TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini - Seorang pria saksikan mantan istri (62 tahun) menikahi bocah berusia 9 tahun. 5 anak hadiri pernikahan. Simak kisahnya.
Hingga kini, pernikahan anak usia dini masih saja terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Banyak di antaranya adalah anak di bawah umur ini menikahi pasangan yang usianya jauh lebih tua.
Meski terkesan tidak masuk akal, hal ini terjadi juga di di Ximhungwe, Mpumalanga, Afrika Selatan, pada tahun 2014 yang lalu.
• Dongkol Pelihara Bebek 5 Tahun Tak Bertelur, Begitu Disembelih Ada Penampakan Telur Seharga 160 Juta
• VIRAL Video Pengantin Pria Ngamuk di Pernikahan, Marah Ayahnya Permalukan Istri Tercinta dan Mertua
Dari foto-foto yang dirilis oleh Barcrift Media dan DailyMail, terlihat seorang anak laki-laki yang masih kecil menikah dengan seorang perempuan yang sudah miliki 5 orang anak.
Bocah bernama Saneie Masilela, berusia 9 tahun ini dilaporkan menikah dengan Helen, ibu lima anak berusia 62 tahun.
Saneie pun menjadi pengantin pria termuda di negaranya karena menikahi Helen pada waktu itu.
Pada awalnya, sebuah upacara pernikahan tidak resmi pun mereka gelar dengan harapan mengundang berbagai kalangan.
Bahkan pernikahan tersebut disaksikan oleh mantan suami Helen, Alfred Shabangu.
Alfred pun sama sekali tak keberatan mantan isrinya menikahi seorang bocah yang otomatis akan menjadi ayah angkat dari anak-anaknya nanti.
Tak main-main, anak angkat dari bocah berusia 9 tahun ini berusia sekitar 20-30 tahunan.
• Anak 2 Tahun Meninggal Ditembak Perampok di Mall, Status Kesedihan Ibunya di Facebook Viral
• Curhatan Seorang Ibu Tak Tahu Tidur Berhari-hari Bersama Ular Sebesar 3,5 Meter, Ini Kisahnya
Upacara pernikahan yang telah berlangsung secara informal itu akhirnya diulang karena pasangan tersebut ingin melakukannya di depan banyak orang.
Mereka kemudian melakukan upacara pernikahan secara resmi dan lengkap di depan penduduk setempat yang terheran-heran.
Alfred pun sama sekali tak keberatan mantan isrinya itu menikahi seorang bocah yang otomatis akan menjadi ayah angkat dari anak-anaknya nanti.
Upacara pernikahan yang telah berlangsung secara informal itu akhirnya diulang karena pasangan aneh tersebut ingin melakukannya di depan banyak orang.
Mereka kemudian melakukan upacara pernikahan secara resmi dan lengkap di depan penduduk setempat yang terheran-heran.
Sisi psikolog
Dilansir dari Intisari pada (11/1/2020), perbedaan usia yang cukup jauh dianggap kurang ideal untuk menjalin ikatan pernikahan.
Jatuh cinta memang hak semua orang, termasuk jika kita mencintai orang yang usianya terpaut cukup jauh.
Namun menurut psikolog Ine Andriyani Aditya, pernikahan dengan pasangan beda usia, apalagi jika satu pihak masih remaja, sebaiknya tidak dilakukan.
Ine mengatakan, usia remaja adalah peralihan menuju fase dewasa sehingga secara psikologis mereka belum stabil.
Keputusan menikah adalah keputusan besar sehingga dituntut pemikiran mendalam dan bijak.
• Viral Video Rampok Toko Emas Berpistol di Thailand, 3 Ditembak Mati, Bocah 2 Tahun Meregang Nyawa
• Viral - Waspadai Akun Media Sosial Anda Diretas Berantai, Modus Minta Kode Verifikasi & Rekening
"Remaja yang menikah seperti memaksa mereka untuk dewasa sebelum waktunya.”
“Apalagi bila nantinya memiliki anak, tanggung jawabnya lebih besar," kata psikolog dari lembaga psikologi SATU Consulting ini.
Seorang remaja juga sedang dalam masa mencari identitas diri, salah satu caranya adalah membandingkan diri dengan teman lainnya.
Jika mereka sudah berstatus sebagai istri atau suami, bisa membuat mereka seperti tidak punya teman.
"Akibatnya remaja kesulitan mencari pembanding dan berisiko tidak menemukan jati dirinya.”
“Anak yang tidak punya jati diri akan mudah diombang-ambingkan situasi sekitar.”
“Kondisi ini tentu tidak sehat untuk perkembangan remaja yang masa depannya masih panjang," paparnya.
Perbedaan usia yang terlalu jauh juga dikhawatirkan mengakibatkan perbedaan visi. Sesuai usianya, seorang remaja biasanya masih ingin bersenang-senang.
"Beda sekali dengan orang dewasa yang mungkin ingin lebih tenang, menata masa depan, atau dalam kasus ini mulai memikirkan masa tua.”
“Kasihan sekali kalau remaja harus menghadapi ketidakseimbangan ini," kata Ine.
• Orang yang Menipu Nenek Arpah Beli Tanahnya Seharga Rp 300 Ribu Terima Ganjaran, Kini Jadi Tersangka
• Ditinggal Suami ke Warung, Ibu Hamil Ini Dihajar Sepupu Pakai Tabung Gas Elpiji Hingga Tewas
Bila berkaca ke belakang pernikahan beda usia cukup banyak dilakukan di masyarakat sejak zaman dulu.
Namun menurut Ine, kondisi remaja sekarang sudah berbeda.
"Kondisi dulu dan sekarang berbeda.”
“Remaja saat ini memiliki tuntutan, impian, dan harapan yang sangat banyak," kata Ine.
Karena itu, Ine menyarankan remaja tidak menikah dulu, kecuali dengan pertimbangan matang orangtua dan dirinya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).