TRIBUNSTYLE.COM - Apakah kalian para wanita sering mengeluh sakit perut saat periode menstruasi?
Apabila sakit perut tersebut sudah tak tertahankan dan sangat akut sebaiknya segera periksa ke dokter.
Sebab sakit kram perut yang sering dialami perempuan ketika menstruasi bisa berbahaya.
Seperti yang dialami oleh Sinead Smythe.
• Sora Aoi Menikah, Ini Pria yang Berhasil Dapatkan Hati Mantan Bintang Panas Jepang
Sinead Smythe telah mengalami kram perut tiap kali periode menstruasi sejak usia 11 tahun.
Tak hanya itu saking sakitnya dia sampai harus ke UGD sebanyak 200 kali.
Bahkan sakit itu membuatnya kehilangan dua pekerjaan.
TribunStyle.com melansir dari Mirror (3/1/2018) Sinead Smythe yang berusia 20 tahun mengatakan bahwa dia kehilangan dua pekerjaan dan sudah mengunjungi A & E (accident & emergency department) lebih dari 200 kali.
Sinead Smythe akhirnya didiagnosis dengan kondisi yang menyakitkan setelah menderita kram perut selama bertahun.
Kram perut itu bisa membuatnya berguling-guling seperti bola selama berjam-jam.
Sinead Smythe pada akhirnya didiagnosis menderita endometriosis.
Namun sebelumnya Sinead Smythe tidak diberi tahu bahwa dia menderita endometriosis sampai tahun 2016.
Apa itu endometriosis?
Endometriosis adalah kondisi yang menyakitkan yang disebabkan oleh jaringan yang berperilaku seperti lapisan rahim di bagian tubuh yang lain.
Ini bisa termasuk ovarium, saluran tuba, di dalam perut, dan di sekitar kandung kemih atau usus.
Gejalanya meliputi nyeri di perut bagian bawah atau punggung selama masa menstruasi.
Nyeri itu yang membuat kamu tak bisa melakukan aktivitas normal.
Kondisi ini menyebabkan jaringan yang seperti lapisan rahim - tumbuh ke ovarium, saluran tuba, di dalam perut, dan di sekitar kandung kemih dan usus.
Sinead, yang telah menjalani dua operasi, mengklaim bahwa dia kehilangan dua pekerjaan sebagai resepsionis.
Hal itu karena bosnya tidak paham dengan kondisi kram perut akut yang dialaminya.
Sinead yang berasal dari Brighton, sekarang meningkatkan kesadaran akan endometriosis.
Wanita ini jadi viral setelah memposting tentang kondisinya secara online.
Sinead Smythe sejak itu telah menyiapkan sebuah blog untuk mendokumentasikan hidupnya dengan penyakit yang tak terlihat.
Sinead menambahkan: "Rasa sakitnya bisa begitu melumpuhkan sehingga saya tidak bisa bergerak dari posisi yang sama, saya bisa bergulung-gulung selama berjam-jam."
"Saya kehilangan dua pekerjaan pada tahun 2015 dan 2016 sebagai resepsionis karena endometriosis karena saya tidak dapat diandalkan karena rasa sakit sehari-hari."
"Bos saya tidak mengerti, mereka menatap saya seolah-olah saya berbohong karena saya tidak terlihat sakit dan sehat secara fisik."
"Siapa pun yang tidak mengerti menganggapnya sebagai periode menstruasi yang buruk."
"Selama bertahun-tahun saya telah mengunjungi dokter dan A & E ratusan kali tanpa bantuan sama sekali."
"Awalnya saya didiagnosis menderita Penyakit Pelvic Radang dan meski diobati dengan antibiotik, tidak ada yang membantu."
"Baru pada bulan Januari 2016 saya didiagnosis menderita endometriosis dan akhirnya saya dianggap serius."
"Saya menjalani operasi yang disebut laparoskopi sehingga dokter bisa melihat apa yang terjadi di dalam perut saya."
"Saat itulah mereka menyadari bahwa saya memiliki kondisinya dan mereka menghilangkan sebanyak mungkin endometriosis."
"Namun saya tidak tahu itu adalah penyakit yang reoccurring dan rasa sakitnya kembali baru tiga bulan kemudian."
Sinead telah diberitahu oleh dokter bahwa satu-satunya kemungkinan obat untuk endometriosisnya adalah menjalani histerektomi.
Dia menambahkan: "Saya ingin memiliki keluarga pada suatu hari sehingga menjalani histerektomi bukanlah pilihan bagi saya saat ini dan saya kira tidak akan pernah melakukannya."
"Kondisi saya bisa menyebabkan ketidaksuburan yang menyebabkan saya mengalami kecemasan dalam jumlah besar, sangat mengerikan."
"Endometriosis tidak hanya menyebabkan Anda menderita sejumlah besar rasa sakit, tapi secara mental menguras dan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan wanita!"
"Dokter lain menyuruh saya untuk melahirkan sekarang jika saya ingin mengurangi endometriosis saya, saya baru berusia 18 tahun saat itu."
"Tapi saya saat ini lajang dan diberi tahu bahwa saat remaja memukul saya seperti batu karang karena menunjukkan ada sedikit harapan nyata bagi siapa saja yang didiagnosis."
Pos media sosial Sinead tentang endometriosis dibagi lebih dari 20 k kali dan dia masih menerima pesan dari wanita di seluruh dunia.
Dia berkata: "Suatu malam sebelum tidur dan saya pikir, itu dia, saya akan membuat posting tentang sosial tentang endometriosis dan bagaimana saya menderita dengan itu."
"Ini sangat penting untuk saya lakukan, saya tidak berbagi apa yang saya rasakan dengan siapa saja apalagi seluruh dunia."
"keesokan paginya, saya menerima ratusan pesan dari wanita di seluruh dunia yang berterima kasih kepada saya."
Ternyata banyak wanita di seluruh dunia yang juga mengalami kondisi serupa seperti Sinead Smythe.
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)