TRIBUNSTYLE.COM - Alasan mengapa Allah SWT merahasiakan datangnya malam Lailatul Qadar, berikut penjelasannya.
Datangnya malam Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah SWT di mana tidak ada satu pun makhluk, termasuk Nabi Muhammad SAW yang mengetahui kapan datangnya.
Namun, dari ‘Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari)
Meski tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam Lailatul Qadar akan tiba, tapi banyak yang menyebut Lailatul Qadar akan tiba di 10 malam terakhir Ramadhan terutama di malam ganjil.
• 3 Waktu Terkabulnya Doa di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Malam Lailatul Qadar Salah Satunya
Pada malam ini, Allah SWT akan menurunkan keistimewaan pada umatnya yang beruntung.
Datangnya malam Lailatul Qadar sendiri tidak diketahui oleh siapa pun selain Allah SWT.
Entah di hari pertama di 10 hari terakhir tersebut, atau di antaranya, atau mungkin di hari terakhir, tak ada satu pun makhluk yang mengetahuinya.
Lantas mengapa Allah SWT merahasiakan datangnya malam Lailatul Qadar yang kemuliaannya lebih baik dari 1000 bulan?
Dikutip TribunStyle.com dari islami.co, Selasa (28/5/2019)menurut sebagian pendapat yang dikutip Al-Qurthubi, Allah menyamarkan Lailatul Qadar di sepanjang bulan Ramadhan, agar umat Muhammad giat beribadah di setiap malam bulan Ramadhan dengan mengharapkan Lailatul Qadar.
Hal ini sebagaimana Allah menyamarkan Salat Al Wustha di antara waktu salat 5 waktu, asma' Mu'azham di antara sekian asma-asmaNya, dan waktu yang paling ampuh dikabulkannya dia di antara satu kali 24 jam pada hari Jumat.
• 5 Salat Sunah di Malam Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan, Bisa Ditunaikan saat Itikaf
Kendati demikian, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan jika malam Lailatul Qadar tiba dan menghampiri seorang hamba.
Apa saja?
• Doa Ketika Bertemu Malam Lailatul Qadar
Berikut ulasannya, TribunStyle.com dari berbagai sumber, Selasa (28/5/2019).
1. Malam tampak cerah dan tenang
Selain pagi dan siang yang terang, tanda adanya malam Lailatur Qadar juga ditunjukkan pada malam yang cerah dan terang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.
“…Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad)
2. Matahari di pagi tampak lebih cerah dan tidak terlalu terasa panas
Matahari yang terbit di pagi harinya biasanya terasa tidak terlalu panas.
Biasanya akan memancarkan warna putih ke segala penjuru.
Hal ini seperti hadits berikut ini.
• Rekomendasi Masjid untuk Itikaf Ramadhan, Lengkap Wilayah Jakarta, Surabaya, Jogja, hingga Bandung
Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا
“..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762)
3. Udara dan angin di malam itu pun tenang
Salah satu tanda malam Lailatul Qadar adalah udara atau angin di malam tersebut menjadi tenang.
Udara juga tidak terlalu dingin atau pun terlalu panas.
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,..” (HR. Ibnu Huzaimah)
4. Tafsir Mimpi
Selain tanda-tanda di atas, seorang mukmin akan diperlihatkan Lailatul Qadar melalui mimpi selama 7 hari terakhir bulan Ramadhan.
Hal ini seperti saba Rasulullah SAW berikut ini.
• 7 Hal yang Membatalkan Itikaf saat Raih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar, Termasuk Keluar dari Masjid
“Aku tahu bahwa kalian melihat Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir Ramadhan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya, maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari-Muslim)
5. Ibadah terasa lebih tenang
Ketika melakukan ibadah di malam tersebut, seorang muslim akan merasa lebih diliputi ketenangan.
Hal ini dikarenakan, pada malam tersebut, malaikat akan turun ke bumi bersamaan dengan banyaknya berkah dan rahmat yang juga dilimpahkan ke bumi.
Allah Ta’ala berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril,” (QS. Al-Qadar: 4)
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan, “Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya berkah yang ada pada malam tersebut. Dan Malaikat akan turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat sebagaimana turunnya mereka di tengah-tengah orang yang membaca al-Qur’an serta mengelilingi majlis-majlis zikir.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/445)
Meski tanda-tanda tersebut tidak bisa menjadi patokan bagi setiap manusia, tapi Allah memperlihatkannya secara langsung bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Terutama dilakukan ketika 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Agar tidak menyesal kemudian hari, perbanyak ibadah untuk bisa mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar yang tidak bisa didapatkan oleh setiap manusia.
• TERLENGKAP Tata Cara Itikaf, Pengertian, Rukun, Lafal Niat, Amalan untuk Raih Malam Lailatul Qadar
Jika mendapatkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar, berikut doa malam Lailatul Qadar yang hendaknya dipanjatkan.
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
Artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.
Doa tersebut berdasarkan riwayat hadits Ibnu Majah.
Dalam riwayat Imam Syafi'i doa yang juga sering dipanjatkan Nabi Muhammad SAW di malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah:
"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.'
Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Hanya mereka yang beruntung dan dikehendaki Allah SWT untuk mampu menyecap nikmatnya malam Lailatul Qadar.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)
Yuk subscribe Channel YouTube TribunStyle.com: