Gajah Ini Mendadak Ngamuk Hingga Menewaskan Korban, Fakta yang Terungkap Menuai Kecaman

Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gajah ngamuk

TRIBUNSTYLE.COM - Pasangan suami istri asal Shanghai yang menyaksikan dengan ngeri saat seekor gajah yang mengamuk membunuh seorang pemandu wisata asal China.

Ini terjadi saat mereka liburan di Thailand.

Polisi Thailand masih menyelidiki keadaan seputar kematian He Yongjie, 35, dari Chongqing, yang diinjak-injak sampai tewas pada hari Kamis di kota wisata Pattaya.

Usai Buka Kado Natal, Bocah Ini Tubuhnya Penuh Luka Memar, Sang Ibu Temukan Fakta Mengerikan

Namun, pasangan yang saat ini mengendarai gajah tersebut pada saat kejadian, mengkonfirmasi ke media di China pada hari Senin bahwa mereka melihat pawang hewan terlebih dahulu menyerang hewan beberapa kali menjelang kejadian mengerikan tersebut.

Setelah berangkat dari sebuah kamp gajah di Bang Lamung, gajah tersebut berhenti setelah berjalan hanya 12 meter, kata pasangan tersebut dalam sebuah wawancara dengan situs berita CQNews.

"Sang pawang awalnya menarik tali dan kemudian menggunakan tongkat untuk memukul kepala gajah itu", menurut sang suami, Zhu.

Gajah itu mulai menyeruduk pohon dan bergegas menghampiri orang banyak tak lama kemudian.

Ketika gajah itu menghantam bus turis, Zhu mengatakan istrinya dilempar ke tanah di sisi kiri.

Gajah mengamuk (Pear Video screengrab)

Binatang raksasa itu meluncur ke arah kanan.

"Gajah itu kemudian menimpa seseorang, dan pemandu wisata mencoba menyeret korban pergi," ujarnya.

Beberapa saat kemudian, gajah itu meraih sang pemandu wisata dengan belalainya dan melemparkannya ke tanah sebelum menginjaknya beberapa kali.

Zhu mengatakan serangan tersebut berlangsung sekitar 10 menit.

"Pawang yang tetap berada di atas gajah sepanjang waktu, memukul kepala gajah itu tujuh atau delapan kali selama mengamuk," katanya.

Pasangan tersebut menolak berkomentar saat dihubungi oleh China Daily pada hari Selasa karena masalah privasi, namun memastikan mereka telah berbicara dengan CQNews.

Pernyataan pasangan tersebut cocok dengan keterangan yang diberikan oleh wisatawan lain dari Chongqing.

Tian Maoxi, anggota dari kelompok wisata yang dipimpinnya pada hari itu, telah membuat sebuah pernyataan tertulis tentang pengalamannya tentang tragedi tersebut, yang telah ditandatangani oleh sesama wisatawan.

Dia mengatakan bahwa dia berharap untuk menyerahkan pernyataan tersebut kepada polisi Thailand, namun mereka tidak menerimanya.

Sebagai gantinya, dia memberikannya kepada istri korban.

Keluarga korban serangan gajah (China Daily/Asia News Network)

Dalam laporan Bangkok Post, pawang gajah yang bernama Au Bamrung, 37 tahun, mengatakan bahwa gajah laki-laki berusia 17 tahun, yang bernama Plai Uthen, diprovokasi oleh seorang turis yang menarik ekornya.

Menurut China Global Television Network, polisi setempat mengatakan pada hari Minggu bahwa kasus tersebut sedang diselidiki.

Namun mereka mengatakan tak ada bukti yang memadai untuk menghukum Bamrung.

Layanan naik gajah dihentikan pada hari Jumat.

Keluarga almarhum tiba di Pattaya pada hari Jumat.

Sepupunya mengatakan bahwa keluarga tersebut telah menolak tawaran kompensasi 82 ribu Dollar dari kamp gajah dan perusahaan asuransi Thailand, dan menuntut untuk mengetahui apa yang menyebabkan insiden tersebut, Southern Metropolis Daily melaporkan.

(TribunStyle/Yohanes Endra)