorang selebriti Tiongkok, meminta maaf setelah video tentang dia makan kelelawar goreng pada tahun 2017 viral kembali.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa virus corona kemungkinan telah menyebar ketika kelelawar yang masih hidup di jual di pasar hewan.
• Viral McD Tempat Makan Bukan Tempat Study, Pelajar Tegur Pengunjung Ribut Malah Malu Sendiri
• Barbie Hsu Sanchai Meteor Garden dan Fan Bingbing Ikut Perangi Virus Corona, Ini Kabar Mereka
Jurnal Virologi Medis juga mengatakan bahwa ular yang sudah mengidap virus corona kemungkinan telah menyebabkan penularan lintas spesies dari ular ke manusia.
Dalam jurnal tersebut, ilmuwan menuliskan:
"Temuan menunjukkan bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling memungkinkan untuk 2019-nCoV (virus corona) berdasarkan bias RSCU yang menyerupai ular dibandingkan dengan hewan lain."
"Secara bersama-sama, hasil kami menunjukkan bahwa rekombinasi homolog dalam lonjakan glikoprotein dapat berkontribusi pada transmisi lintas spesies dari ular ke manusia."
Ilmuwan pun yakin bahwa semua berawal dari kelelawar, ular, atau keduanya yang menyebabkan virus corona tumpah di pasar hewan di Wuhan dan daerah lain di China.
• POPULER - Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf Lataran Video Makan Sup Kelelawar
• POPULER Menu Ekstrim Mirip Pasar Wuhan Asal Vius Corona, Pasar Tomohon Bikin Merinding Bule Norwegia
Penyebab kedua
Pada tahun 2017 China telah mendirikan satu Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Wuhan untuk mempelajari virus dan patogen terkuat di dunia.
Pada saat itu, ahli biologi molekuler Rutgers University yang bermarkas di New Jersey, Richard Bright, mengatakan bahwa banyak hal yang bisa salah dengan laboratorium tersebut, lansir CCN.
Dia mengatakan bahwa ketika menguji patogen pada hewan seperti monyet, ada kemungkinan virus tersebut bisa bocor melalui berbagai cara.
"Fasilitas-fasilitas ini secara inheren digunakan ganda," kata Ebright, mencatat bahwa monyet yang sedang diuji dapat menunjukkan perilaku yang tidak stabil."
"Mereka bisa berlari, mereka bisa menggaruk, mereka bisa menggigit."
Berdasarkan perkembangan virus dan studi yang telah muncul dalam beberapa minggu terakhir, penularan lintas spesies dari kelelawar atau ular ke manusia lebih mungkin menjadi penyebab menyebarnya virus corona daripada kemungkinan kebocoran fasilitas. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
• Bersyukurlah, Obat Anti Virus Corona Akhirnya Ditemukan, Kapan Diproduksi? Ini Perkiraan Waktunya
• Viral Kisah Mahasiswi Boyolali Terjebak di Sichuan China, Khawatir Stok Makanan Mulai Menipis