Video Viral - Anggota DPR Papua Menangis, Ingatkan Keadaan Daerahnya: 'Sandiwara Berebut Kursi!'

Berita viral hari ini - Video anggota DPR dari Papua menangis, ingatkan keadaan daerahnya: 'Bertele-tele sandiwara berebut kursi Ketua MPR!'.

TRIBUNSTYLE.COM - Anggota Fraksi PDI-P Dapil Papua Barat Jimmy Demianus Ijie, menilai penentuan pimpinan MPR bertele-tele.

Ia pun menyampaikan pendapatnya saat sidang MPR, sambil menangis, karena teringat konflik yang terjadi di Papua.

Sejumlah interupsi muncul saat sidang MPR berlangung.

Salah satunya dari anggota fraksi PDI-P Dapil Papua Barat Jimmy Demianus Ijie.

Jimmy Demianus Ijie menyampaikan pendapatnya sambil menangis.

• Disusul Krisdayanti Jadi Anggota DPR, Anang Hermansyah Beri Pesan Khusus untuk Istri Raul Lemos

• BERITA TERPOPULER Gaya Fashion 3 Istri Lora Fadil, Anggota DPR yang Viral Karena Beristri Banyak

Jimmy Demianus Ijie memprotes jalannya rapat yang bertele-tele dalam menentukan Ketua MPR di tengah berlangsungnya konflik di Papua.

Dilansir dari Sosok.id, anggota MPR tersebut menangis tersedu-sedu saat mengingat apa yang terjadi di Papua akhir-akhir ini.

"Saya melihat kita ini sedang memperlihatkan sandiwara yang tidak lucu. Hanya berebut soal kursi kekuasaan di Lembaga," tutur Jimmy.

Terlalu lamanya penentuan ketua MPR RI yang baru membuat Jimmy harus angkat bicara.

Ia mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang ia anggap bertele-tele tersebut adalah ada fraksi yang sengaja memperlambat putusan ketua MPR.

Hal tersebut seperti sebuah lelucon bagi Jimmy karena mekanisme yang diaggap layaknya sandiwara.

Setelah melakukan interupsi tersebut, Jimmy meneteskan air matanya sambil mengatakan penentuan ketua MPR baru ini jangan dijadikan sebuah konflik kepentingan.

• Selesai Pelantikan Anggota DPR, Krisdayanti Bersimpuh di Kaki Ibunya, Amora Justru Bersikap Begini

Ia menyinggung mengenai keadaan di daerah Papua Barat yang harus mendapatkan perhatian yang lebih dari Jakarta.

Bahkan sesaat setelah mengangkat tangan untuk memberikan pendapatnya, Jimmy sempat terhenti sejenak.