4 Makanan dengan Bau yang Menyengat Tetapi Banyak Disukai: Petai, Jengkol, Hingga Rebung

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Durian

TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa makanan memiliki aroma yang tidak sedap tetapi tetap menjadi favorit untuk orang yang menyukainya, seperti petai dan jengkol.

Makanan identik dengan rasanya yang enak dan aromanya yang sedap.

Tetapi beberapa makanan memiliki aroma yang tidak sedap, dan bahkan hingga dijauhi oleh orang-orang.

Meskipun baunya tidak sedap, tetapi banyak juga orang yang menyukainya.

Berikut ini adalah makanan yang memiliki bau tidak sedap tetapi banyak yang menyukainya.

5 Makanan yang Bisa Mengatasi Bau Badan Tidak Sedap, dari Daun Seledri hingga Buah Apel

6 Makanan Tak Lazim di Dunia Menurut Pakar Makanan Unik, dari Ulat Sagu Hingga Cacing Karang

5 Penyebab Insomnia alias Susah Tidur, dari Makanan Pedas Hingga Kacang-kacangan

  • Petai
Petai (manfaatbuah.org)

Petai memiliki bau yang tidak sedap dan sebagian orang tidak menyukainya.

Padahal petai memiliki manfaat untuk kesehatan seperti mengatasi anemia dan depresi.

Petai bisa dinikmati dengan memasaknya menjadi makanan yang enak yang dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti sambal goreng, cumi, sambel teri dan telur balado.

  • Jengkol
Jengkol (Tribunnews.com)

Jengkol tidak terlalu menyengat dibandingkan petai, tetapi jika dikonsumsi akan membuat bau menyengat di mulut dan urine.

Jengkol juga memiliki manfaat untuk kesehatan, antara lain mencegah anemia dan jatung koroner.

Banyak yang mengolah jengkol menjadi masakan yang sedap seperti semur, balado, rendang bahkan keripik.

  • Durian
Durian (dok. Bangkapos)

Buah durian memiliki bau yang sangat menyengat, tetapi beberapa orang menganggap ini adalah bau harum.

Karena baunya yang menyengat, di beberapa ruang publik, durian sangat dilarang .

Tetapi buah ini menjadi buah favorit untuk sebagian orang.

Durian banyak diolah menjadi pancake, ketan, sop, bolu dan masih banyak lagi.

Saat musim durian tiba, biasanya banyak orang yang mencari buah yang baunya menyengat ini.

  • Rebung
Rebung Cah Wortel (sajiansedap.com)

Rebung adalah tunas muda pada pohon bambu.

Rebung banyak digunakan untuk masakan dan isian lumpia khas Semarang.

Banyak yang mengatakan rebung ini bau pesing, tetapi ada cara untuk menghilangkan bau pesing dari rebung ini dengan merendam dengan garam atau kapur sirih. (TribunStyle.com/Anggie)

6 Makanan Tak Lazim di Dunia Menurut Pakar Makanan Unik, dari Ulat Sagu Hingga Cacing Karang

Simak 6 makanan tak lazim di dunia menurut pakar makanan unik, Andrew Zimmern. Dari ulat sagu hingga cacing karang di kepulauan Samoa.

Makanan unik, aneh dan tak lazim mungkin sangat banyak ditemui di Indonesia.

Namun ternyata beberapa makanan unik, aneh dan nyeleneh itu ternyata sering ditemukan di berbagai belahan dunia.

Dari Eropa yang ternyata memiliki makanan yang begitu terkenalnya hingga jarang ada yang memakan.

Dan dari kepulauan Samoa yang ternyata sering memakan cacing karang yang sangat umum ditemuin disana.

Simak 6 jajaran makanan unik dan aneh dari pakar makanan Travel Channel, Andrew Zimmern.

1. Belatung Pohon / Ulat Sagu Kelapa di Iquitos

Di jantung hutan Amazon di Peru, penduduk setempat memanen belatung kelapa.

Mereka menjualnya di pasar yang ditusuk dan sedikit hangus di atas nyala api terbuka.

Belatung yang kaya protein ini terasa seperti gulungan dianggap memiliki rasa seperti kulit ayam garing jika dimasak dengan benar.

Jika tidak, rasanya seperti nanah yang diisi dengan kayu yang busuk.

Makanan Hakarl dari Hiu di Islandia. (World Atlas)

2. Hákarl di Islandia

Sungguh, makanan yang paling enak rasanya adalah yang difermentasi, seperti Hákarl ini.

Hákarl terbuat dari hiu Greenland, dagingnya beracun saat segar.

Jadi untuk memakannya, orang-orang Islandia membiarkannya membusuk di tanah selama berbulan-bulan.

Baru kemudian keluar dalam elemen-elemen agar lebih kering.

Ini hidangan yang menjijikkan bagi banyak orang; memakannya tanpa tersedak adalah yang memisahkan pria dari bocah.

Sementara aroma hiu busuk itu sendiri bisa membuat orang sakit hati, rasanya manis, pedas, dan agak amis.

 

Cacing karang dimnakan dengan roti di Samoa. (Walk Memory Lane - WordPress.com)

3. Cacing Karang di Samoa

Palolo adalah cacing kecil dan mungil yang hidup di terumbu karang jauh di lepas pantai Samoa di parit Pasifik.

Mereka keluar dari karang setiap beberapa tahun ketika kondisi atmosfernya benar.

Penduduk setempat pun mengambilnya dari permukaan dan memakannya, ditumis atau sebagai lalapan roti.

Rasanya seperti hati yang difermentasi dalam air garam.

 

Tarantula gorend di Kamboja. (orangesmile.com)

4. Tarantula di Kamboja

Di negara Kamboja tarantula dianggap makanan, namun dilain tempat tarantula adalah sebuah mimpi buruk.

Tarantula dikatakan memiliki rasa yang enak, mengingatkan pada kepiting manis dan lembut ketika segar.

Setelah mencabutnya dari tanah, tarantula harus ditata, dicuci dan kemudian dibakar untuk menghilangkan rambut.

Di Kamboja, tarantula digoreng, lalu ditumis dengan gula, garam, cabai, dan bawang putih.

Luar biasa ketika mereka diperlakukan seperti lobster atau kepiting, diambil dari sarang mereka ke meja makan secepat mungkin.

Kumbang Jerapah atau Girrafe Weevils di Madagascar. (Travel Channel/Andrew Zimmern)

5. Kumbang Jerapah Madagaskar

Kumbang ini dianggap seperti monster.

Namun ternyata jika ditumis dengan sedikit air asin dan mentega, mereka dianggap memiliki daging lembut yang seperti udang.

Kumbang Jerapah adalah jenis makanan yang benar-benar berbentuk menjijikkan.

Dan Kumbang jerapah ini hanya hidup di satu tempat di dunia ini.

6. Ensete di Ethiopia

Ensete adalah 1 dari 2 spesies vinifera di bagian khusus keluarga "pisang palsu".

Ensete juga nama roti yang dibuat dengan bola akar yang ditumbuk dari tanaman yang sama meskipun itu disebut kocho.

Roti Ensete ini dibuat dengan pasta fermentasi dari bola akar yang terkubur di bawah tanah selama berbulan-bulan.

Ensete sangat dihargai di Ethiopia sebagai makanan super, tetapi rasa yang didapat sedikit membuat anda merinding. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).