Polemik Ratna Sarumpaet

Prabowo Grasa-grusu Soal Ratna Sarumpaet, Begini 2 Arti Negatif Grasa-grusu Versi Goenawan Mohamad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet dan Goenawan Mohammad

TRIBUNSTYLE.COM - 'Grasa-grusu' menjadi ungkapan yang disorot kolumnis Goenawan Mohamad ketika Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf terkait kasus kebohongan publik Ratna Sarumpaet.

Apa arti grasa-grusu yang diucapkan Prabowo Subianto sebenarnya? Ternyata ada 2 makna negatif grasa-grusu dalam bahasa Jawa menurut pemahaman kolumnis Goenawan Mohamad.

Apa 2 makna tersebut?

Seperti diketahui, Prabowo Subianto mengaku grasa-grusu merespon kasus Ratna Sarumpaet. 

Meski Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf karena merasa ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya dalam kasus Ratna Sarumpaet, namun pada sebuah bagian kalimatnya, ia mengatakan, "Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu (bahasa jawa." 

"Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam seperti TribunStyle.com kutip dari Kompas.com . 

Nah, apa arti kata 'grasa-grusu' dalam bahasa Jawa? 

Kolumnis terkenal Goenawan Mohamad secara khusus membedah arti kata 'grasa-grusu' tersebut dalam bahasa Jawa versi dia.

Ternyata, menurut GM,  panggilan akrabnya, kata 'grasa-grusu' setidaknya bisa bermakna dua hal.

Yang pertama bisa diartikan 'tidak sabar' dan yang kedua berarti 'gegabah.'

Berikut ini ulasan selengkapnya dari GM soal arti kata 'grasa-grusu' dalam bahasa Jawa seperti TribunStyle.com kutip dari status Facebook sang jurnalis senior pada Sabtu 6 Oktober 2018 siang. 

"Prabowo Subianto, calon presiden No.2, mengatakan ia tak merasa bersalah bahwa ia memaklumkan ke publik Ratna Sarumpaet dianiaya — yang ternyata informasi yang menyesatkan.

Prabowo mengakui ia “grusa-grusu”.

Ini kata bahasa Jawa. Artinya “tidak sabar”. Bisa juga terkait dengan pengertian “gegabah”.

Kasus “penganiayaan” adalah kasus serius.

Para aktivis anti Suharto yang diculik dan dianiaya akan setuju ini kekejaman.

Seharusnya menghadapinya tak boleh “grusa-grusu”. Harus teliti, tekun.

Pemimpin yang mengambil keputusan penting bagi keselamatan bangsa tidak boleh grusa-grusu.

Yang boleh “ngguya-ngguyu” — tapi sekali-sekali saja.

Pantauan Tribunstyle.com, postingan GM langsung mendapat banyak respon.

Baru 6 jam diposting, status GM dibanjiri 71 komentar, mendapat 'like' (disukai) 585 folllower dan dibagikan / share sebanyak 99 kali, setidaknya hingga Sabtu 6 Oktober 2018 jam 18.38 WIB. 

Sudah Sampaikan Permintaan Maaf

Seperti diketahui, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, telah meminta maaf karena merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Permintaan maaf ini disampaikannya terkait pengakuan Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong telah mengalami penganiayaan pada 21 September 2018.

• Hanum Rais Sebagai Dokter Yakin Ratna Sarumpaet Korban Pukulan, GM: Mana Tanggungjawab Profesimu?

"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami ini, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannnya," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam seperti dikutip dari Kompas.com .

Calon presiden Prabowo Subianto saat menggelar konferensi pers terkait kebohongan Ratna Sarumpaet, di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) malam.(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) (Kompas.com/ Kristian Erdianto)

Sebelumnya, setelah mendengar penjelasan Ratna, Prabowo menggelar jumpa pers pada Selasa (2/10/2018) malam dan mengecam dugaan penganiayaan terhadap anggota badan pemenangan Prabowo-Sandiaga itu.

Prabowo mengatakan, ia memercayai apa yang disampaikan kepadanya. Ia mengaku terusik dan khawatir saat melihat kondisi Ratna.

"Mengaku pada kami dianiaya dan kami lihat sendiri bekas dan sebagainya. Akibat itu yang kami merasa sangat terusik, khawatir, karena itu kami sampaikan pada jumpa pers tadi malam," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Menurut Prabowo, setelah memberikan keterangan malam tadi, timnya mendapatkan laporan dan cerita dengan versi berbeda.

Kemudian, Ratna menelepon tim pemenangan Prabowo-Sandiaga dan menyampaikan permintaan maaf.

"Ibu Ratna Sarumpaet telepon tim kami minta maaf dan tulis surat kepada saya, minta maaf. Beliau mengaku bahwa Beliau berbohong," kata dia.

Di akhir pernyataannya, Prabowo mengungkapkan, bahwa yang dilakukannya dengan memberikan pernyataan tadi malam tidak salah, tetapi terlalu terburu-buru.

"Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu (bahasa jawa: terburu-buru). Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo.

instagram.com/tribunnews

Pengakuan Ratna Sarumpaet Sebelumnya, pada Rabu sore, Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.

Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam.

"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Ratna mengatakan, pada 21 September dia mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak.

• Ungkapan Hati Ratna Sarumpaet Pasca Resmi Ditetapkan Jadi Tahanan Polisi

Atas perbuatannya, Ratna meminta maaf kepada Prabowo dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang juga telah membelanya dalam hal ini.

Ratna yang merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno itu turut meminta maaf kepada tim pemenangan. Ia mengaku telah melukai hati tim dengan membuat kebohongan. (TribunStyle.com/ Agung BS )