TRIBUNSTYLE.COM - Cerita anggota band Element, lolos dari Tsunami Tanjung Lesung di Banten lantaran tak jadi manggung di menit-menit akhir.
Beberapa hari terakhir, ada sebuah video yang menarik perhatian warganet.
Video tersebut berjudul 'Doa Untuk Banten & Lampung.'
Rekaman itu diunggah oleh channel YouTube Raffi Ahmad, Rans Entertainment, pada hari Minggu (23/12/2018) kemarin.
Dalam video itu, terlihat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kedatangan tamu dari band Element.
Ferdy Taher dan Didi Riyadi, kedua personel band Element, bersama Raffi & Gigi mengungkapkan duka mendalam atas bencana tsunami yang terjadi.
• Daftar 5 Artis yang Meninggal Dunia karena Tsunami Banten, Personel Seventeen Hingga AA Jimmy
• Istrinya Jadi Korban Meninggal Tsunami Banten & Lampung, Berikut Doa yang Dipanjatkan Ifan Seventeen
• Selamat Namun Sempat Terapung 2 Jam Dilaut, Ifan Seventeen: Saya Sempat Rasakan Sakaratul Maut
"Kita mewakili Rans Entertainment dan Rans Music turut berbelasungkawa untuk tertimpa musibah. Semoga diberikan kekuatan, kesabaran dan keikhlasan," ujar Didi Riyadi.
Tak berselang lama, Didi dan Ferdy mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan.
Ternyata mereka sebenarnya dijadwalkan tampil dalam acara gathering PLN yang diadakan di Pantai Tanjung Lesung Sabtu kemarin.
"Sebenarnya yang main di acara itu Element. Deal awalnya itu. Udah deal, kirim-kiriman semua rider, harganya, kamarnya segala macam, sudah oke, kita juga udah blok tanggalnya" cerita Ferdy Taher.
Namun beberapa hari sebelum acara dimulai, pihak penyelenggara membatalkan kesepakatan tersebut.
Mereka berdalih sudah memilih Seventeen untuk mengisi acara.
Ferdy mewakili band-nya mengaku sudah ikhlas perjanjian tersbeut dibataklan.
Dia beranggapan kala itu memang belum rejeki band Element.
"Tapi tiba-tiba dikabarin 'maaf Element, kita enggak jadi, kita pakainya Seventeen'. Oh yaudah deh, kita enggak apa-apa. Belum rejeki," sambung Ferdy Taher.
Begitu tahu ada tsunami yang terjadi di tempat acara, Ferdy mengaku kaget.
"Pas tadi pagi kaget 'ini acara semalam nih, harusnya kita ini main ke sini'. Ini acara yang harusnya kita main nih. Pagi-pagi kita kaget, syok, pasti bawa keluarga, istri, anak" ucap Ferdy Taher dengan wajah serius.
Didi juga mengaku syok mendengar kabar tersebut.
Dirinya tak bisa membayangkan jika band Element jadi tampil di acara itu.
Didi beranggapan dia dan rekannya mungkin sudah tidak ada di dunia ini lagi.
"Makanya tadi ada yang istrinya hilang, ya memang acara weekend kan pada bawa keluarga. Cuma yang bikin gue syok banget itu kepikir ini kalau Element main mungkin hari ini belum tentu ada di sini kali (selamat)," pungkas Didi Riyadi.
Update Jumlah Korban
Data sementara jumlah korban akibat tsunami yang menimpa perairan Selat Sunda terus menunjukkan peningkatan.
Hal itu disampaikan sendiri oleh Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.
Informasi tersebut dia sampaikan via akun Instagram pribadinya, @sutopopurwo.
"Tim SAR Gabungan Terus Menemukan Korban Tsunami Selat Sunda : 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka dan 128 Hilang," tulisnya dalam caption video yang diunggah Minggu (25/12/2018) dini hari tadi.
Sementara 5.665 orang masih mengungsi.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus berupaya untuk melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban bencana tsunami.
Fokusnya pencarian mereka ada di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.
Sutopo menambahkan, tim SAR gabungan sudah bisa masuk ke tempat yang sebelumnya sulit terjangkau.
"Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat," ungkap Sutopo.
"Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," imbuhnya.
Dirinya menjelaskan bahwa data sementara yang dia peroleh tersebut merupakan temuan hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB.
Selain data korban, Sutopo juga membagikan kerugial material akibat bencana tsunami tersebut.
"Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak," jelasnya.
Dia pun juga turut membagikan beberapa wilayah yang terkena dampak tsunami di perairan Selat Sunda ini.
Termasuk daerah yang paling parah terkena dampaknya.
"Dampak bencana tsunami ini melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran," tulis Sutopo.
"Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang," imbuhnya.
Hal ini dikarenakan wilayah Padeglang merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai.
"Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan," jelasnya lagi.
"Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," tutupnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk Like Facebook dan Subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: