Satpam Perumahan Tewas Digigit Ular Weling, Simak 5 Fakta Ganasnya Bisa Ular Bungarus Candidus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satpam perumahan tewas digigit ular weling, simak 5 fakta ganasnya bisa ular bungarus candidus.

Satpam perumahan tewas digigit ular weling, simak 5 fakta ganasnya bisa ular bungarus candidus.

TRIBUNSTYLE.COM - PERISTIWA mengerikan menimpa seorang security atau petugas keamanan di Cluster Mhicelia Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. 

Security tersebut tewas usai digigit ular weling yang amat berbisa. 

Pada saat peristiwa terjadi, Satpam bernama Iskandar (45) sempat beranggapan ia akan baik-baik saja walau telah digigit ular. 

Seorang satpam tewas setelah digigit ular Weling Bite (Bungarus Candidus). (Instagram@net2netcomm)

Dia tak menyangka bahwa ular weling memiliki bisa amat ganas. 

Inilah 5 fakta tentang ular weling :

1. Suku Elipedae

Dikutip dari wikipedia, Weling atau ular weling (Bungarus candidus) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae; menyebar di Asia Tenggara hingga ke Jawa dan Bali. 

2. Punya nama berbeda

Masih dari wikipedia, ular weling di beberapa tempat dikenal sebagai ular belang, nama yang juga disematkan bagi ular welang (B. fasciatus).

Ular warakas dari daerah Cirebon-Indramayu dan sekitarnya adalah bentuk hitam (melanistik) dari weling. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Blue krait atau Malayan krait.

 

3. Daerah persebaran

Weling diketahui menyebar di Thailand, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Seorang Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Mitos Soal Isap Darah Salah Besar, Begini Cara yang Tepat

Ingat Panji Sang Petualang? Sempat Dikabarkan Tewas Digigit Ular Ini Profesi Baru Pria Pejinak Hewan

4. Bisanya amat mematikan

Bisa ular weling bersifat mematikan dan menimbulkan gejala sebagaimana bisa ular Elapidae pada umumnya, kecuali kobra.

Sifat utamanya adalah racun saraf (neurotoxic), yang dapat berakibat rusaknya jaringan saraf dan membawa kelumpuhan.

Gigitan kobra yang mengandung bisa, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan pembengkakan di sekitar luka, meskipun kadang-kadang gejala ini tidak muncul.

Di pihak lain gigitan weling tidak demikian, yakni cenderung tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di lokasi luka, tetapi dapat berakibat fatal.

 

Bila bisa –melalui gigitan ular– masuk dalam jumlah cukup besar ke dalam tubuh, beberapa waktu kemudian akan timbul gejala-gejala keracunan yang khas.

Untuk ular-ular Elapidae, gejala ini misalnya adalah kelopak mata yang memberat, kesulitan menelan, dan belakangan, kesulitan untuk bernafas; serta pada akhirnya kegagalan kerja jantung.

Rata-rata selang waktu antara masuknya bisa melalui luka hingga tibanya kematian, untuk kasus gigitan Elapidae, berkisar antara 5 hingga 20 jam.

Viral, Ular Sanca 3 Meter Terekam Menyembul dari Toilet di Jambi, Begini Cara Melepas Lilitannya

Guru Wanita Nekat Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong Karena Khawatir Siswanya Terancam

5. Penemu ular weling

Dilansir wikipedia, pada 1932, Felix Kopstein mendeskripsi Bungarus javanicus dari spesimen tunggal, yang memiliki semua ciri-ciri ular weling kecuali bahwa warnanya hitam seluruhnya dengan sisi perut putih kekuningan.

Ular yang secara lokal disebut ular warakas ini didapati orang di daerah Matanghaji, Kecamatan Sumber, Cirebon.

Namun, setelah memperoleh tambahan dua spesimen lagi, salah satunya dengan corak belang samar-samar pada latar belakang kehitaman, pada 1938 Kopstein mulai meragukan identitas spesies baru tersebut.

Akan tetapi masyarakat ilmiah telah telanjur mencatat bahwa ular warakas ini adalah sejenis ular baru yang endemikJawa, dengan lokasi sebaran yang terbatas di sekitar Cirebon.

Pemahaman ini terus berlangsung sampai lebih dari setengah abad kemudian, ketika tulisan Joseph B. Slowinski pada tahun 1994 memunculkan lagi keragu-raguan semula dan secara ringkas memaparkan argumen bahwa B. javanicus adalah bentuk gelap (melanisme) dari corak warna B. candidus yang umumnya belang hitam dan putih.

Analisis morfologis dan genetik yang dilakukan Ulrich Kuch dan Dietrich Mebs pada tahun 2007 memperkuat kesimpulan bahwa B. javanicus adalah sinonim (tepatnya junior subjective synonym) dari B. candidus.

Kajian ini juga mendapatkan bahwa ditemukan pula ular-ular weling dengan corak warna yang cenderung dominan putih, serta pola-pola warna di antaranya. Diketahui pula bahwa variasi melanisme ini ditemukan pada wilayah yang lebih luas, mulai dari Indramayu di tepi pantai utara Jawa, ke arah tenggara ke Cirebon, Cilimus, Purwokerto, hingga sekitar Cilacap.

Kronologi Ular Weling Gigit Satpam

Peristiwa tewasnya Iskandar akibat gigitan ular bermula saat warga di Cluster Michelia 8 Nomor 2 melihat ular di area taman kediamannya pada Selasa (20/8/2019) lalu.

Karena tak memiliki peralatan, sontak hal itu dilaporkan ke petugas sekuriti setempat.

"Tak lama, datang dua petugas sekuriti bernama Iskandar dan Jaelani, menindaklanjuti laporan itu," ucapnya.

Keduanya datang membawa tongkat berupa gagang sapu lidi, guna menjinakkan ular tersebut.

Iskandar langsung menjepit kepala ular menggunakan tongkat, dan satu tangannya lagi berupaya memegang kepala ular.

Pria Asal Bandung Ini Tewas Dililit Ular Sanca Sepanjang 3 Meter & Seberat 17 Kg yang Dipeliharanya

Jana, Pria Asal Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaannya Sepanjang 3 Meter & Seberat 17 Kg

Namun tak disangka, pegangan jari tangan Iskandar tidak terlalu kuat.

Sehingga, dengan mudah ular itu mematuk jari telunjuk tangan kirinya.

Spontan Iskandar melepas ular tersebut, dan mengisap jari telunjuknya guna mengeluarkan bisa akibat patukan ular.

Ular akhirnya berhasil dijinakkan oleh petugas sekuriti Jaelani.

Meski begitu, Iskandar mulai merasakan reaksi racun bisa menjalar ke bagian tubuhnya.

Sekira pukul 19.00 WIB malam itu juga, Iskandar akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida untuk perawatan.

Di RS Bethsaida, serum anti bisa belum tersedia.

Sehingga, Iskandar dipindahkan ke RSU Kabupaten Tangerang.

"Dia ditemani pula oleh pengurus lingkungan Cluster Michelia."

"Di sana, Iskandar telah diberi serum anti bisa," ucapnya.

Namun beberapa waktu kemudian, Iskandar mengalami kejang dan sesak napas.

Hingga pada akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (22/8/2019) kemarin.

Kondisi terakhir, terlihat Iskandar masih mengenakan seragam dinas sekuriti berwarna putih.

"Saat ini kasusnya masih didalami," ucap Muharam.

Sebelumnya diberitakan, Iskandar (40), satpam di sebuah perumahan di Gading Serpong, tewas tak lama setelah dipatuk ular weling (Bungarus candidus).

Berita viral tersebut tersebar di media sosial dan diunggah akun instagram @net2netcomm, Kamis (22/8/2019).

Dalam keterangan unggahan disebutkan, mulanya korban menemukan ular di rumah warga dan menangkapnya.

Saat menangkap itu Iskandar sempat digigit jarinya, namun tak terlalu dipedulikannya karena hanya merasa gatal-gatal di seputar jari yang digigit.

Ular itu lalu dibunuh.

Iskandar masih sempat bercanda dengan teman-temannya yang merekam video.

Ia memegang bangkai ular berwarna hitam dengan belang-belang putih.

Sekitar 16 detik tepat setelah rekaman video dihentikan, Iskandar disebut pingsan dan dilarikan ke rumah sakit namun tak tertolong.

Pada video yang diunggah, ular yang memiliki corak belang hitam dan putih ini tampak dipegang korban.

Korban yang mengenakan baju satpam pada umumnya, tampak mencengkeram mulut ular sambil duduk di kursi kayu.

Ia memperlihatkan ular itu kepada perekam.

Sedangkan ada suara si perekam mengatakan korban sempat digigit ular tersebut.

"Kena gigitan nih Pak Iis," ujar perekam.

Korban juga sempat bercanda dengan mengagetkan ke arah perekam.

Sementara, foto korban juga diunggah dalam video singkat tersebut.

Korban tengah tergeletak di sebuah rumah sakit dengan selang di badannya.

Korban kemudian disebutkan telah meninggal dunia.

"HATI-HATI!

SEORANG SATPAM SEBUAH PERUMAHAN DI WILAYAH TANGGERANG , TEWAS DI GIGIT ULAR BERBISA.

Nama ular nyaWeling (Bungarus Candidus) high venom.

tipe bisa Neurotoxin.

kena gigit ini bisa mati tanpa kesakitan,"

"tolong posting kang.. agar jadi perhatian untuk semua, khusus nya pencinta reptil jenis ular , juga untuk pedagang2 yg biasa nya menjual jenis reptil mematikan ini". Ujar Dendy , seorang pencinta reptil ,yg kini sudah menghentikan hobby nyentrik nya ini ,sejak berkeluarga .

Harap hati2 thd ular weling., bunyi pesan whatsapp yg di terima @net2netcomm , setelah di konfirmasi , TKP di sebuah perumahan yg enggan di sebutkan namanya

Terlepas berbisa atau tidak , mimin berpesan , agar tak bermain dengan ular jenis apapun..." tulis @net2netcomm.

Akun itu pun meminta agar semua pihak berhati-hati kepada ular yang ditemukan. (cc/Andika Panduwinata)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Satpam Perumahan Tewas Digigit Ular Weling, Ini 5 Fakta Ganasnya Bisa Ular Weling