Berita Viral

Viral, Adu Argumen Alot dengan Ibunya, Pemuda 17 Tahun Ini Nekat Lompat dari Atas Jembatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pemuda melompat dari jembatan setelah adu argumen dengan ibu.

Simak cerita viral, seorang anak yang melompat dari atas jembatan setelah berargumen dengan sang ibu, diketahui penyebab karena konflik di sekolahan.

TRIBUNSTYLE.COM - Simak cerita viral, seorang anak yang melompat dari jembatan setelah berargumen dengan sang ibu, diketahui penyebab karena konflik di sekolahan.

Sebuah cuplikan video seorang pemuda berusia 17 tahun yang melompat dari jembatan tinggi di Shanghai, Tiongkok pekan lalu.

Video ini viral dan bahkan memicu perdebatan sengit di kalangan warganet setempat.

Bahkan diketahui kejadian ini banyak dari para warganet mengomentari standar pengasuhan anak-anak.

Viral Anaknya Lahir Saat Momen Pemilu, Pria Ini Berikan Nama Prabowo Sandi, Banjir Doa Jadi Pemimpin

Viral Foto Ruang Doa 2 Agama Berbeda Saling Bersebelahan, Ini Cerita Menyentuh Sang Fotografer

Tanggapi Pelecehan Seksual Penumpang Wanita yang Viral, KAI: Sudah Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Seorang anak melarikan diri dan terjun dari atas jembatan di Shanghai. (SCMP)

Pemuda malang berumur 17 tahun itu melompat dari Jembatan Lupu, yang melintasi Sungai Huangpu, Shanghai pada Rabu (17/4/2019) malam.

Sebelum pemuda ini melompat, dia berada di kursi bagian belakang sebuah mobil putih yang dikendarai oleh ibunya.

Tiba-tiba mobil ini berhenti di tengah jembatan, video itu memperlihatkan sang ibu yang berdiri di samping mobil.

Dilansir oleh SCMP, sang ibu tampak sedang berbicara dengan putranya yang berada di dalam mobil.

Beberapa saat kemudian setelah ibu kembali ke kursi pengemudi, pemuda itu keluar dari mobil dan berlari ke sisi jembatan.

Ibunya berusaha mengejarnya, namun bocah lelaki itu langsung melompat dari jembatan.

Sang ibu, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan dia telah mengkritik putranya yang juga salah satu siswa di sebuah sekolah teknik di kota Shanghai, karena terlibat konflik dengan teman sekelasnya.

Cuplikan video dari insiden yang telah tersebar di internet bahkan telah menarik puluhan ribu komentar di Weibo, situs microblogging Tiongkok yang kurang lebih mirip dengan Twitter.

Banyak yang mengomentari dan mempertanyakan cara pengasuhan anak di Tiongkok.

Bahkan banyak dari warganet disana juga menceritakan pengalaman mereka sendiri tentang pengalamannya sebagai anak di Tiongkok.

Salah satu warganet berkomentar panjang yang dikutip dari Asiaone seperti "Ibunya akan hidup dalam rasa bersalah selama sisa hidupnya."

"Pilihan anak itu jelas bukan karena adu argumen ini saja."

"Mungkin saja ini hasil dari permasalahan panjang yang selalu diungkit setiap kesalahan."

Warganet lain juga melanjutkan: "Ibunya seperti Ibuku."

"Tidak peduli seberapa dalam aku merasa sedih, ibuku selalu bisa memecahkan masalahku."

Ini 3 Fakta Terbaru Bocah yang Viral Berjualan Gorengan Hingga Tengah Malam, Telah Ditangani Dinsos

Viral Curhatan Wanita Penumpang Kereta Jakarta-Surabaya Jadi Korban Pelecehan Seksual

Viral Syahrul Ramadhan, Anak Tukang Sapu Jalanan Tembus Fakultas Kedokteran UI tapi Tak Punya Biaya

"Aku tidak bisa menyangkal cintanya kepadaku, tetapi aku juga tidak bisa menyangkal bahwa cara pendidikannya juga salah arah."

"Saya membawa banyak masalah dan bahaya ketika saya masih muda. "

Pengguna lain juga berkomentar, "Saya benar-benar memahami perasaan pemuda itu."

"Dia memiliki konflik dengan teman-temannya dan hanya ingin dihibur oleh keluarganya."

"Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, dia diserang dan pasti merasa hina."

Li Yinuo, kepala perwakilan kantor Yayasan Bill & Melinda Gates di Beijing, menulis di sosial media WeChat, "Di balik video pendek ini, kita dapat membayangkan perasaan yang tidak pernah terdengar selama bertahun-tahun,"

"Depresi yang terkumpul bahkan tak berujung dan emosi yang terkekang."

Tetapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan anak muda kini perlu bersikap lebih tegar.

"Anak-anak hari ini semakin lemah dan semakin lemah."

"Para guru tidak bisa mengatakan hal buruk kepada mereka dan bahkan ini juga terjadi di rumah,"

"Orang tua kini tidak berani mengkritik mereka."

"Apa yang bisa mereka lakukan ketika mereka dewasa?" seorang pengguna internet menulis di Weibo.

Warganet lain melanjutkan, "Saya pikir jika seseorang belum mengalami frustrasi ketika dia masih muda, dia akan membuat masalah setelah dia menjadi dewasa." (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)

Like dan Subscribe Ya!

Tags: