Gara-Gara Tidak Membawa Tugas Sekolah, Siswa SD di Serdang Dihukum Jilat WC 12 Kali Sampai Muntah!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak sd

TRIBUNSTYLE.COM - Nasib malang menimpa MB, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di daerah Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Bagaimana tidak, bocah yang masih belia itu dihukum menjilati WC oleh gurunya sendiri!

Aksi itu mencuat setelah orangtua MB, SH, melabrak ke sekolah.

Pasalnya, MB dihukum hanya gara-gara tidak membawa tanah kompos untuk tugas sekolah.

Diketahui oknum guru tersebut berinisial RM.

Gurunya Jadi Juri Dadakan Top 6 Indonesian Idol, Ari Lasso Tanya Kebiasaan Marion Jola di Sekolah!

Tribunstyle melansir dari Tribun Medan, "Anak saya disuruh jilat WC sebanyak 12 kali. Tapi baru empat kali dijilatnya, dia muntah," katanya di kediamannya di Desa Cempedak Lobang, Rabu (14/3/2018).

Kepada wartawan, SH mengaku peristiwa ini terjadi pekan lalu.

Dia mengaku mendengar kabar kurang sedap itu dari salah satu temannya.

Setelah mendengar berita tersebut, suami SH langsung mendatangi pihak sekolah.

"Suami saya datang ke sekolah melabrak guru itu. Marah, sakit hati. Campur aduk perasaan saya. Apa enggak ada hukuman lain selain itu," ungkapnya.

Sebenarnya SH tak keberatan jika anaknya dihukum membersihkan WC sekolah.

Namun, jika sampai menjilat WC, rasanya hal itu sudah keterlaluan.

Menanggapi kasus ini, kedua orangtua MB meminta oknum guru dihukum oleh pihak sekolah.

Mengingat tindakan tersebut terlalu keji untuk seorang bocah di bawah umur.

Saat dihubungi Kompas.com pada hari Rabu (14/3/2018), Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Serdang Bedagai Joni Walker Manik membenarkan aksi tersebut.

Joni menjelaskan, Dinas Pendidikan sudah meminta keterangan RM sejak Senin (12/3/2018) hingga Selasa (13/3/2018) kemarin.

Dari keterangan yang diperoleh, RM mengaku telah memberikan hukuman pada muridnya karena tidak membawa bahan untuk tugas sekolah.

"Kami mendapat laporan dan sudah memanggil guru tersebut Senin dan Selasa. Kami sudah mintai keterangan," tuturnya saat dihubungi melalui ponsel.

"Kalau masalah benar atau tidaknya ya saya tidak tahulah pastinya. Yang jelas sekarang ini persoalannya sedang kita tangani," imbuhnya.

Kisah 4 Anak SD Melayat Gurunya yang Meninggal Ini Bikin Sedih!

Joni mengaku bahwa dirinya pertama kali mendapatkan informasi tersebut dari salah satu anggotanya yang menjabat sebagai Kepala Bidang.

Berdasarkan informasi tersebut, dia memberikan perintah agar Dinas Pendidikan memanggil Kepala Sekolah dan guru yang terkait.

"Gak bisalah karena ada keributan di sekolah itu misalnya langsung kita pecat gurunya," ungkapnya.

Joni mengaku tidak mudah untuk memecat seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pihaknya ingin mempelajari kasus itu terlebih dahulu sebelum menjatuhkan sanksi pada guru yang bersangkutan.

Dirinya pun sadar tidak semua tenaga pendidik di Kabupaten Serdang Begadai sangat baik.

Menurutnya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas seorang guru sehingga bertindak di luar ketentuan.

"Ya pastikan gak mungkin gak ada api kalau ada asap. Kadang karena persoalan SDM (Sumber Daya Manusia)nya juga. Walaupun tenaga pendidik ya bisa saja salah. Kalau sudah salah ya akan kita berikan sanksi pastinya," pungkasnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: