TRIBUNSTYLE.COM - Istilah mati suri pasti sudah tak asing lagi didengar.
Kondisi ini dialami ketika seseorang berada dalam keadaan untuk hidup kembali setelah bangkit dari kematian.
Tidak semua orang dapat mengalami mati suri.
Berdiri di ambang kehidupan dan kematian merupakan suatu pengalaman yang tiada duanya bagi seseorang.
Pengalaman inilah yang dialami oleh Gonzalo Montoya Jimenez, seorang narapidanan asal Spanyol.
• Mantan Suami Segera Menikah, Ussy Sulistiawaty Pilih Lakukan Hal Ini, Nggak Ngucapin Selamat?
Pria 29 tahun tersebut dinyatakan meninggal oleh tiga dokter secara terpisah.
Ia bahkan telah dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit.
Namun, dokter terkejut bukan main saat mendapati dirinya terbangun kembali dari kematian.
Sebelumnya, pria yang dipenjara karena kasus perampokan itu ditemukan dalam keadaan duduk tak sadarkan diri di kursi dalam selnya.
Ia lantas dihampiri oleh dua orang dokter yang bertugas di penjara tersebut.
Tapi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan apapun dalam tubuhnya.
Selang satu jam kemudian, dokter forensik memeriksanya dan menyatakan jika Jimenez telah meninggal dunia.
Dokter pun mengeluarkan laporan ketiga berkaitan dengan kematiannya.
Saat di kamar jenazah, dokter barui menyadari ada yang janggal saat melihat kantong mayat Jimenez bergerak-gerak sendiri.
Padahal, kala itu jenazah Jimenez sudah diletakkan pada kamar mayat yang dingin.
Tubuhnya pun telah ditandai dengan pedoman pisau bedah sebagai tanda persiapan otopsi.
Dilansir TribunStyle.com dari Science Alert, Rabu (10/1/2018), dokter forensik mendengar suara dari dalam kanton mayat.
Mereka pun melanjutkan dan membuka kantong itu.
Betapa terkejutnya mereka saa mendapati narapidana masih hidup.
Mayat Jimenez segera dipindahkan ke rumah sakit lain menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan.
Ditanya soal kabar tersebut, juru bicara Penjara Spanyol enggan berkomentar banyak.
"Saya tidak bisa berkomentar mengenai apa yang terjadi di Institue of Legal Medicine," ujarnya pada media.
Tapi, dokter telah melihat secara jelas tanda-tanda kematian sehingga belum diketahui pasti mengapa ini bisa terjadi.
Dikabarkan, sehari sebelum kematiannya, Jimenez mengeluh kesakitan.
• Wanita Naik Taksi, Saat Masuk Ia Cium Aroma Wangi Tak Biasa, Sopir Beri Pengakuan Mengejutkan
Meski tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisinya, kemungkinan itu adalah tanda-tanda sianosis.
Salah satu tandanya ialah adanya perubahan warna kulit karena kekurangan oksigen.
Akhirnya, ia pun mengalami katalepsi.
Sebuah istilah untuk menggambarkan kematian palsu.
Hal ini disampaikan oleh pejabat rumah sakit.
"Dalam keadaan ini tubuh memasuki keadaan trans atau kejang, kehilangan kesadaran, kemudian ditandai dengan kekakuan fisik," terangnya.
Sementara itu, atas kasus 'masti suri' Jiminez ini, pihak keluarga sedang memeprtimbangkan tindakan hukum kepada penjara tersebut. (TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)