Kasus Mutilasi

5 Fakta Mutilasi di Ogan Ilir, Warga Dengar Jeritan di Rawa & Keluarga Patungan untuk Jemput Jenazah

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Mohammad Rifan Aditya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSTYLE.COM - 5 fakta kasus mutilasi pria di Ogan Ilir Sumatera Selatan, warga mendengar jeritan di sekitar rawa dan keluarga patungan untuk jemput jenazah.

Pada hari Kamis (6/6/2019), warga Simpang Bingung, Kecamatan Sungai Pinang, Tanjung Ogan Ilir, Sumatera Selatan dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa tangan dan kepala.

Setelah diselidiki polisi, mayat tersebut adalah milik seorang pria bernama Karoman (40).

Nama itu muncul setelah pihak keluarga mengenalinya dari pakaian yang dikenakan.

Selain itu, keluarga juga mengenali tanda lahir bawaan yang ada pada tubuh korban.

Mengutip dari TribunSumsel, "Kami yakin itu Karoman, dari tahi lalat yang ada di kaki kanannya. Makanya, selain melihat baju yang kenakan sebelum berangkat, ada tahi lalatnya itu," ujar sepupu korban, Rusdi saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (6/6/2019).

Setelah Viral Warung Lesehan Bu Anny, Giliran Tarif Parkir Pemandian Air Panas Guci yang Bikin Heboh

Tak Ada Jaringan Internet Saat Mudik ke Kampung Kakeknya, Bocah Ini Ngamuk Sejadinya, Videonya Viral

Bergaya Seperti Pasukan Pengibar Bendera, Video Jan Ethes Hormat Bendera Viral di Media Sosial

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki tentang kasus mutilasi yang menimpa Karoman ini.

Lantas perkembangan apa saja yang berhasil didapatkan?

Simak ulasan Tribunstyle di bawah ini.

1. Pergi Mencari Ikan di Malam Lebaran

Menurut Rusdi, korban merupakan sosok yang lugu tapi pekerja keras.

Sehari-hari, korban menggantungkan hidupnya dengan menjadi nelayan.

Karoman mencari ikan di sungai untuk memenuhi kebutuhan istri dan lima orang anaknya.

Rusdi sendiri mengaku tidak mendapatkan firasat apapun sebelum Karoman pergi saat malam Lebaran untuk mencari ikan.

"Bayangkan saja, malam lebaran masih nyari ikan di sungai."

"Maaf ngomong alasannya apa, kalau tidak karena mereka butuh biaya."

"Dia (Karoman) itu ke pasar saja tidak pernah. Jadi yang jual hasil tangkapannya, ya anak dan istri dia."

"Kerja malam cari ikan, siang pulang untuk tidur, malamnya pergi lagi. Setiap hari seperti itu," ungkapnya.

Rusdi mengaku prihatin atas kejadian nahas yang menimpa korban.

"Dari dia (Karoman) kecil, saya tahu benar. Bagaimana perjuangannya untuk hidup, cari uang."

"Bahkan saat sudah punya istri dan anak seperti sekarang. Kalau saya boleh ngomong, malang nasib anak itu, kasihan saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara istri dan anak-anak Karoman, Rusdi mengatakan bahwa mereka sudah dalam keadaan lebih baik.

"Istrinya sudah lumayan tenang sekarang, dia sudah bisa menerima kenyataan saat ini,"ucapnya. 

2. Warga Mendengar Jeritan di Rawa

Berdasarkan pemeriksaan sementara, ada saksi yang mengaku mendengar jeritan di rawa pada hari Kamis (6/6/2019) dini hari.

"Ada sejumlah saksi, di antaranya yang sempat mendengar jeritan dari arah rawa pada Kamis pagi sekira pukul 02.30," kata Kasat Reskrim Polres OI, AKP Malik Fahrin Husnul Aqif usai proses evakuasi mayat korban, Kamis (6/6/2019).

3. Polisi Periksa 7 Orang Saksi

Selain itu, pihak berwajib juga telah memeriksa tujuh orang saksi yang berhubungan dengan kasus ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Sabtu (8/6/2019).

Mengutip dari TribunSumsel, "Saat ini, sudah diperiksa tujuh saksi. Baik dari pihak keluarga maupun dari saksi yang ikut mencari korban ketika hilang," ujar Supriadi.

Untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan di lokasi kejadian, dimana tempat ditemukan mayat Karoman, penyidik juga sudah menurunkan tim INAFIS, Labfor dan juga K9 untuk mengumpulkan barang bukti.

Nantinya, bukti-bukti ini akan digunakan untuk mengungkap kasus mutilasi terhadap Karoman yang ditemukan dalam kondisi tanpa kepala dan kedua tangan.

"Tim masih bekerja untuk mengungkap kasus ini. Kami memohon doa kepada masyarakat, agar kasus ini bisa cepat terungkap dan pelakunya cepat tertangkap," ujarnya.

4. Polisi Cari Potongan Tubuh Korban di 3 Lokasi Berbeda

Mengutip dari Kompas.com, Petugas Kepolisian Ogan Ilir fokus mencari potongan tubuh korban mutilasi, Karoman (40), warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, di tiga lokasi.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan, ketiga TKP itu adalah lokasi penemuan jenazah Karoman, lokasi penemuan perahu yang digunakan Karoman, dan terakhir lokasi ditemukannya satang atau pendorong perahu.

“Ketiga lokasi itu akan kita dalami untuk menemukan potongan tubuh korban sekaligus mengungkap siapa pelakunya,” katanya, Jumat (7/6/2019).

5. Keluarga Patungan Demi Jemput Jenazah

Keluarga Karoman, korban pembunuhan dan mutilasi kini tengah menunggu waktu penjemputan jenazah dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Rencananya, keluarga akan menjemput jenazah pada Senin (10/6/2019).

Namun pihak keluarga saat ini tengah mengupayakan biaya pemulangan jenazah Karoman yang telah diautopsi tersebut.

"Kalau soal dana, kami kendalanya di situ. Kami mau patungan, mungkin saudara-saudara suami saya. Saudara saya juga coba kumpulkan uang untuk jemput jenazah suami saya," kata Mardiah, istri Karoman saat dibincangi TribunSumsel.com di kediamannya di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sabtu (8/6/2019).

Maklum, kata Mardiah, keluarga ia dan suaminya merupakan petani berpenghasilan pas-pasan.

Sehingga untuk mengurus biaya pemulangan jenazah yang jumlahmya tidak sedikit, harus melibatkan beberapa kepala keluarga.

"Kali ini petani, kadang nyari ikan. Cari duit Rp 50 ribu sehari, beli beras satu kilo, lauk, jajan sekolah anak, ya terima di situ. Uang hasil kerja habis untuk hati itu, uang untuk besok lain lagi," ucap Mardiah.

"Kalau mau ngurus jemput (jenazah) suami rasanya agak berat. Sekarang sedang diusahakan, mudah-mudahan ada yang mau bantu," imbuhnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Yuk Like dan Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: