TRIBUNSTYLE.COM - Istilah serangan fajar kerap muncul dalam periode Pemilu, termasuk dalam Pemilu 2019 ini.
Serangan fajar merupakan istilah yang diberikan untuk praktek kampanye politik hitam, terutama menyangkut money politik.
Calon pemimpin memberikan sejumlah uang kepada orang agar mau memilihnya.
Sasaran mereka biasanya orang-orang yang belum menentukan pilihannya.
Daripada bingung memilih satu dari puluhan daftar caleg di surat suara, mending memilih yang mau memberikan uang.
• Tiru Gaya Nicholas Saputra usai Pemilu, 3 Selebriti Ini Foto Selfi dengan Jari Kelingking Warna Ungu
Nah, Rabu (17/4/2019) akun Twitter bernama @AgusMagelangan mengunggah kisah tentang serangan fajar ini.
Kisah tersebut kemudian menjadi viral hingga di-Retweet sebanyak 2201 kali.
Agus membagikan cerita soal ayahnya yang bernama Trimo Mulgiyanto.
Dulu, Trimo termasuk orang yang suaranya bisa dibeli.
Ia selalu menerima serangan fajar yang diberikan oleh caleg tertentu kepada dirinya.
• Deretan Promo dan Diskon Pemilu 2019 Hari Rabu 17 April 2019, Ada Karaoke Gratis 1 Jam!
Trimo kemudian akan memilih berdasar pada uang yang diberikan kepadanya.
Namun kebiasaan tak baik Trimo itu berubah total pada Pemilu 2019.
Trimo menjadi petugas TPS yang bertugas menjaga keamanan TPS.
Tahun ini, Trimo memilih untuk menolak dan tidak mau lagi menerima kampanye hitam dari para caleg.
Ia mengamankan suaranya untuk memilih berdasarkan pilihannya sendiri.
• Selfie Nicholas Saputra di Pemilu 2019 Trending & Jadi Sorotan, Melly Goeslaw: Jangan Dihapus Dong