TRIBUNSTYLE.COM - Jika dibandingkan antara letusan hari Senin (21/5/2018) hingga Selasa (22/5/2018), letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi Rabu (23/5/2018) memiliki jeda yang cukup panjang dari hari sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh perwakilan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui jumpa pers yang dipantau TribunStyle.com dari akun Twitter resmi @BPPTKG.
Jika sebelumnya, jeda letusan yang terjadi antara Senin (21/5/2018) dengan Selasa (22/5/2018) terpaut cukup pendek, yakni sekitar 8 jam saja.
Kali ini, jeda letusan antara Selasa (22/5/2018) hingga Rabu (23/5/2018) cukup lama, yaitu sekitar 26 jam.
• Gunung Merapi Alami Erupsi Freatik Lagi, 17 Desa & Kecamatan di Jogja Terguyur Hujan Abu, Hati-hati
Meskipun adanya tanda-tanda kabar baik, masyarakat tetap diminta meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bahaya.
"Jadi, dari sisi jeda letusan freatik semakin panjang," tambahnya.
Namun, dari sisi kegempaan letusan freatik Gunung Merapi tergolong tinggi.
"Ada gempa Multi Phase (MP) yang menyebabkan gempa vulkano tektonik cukup besar.
Gempa vulkano tektonik sendiri muncul ketika bebatuan pecah lantaran adanya tekanan yang cukup besar," lanjutnya.
Ia menegaskan, yang perlu diwaspadai adalah letusan freatik ini sangat intensif.
• Tercatat Sejumlah Gempa saat Erupsi Freatik Gunung Merapi Rabu Pagi, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Karena itu, BPPTKG meminta masyarakat untuk tetap waspada.
"Radius bahaya yang harus diwaspadai adalah 3 km.
Di luar radius 3 km, memang dapat terdampak abu, tapi tidak membahayakan jiwa," lanjutnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, erupsi freatik Gunung Merapi kembali terjadi Rabu (23/5/2018) dini hari.
Hal ini diketahui dari postingan Twitter di akun resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPT) @BPPTKG, Rabu (23/5/2018).
"Terjadi letusan jam 03.31 durasi 4 menit ketinggian 2000 m (teramati dari PGM.Jrakah dan PGM. Kaliurang) arah baratdaya#statuswaspada," demikian bunyi unggahan tersebut.
BPPTKG juga menyebutkan, jika letusan Gunung Merapi kali ini ditutupi kabut lebat.
• Foto-foto Gunung Merapi Usai Erupsi Freatik Pagi Ini, Kabut Tebal Selimuti Puncak, Status Waspada!
"Visual dari kamera thermal dan CCTV kawah #merapi saat letusan tertutup kabut tebal," tambahnya.
Gunung Merapi mulai dikabarkan mengalami letusan freatik lagi pada Senin (21/5/2018) pada pukul 23.00 WIB.
Kemudian, pada Selasa (22/5/2018) sekitar pukul 01.47 dini hari, erupsi freatik kembali terjadi.
Akibatnya, status Gunung Merapi yang semula normal dinaikkan menjadi waspada karena adanya peningkatan aktivitas.
Erupsi freatik yang terjadi pada 21 Mei 2018 terhitung intensif.
Erupsi bermula pada 11 Mei 2018 setelah sekitar 4 tahun tidak terjadi letusan freatik. (TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)
Subscribe Channel YouTube dan like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini: