Viral Hari Ini

Pemberontakan Normatif Rakyat Miskin dengan Baju Mode Kelas Atas 'Sapeur', Ingin Buat Iri Tetangga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita viral hari ini - Pemberontakan normatif rakyat miskin di negara Kongo dengan baju mode kelas atas bernama 'Sapeur'. Ingin buat iri tetangga.

Berita viral hari ini - Pemberontakan normatif rakyat miskin di negara Kongo dengan baju mode kelas atas bernama 'Sapeur'. Ingin buat iri tetangga.

TRIBUNSTYLE.COM - Apa yang akan Anda lakukan jika sedang tidak memiliki uang?

Membeli barang mahal, atau kaos branded ala kelas atas?

Mungkin tidak, tapi beberapa warga di kota Brazaville, Republik Kongo ini memiliki pemikiran lain terhadap kemiskinan yang mereka rasakan.

Orang-orang ini dikenal sebagi Sapeur, La Sape, atau Sapology, Societe des Ambianceurs et des Personnes Elegantes (Society of Tastemakers dan Elegant People).

Komunitas orang Sapeur yang berbasis di kawasan kumuh Republik Kongo, di kota Brazzaville ini memiliki cara unik untuk memperlihatkan keanggunan mereka meski miskin.

Mengenal Rally, Balap Mobil Dunia Kecepatan Tinggi di Jalur Ekstrem, dari Hutan hingga Padang Gurun

Bocah Terjebak di Sumur Sedalam 10 M, Amblas 180 M, Coba Diselamatkan, Namun Nasib Berkata Lain

Orang-orang Sapeur berkumpul di jalanan kumuh dengan mengenakan pakaian branded, memakai tongkat, dan merokok cerutu.

Pakaian yang mereka kenakan terlihat nyentrik untuk keadaan di sekitarnya,

Bahkan pakaian mereka sekelas dengan orang-orang kelas atas, brand hype seperti Gucci, Louis Vuitton, Balenciaga, dll mereka pakai di jalan.

Fenomena komunitas orang Sapeur ini menarik perhatian.

Dilaporkan mereka mengidolakan gaya fashion tinggi dan berharap memiliki kehidupan yang lebih baik seperti baju yang mereka pakai.

Cara hidup ala Sapeur merupakan bagian dari apa yang mereka sebut “ilmu biologi”.

Ilmu biologi yang mereka maksud ini ternyata tidak dapat ditegaskan sebagai agama, aliran pemikiran atau gerakan politik.

Praktek sapologi atau sapeur ini adalah suatu bentuk pelarian tersendiri bagi warga miskin di sana.

Sapeur sebagai pemberontakan. (Hipafrica)

Viral Video Pembatas Jalan di Tol Pandaan-Malang Bergerak Sendiri, Ternyata Ini Penyebabnya

Restoran Ini Viral Setelah Daftar Menunya Tersebar, Singkong dan Tahu Goreng Dihargai Rp 155 Ribu

Banyak pengamat komunitas seperti sapeur merupakan pelarian dari keadaan kemiskinan dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Jas dan cerutu adalah simbol kemewahan dan kekayaan yang mewakili tekad dan ambisi untuk gaya hidup ala Eropa yang ideal.

Kostum-kostum itu menerangi jalanan kota Brazzaville dan kota-kota tetangga.

Menawarkan secercah harapan dan kemakmuran bagi banyak orang-orang di Kongo.

Selama tahun 1960-an dan 70-an Sapeur bertemu dengan komunitas kostum mereka secara rahasia.

Mereka berencana untuk mengungkapkan ekpresi kebebasan dari rezim yang keras.

Sapeur berusaha menyingkirkan Kongo dari semua pengaruh kolonial.

Pakaian Sapeur dianggap sebagai tindakan pemberontakan ideologis.

POPULER Penampilan Rey Utami Saat ke Kejaksaan: Pakai Tas & Jam Tangan Mahal Seharga Miliaran Rupiah

Viral Pengantin Wanita Meninggal Karena Kelelahan Resepsi, Suami Jadi Duda Seminggu Pasca Nikah

Komunitas pemberontak kemiskinan dari Kongo, La Sape/Sapeur. (NPR)

Sapeur menentang larangan dari mantan presiden Zaire atau kini yang dikenal sebagai Kongo, Mabutu Sese Seko, pada pakaian gaya Barat.

Presiden ingin rakyat Kongo mengenakan pakaian tradisional, yang dikenal sebagai "acabac" untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap autentifikasi identitas mereka.

Namun, Sapeur menolak hal itu.

Saat ini sebagian besar para Sapeur adalah bekerja sebagi buruh bangunan, sopir, hingga pengutil.

Tak jarang mereka melakukan tindakan nekat seperti mencuri, meminjam uang dan tak mengembalikannya, hanya demi untuk membeli pakaian bermerek itu.

Mimpi para Sapeur

Bagi para Sapeur mereka memiliki mimpi kecil dan sederhana untuk mendapatkan visa dan pindah ke Paris, pusat mode dunia.

Mimpi ini menjadi kenyataan bagi sedikit orang di sana.

Saat mereka kembali ke ibukota Kongo dengan mode terbaru, mereka berjalan di Brazzaville untuk membuat tetangganya iri.

Meski demikian, kesederhanaan adalah kuncinya, dan belajar cara berpakaian dengan cara yang anggun dan bersahaja, dengan berpakaian tidak lebih dari tiga warna.

Pergoki Selingkuh, Seorang Istri Jual Suami Seharga Rp100 Juta ke Pelakor, Alasannya Tak Biasa

Cardigan Kurt Cobain Dilelang dengan Harga Rp 2 Miliar, Dipakai Saat Nirvana Main di MTV Unplugged

Hal itu adalah rahasia kesuksesan pakaian ala Sapeur demi mendapat ke-iri-an.

Tapi Sapeur tidak untuk dipertunjukan, sapeur juga diharapkan memiliki sikap sopan yang sempurna.

Menjadi sapeur berarti memahami semua kode perilaku yang diharapkan dari seorang pria.

Dia juga harus belajar cara berdiri dan berjalan dengan benar, serta belajar cara berbicara lancar dalam bahasa Prancis. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)